All Stories

Selasa, 31 Januari 2017

Foto: Grandyos Zafna
Dua pekan lagi warga DKI Jakarta akan memilih gubernur dan wakil gubernur untuk periode 2017-2022. Waktu dua pekan ini pun dimanfaatkan para calon gubernur untuk menyusun strategi.

Ketiga cagub-cawagub DKI juga sudah beradu argumen dalam dua 'ronde' debat yang digelar KPUD. Masih tersisa satu putaran debat lagi sebelum warga DKI menentukan pilihannya.

Selain berlaga di panggung debat, tentunya ketiga pasangan calon juga mempersiapkan strategi. Apa saja strategi mereka?

1. Agus-Sylvi Siapkan Matriks Suara

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni akan memanfaatkan waktu sisa kampanye dua pekan ini untuk semakin memantapkan strategi. Itu juga termasuk memastikan tak ada penggembosan suara pada waktu pemilihan.

"Kami ingin memastikan bahwa suara-suara yang sudah kami catat, matriks suara yang sudah kami miliki, tidak ada penggembosan dalam waktu dua minggu terakhir sebelum pencoblosan," ujar juru bicara Agus-Sylvi, Rico Rustombi, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).

Rico menyebut Jakarta Utara merupakan kantong suara Agus-Sylvi. Selain menyiapkan matriks, mereka akan membuat sebuah acara besar.

"Terkait dengan kegiatan kampanye itu sendiri, kami sudah menyiapkan beberapa event besar untuk melakukan konsolidasi. Artinya, terhadap semua kantong suara yang sudah kami yakini tidak akan bisa berpindah ke lain hati. Suara yang sudah kami rawat selama ini benar-benar bisa terkonversi suara tersebut, bahkan lebih pada saat pencoblosan nanti," imbuh Rico.

2. Ahok-Djarot Siapkan Saksi di TPS

Sisa waktu dua pekan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan cawagub Djarot Saiful Hidayat beserta tim. Mereka akan mempersiapkan saksi untuk menjaga tempat pemungutan suara (TPS).

"Satu adalah konsolidasi, mensinergikan kader partai pendukung, kader partai pengusung, dengan relawan," papar Djarot seusai blusukan di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (31/1/2017).

Djarot ingin memastikan kader parpol pendukung dan relawan ikut turun ke lapangan. Selain itu, saksi di TPS harus dipastikan siap.

"Yang kedua, kita betul-betul melatih saksi kita, yang di dalam TPS maupun di luar TPS. Ini harus betul-betul, dua hal ini yang kita lakukan," lanjutnya.

3. Anies-Sandi Siapkan Koordinator RT-RW

Dua pekan menjelang pencoblosan, cagub Anies Rasyid Baswedan melantik koordinator relawan RT-RW. Mereka ditunjuk menjadi koordinator untuk berkampanye dari pintu ke pintu buat memenangkan Anies dan Sandiaga Uno.

"Kita niatkan, dua minggu lagi, mari kita kerja keras. Datangi tetangga, datangi keluarga, pastikan semua pilih nomor 3. Tanda-tanda kemenangan itu tidak cukup dengan duduk diam, kita harus bergerak," ujar Anies di lokasi kampanye di Jalan Rorotan RT 08 RW 04, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/1/2017). 

Apa yang dilakukan warga, menurut Anies, adalah proses menyelamatkan Jakarta. Untuk itu, setiap suara adalah suara untuk warga Jakarta.

"Suara yang Bapak-Ibu berikan bukan untuk Anies-Sandi, bukan suara Gerindra, bukan suara PKS. Tapi suara Bapak-Ibu sendiri. Untuk itu, jaga di setiap TPS suara Bapak-Ibu sekalian," jelasnya kepada warga.

Sumber : https://news.detik.com/berita

Strategi 3 Cagub DKI di 2 Pekan Jelang Pencoblosan

Unknown   at  18.31  No comments

Foto: Grandyos Zafna
Dua pekan lagi warga DKI Jakarta akan memilih gubernur dan wakil gubernur untuk periode 2017-2022. Waktu dua pekan ini pun dimanfaatkan para calon gubernur untuk menyusun strategi.

Ketiga cagub-cawagub DKI juga sudah beradu argumen dalam dua 'ronde' debat yang digelar KPUD. Masih tersisa satu putaran debat lagi sebelum warga DKI menentukan pilihannya.

Selain berlaga di panggung debat, tentunya ketiga pasangan calon juga mempersiapkan strategi. Apa saja strategi mereka?

1. Agus-Sylvi Siapkan Matriks Suara

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni akan memanfaatkan waktu sisa kampanye dua pekan ini untuk semakin memantapkan strategi. Itu juga termasuk memastikan tak ada penggembosan suara pada waktu pemilihan.

"Kami ingin memastikan bahwa suara-suara yang sudah kami catat, matriks suara yang sudah kami miliki, tidak ada penggembosan dalam waktu dua minggu terakhir sebelum pencoblosan," ujar juru bicara Agus-Sylvi, Rico Rustombi, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).

Rico menyebut Jakarta Utara merupakan kantong suara Agus-Sylvi. Selain menyiapkan matriks, mereka akan membuat sebuah acara besar.

"Terkait dengan kegiatan kampanye itu sendiri, kami sudah menyiapkan beberapa event besar untuk melakukan konsolidasi. Artinya, terhadap semua kantong suara yang sudah kami yakini tidak akan bisa berpindah ke lain hati. Suara yang sudah kami rawat selama ini benar-benar bisa terkonversi suara tersebut, bahkan lebih pada saat pencoblosan nanti," imbuh Rico.

2. Ahok-Djarot Siapkan Saksi di TPS

Sisa waktu dua pekan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan cawagub Djarot Saiful Hidayat beserta tim. Mereka akan mempersiapkan saksi untuk menjaga tempat pemungutan suara (TPS).

"Satu adalah konsolidasi, mensinergikan kader partai pendukung, kader partai pengusung, dengan relawan," papar Djarot seusai blusukan di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (31/1/2017).

Djarot ingin memastikan kader parpol pendukung dan relawan ikut turun ke lapangan. Selain itu, saksi di TPS harus dipastikan siap.

"Yang kedua, kita betul-betul melatih saksi kita, yang di dalam TPS maupun di luar TPS. Ini harus betul-betul, dua hal ini yang kita lakukan," lanjutnya.

3. Anies-Sandi Siapkan Koordinator RT-RW

Dua pekan menjelang pencoblosan, cagub Anies Rasyid Baswedan melantik koordinator relawan RT-RW. Mereka ditunjuk menjadi koordinator untuk berkampanye dari pintu ke pintu buat memenangkan Anies dan Sandiaga Uno.

"Kita niatkan, dua minggu lagi, mari kita kerja keras. Datangi tetangga, datangi keluarga, pastikan semua pilih nomor 3. Tanda-tanda kemenangan itu tidak cukup dengan duduk diam, kita harus bergerak," ujar Anies di lokasi kampanye di Jalan Rorotan RT 08 RW 04, Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/1/2017). 

Apa yang dilakukan warga, menurut Anies, adalah proses menyelamatkan Jakarta. Untuk itu, setiap suara adalah suara untuk warga Jakarta.

"Suara yang Bapak-Ibu berikan bukan untuk Anies-Sandi, bukan suara Gerindra, bukan suara PKS. Tapi suara Bapak-Ibu sendiri. Untuk itu, jaga di setiap TPS suara Bapak-Ibu sekalian," jelasnya kepada warga.

Sumber : https://news.detik.com/berita
Continue Reading→

0 komentar:

Foto khusus Firza
Sosok Firza Husein benar-benar disorot publik saat ini. Kemunculannya di publik tak bisa dilepaskan dari isu makar yang mencuat di tengah aksi massa. 

Perempuan ini juga dikait-kaitkan dengan Keluarga Cendana karena menjadi Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana (SSC). Namun belakangan pihak Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto tak terima nama Keluarga Cendana dibawa-bawa oleh Firza.

Terakhir, ada gosip sensasional yang kadung menyeruak di jagat internet. Gosip itu berupa rekaman suara telepon Firza dan gambar percakapan Firza dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab via WhatsApp Messenger. FPI membantah kebenaran percakapan cabul itu.

Berikut adalah kronologi munculnya nama Firza Husein ke publik:

1. Aksi massa 2 Desember 2016 yang dikenal sebagai aksi damai 212 digelar di pusat Jakarta. Namun pada dini hari, sejumlah orang ditangkap polisi, salah satunya Firza Husein di Hotel Sari Pan Pacific.

Mereka ditangkap antara pukul 03.00 sampai pukul 06.00 WIB. Dugaan makar dan pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik dialamatkan kepada mereka-mereka ini. Nama Firza Husein mulai terdengar oleh telinga publik.

Pada keesokan harinya, yakni 3 Desember 2016, Firza dan sejumlah orang lainnya dipulangkan dari penahanan. Namun Sri Bintang Pamungkas, Jamran, dan Rizal Kobar tetap ditahan oleh polisi waktu itu.

2. Ahmad Dhani memberi kesaksian soal sosok Firza Husein. Dhani mengaku sempat dimintai bantuan untuk menyiapkan mobil komando dan perangkat tata suara (sound system) untuk aksi 212 di seputaran Monas. Namun Dhani tidak jadi karena ternyata mobil komando sudah tersedia.

3. Muncul video berisi suara diduga Firza, percakapan Firza dengan Habib Rizieq, dan gambar-gambar tak senonoh yang diduga Firza. Video itu diunggah di situs baladacintarizieq.com serta sempat diunggah di situs YouTube. Gosip soal skandal ini mulai muncul sejak 28 Januari lalu. Gosip ini menjadi viral di media sosial.

4. Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir situs baladacintarizieq.com pada 29 Januari 2017. Juru bicara Front Pembela Islam Slamet Maarif menyebut munculnya situs baladacintarizieq[dot]com adalah fitnah murahan. Dia juga menganggap situs itu sebagai sampah. FPI pun juga belum berencana melaporkan kasus ini ke polisi.

"Fitnah murahan. (Kami) belum terpikirkan (melaporkan ke polisi). Kami menganggap sampah saja, kami lebih kenal Habib Rizieq dan kami sangat percaya kepada beliau. Makanya kita sih tenang-tenang saja," kata Slamet.

4. Aliansi Mahasiswa Antipornografi melaporkan tiga situs yang mengandung konten pornografi ke Polda Metro Jaya. Salah satu situsnya termasuk baladacintarizieq[dot]com. 

Situs-situs itu dilaporkan karena diduga melanggar Pasal 4 ayat 1 jo Pasal 29 dan/atau pasal jo Pasal 32 UU RI No 44 Tahun 2008 tentang pornografi dan/atau Pasal 27 ayat 1 jo Pasal 45 ayat 1 UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE sebagaimana telah diubah dengan UU RI No 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE.

4. Firza Husein ditangkap polisi pada hari ini, 31 Januari 2017. Pengacara Firza, yakni Aldwin Rahardian mengkonfirmasi hal ini. Firza dibawa ke Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Sumber : https://news.detik.com/berita/

Awal Mula Kemunculan Firza Husein Hingga 2 Kali Ditangkap Polisi

Unknown   at  01.59  No comments

Foto khusus Firza
Sosok Firza Husein benar-benar disorot publik saat ini. Kemunculannya di publik tak bisa dilepaskan dari isu makar yang mencuat di tengah aksi massa. 

Perempuan ini juga dikait-kaitkan dengan Keluarga Cendana karena menjadi Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana (SSC). Namun belakangan pihak Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto tak terima nama Keluarga Cendana dibawa-bawa oleh Firza.

Terakhir, ada gosip sensasional yang kadung menyeruak di jagat internet. Gosip itu berupa rekaman suara telepon Firza dan gambar percakapan Firza dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab via WhatsApp Messenger. FPI membantah kebenaran percakapan cabul itu.

Berikut adalah kronologi munculnya nama Firza Husein ke publik:

1. Aksi massa 2 Desember 2016 yang dikenal sebagai aksi damai 212 digelar di pusat Jakarta. Namun pada dini hari, sejumlah orang ditangkap polisi, salah satunya Firza Husein di Hotel Sari Pan Pacific.

Mereka ditangkap antara pukul 03.00 sampai pukul 06.00 WIB. Dugaan makar dan pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik dialamatkan kepada mereka-mereka ini. Nama Firza Husein mulai terdengar oleh telinga publik.

Pada keesokan harinya, yakni 3 Desember 2016, Firza dan sejumlah orang lainnya dipulangkan dari penahanan. Namun Sri Bintang Pamungkas, Jamran, dan Rizal Kobar tetap ditahan oleh polisi waktu itu.

2. Ahmad Dhani memberi kesaksian soal sosok Firza Husein. Dhani mengaku sempat dimintai bantuan untuk menyiapkan mobil komando dan perangkat tata suara (sound system) untuk aksi 212 di seputaran Monas. Namun Dhani tidak jadi karena ternyata mobil komando sudah tersedia.

3. Muncul video berisi suara diduga Firza, percakapan Firza dengan Habib Rizieq, dan gambar-gambar tak senonoh yang diduga Firza. Video itu diunggah di situs baladacintarizieq.com serta sempat diunggah di situs YouTube. Gosip soal skandal ini mulai muncul sejak 28 Januari lalu. Gosip ini menjadi viral di media sosial.

4. Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir situs baladacintarizieq.com pada 29 Januari 2017. Juru bicara Front Pembela Islam Slamet Maarif menyebut munculnya situs baladacintarizieq[dot]com adalah fitnah murahan. Dia juga menganggap situs itu sebagai sampah. FPI pun juga belum berencana melaporkan kasus ini ke polisi.

"Fitnah murahan. (Kami) belum terpikirkan (melaporkan ke polisi). Kami menganggap sampah saja, kami lebih kenal Habib Rizieq dan kami sangat percaya kepada beliau. Makanya kita sih tenang-tenang saja," kata Slamet.

4. Aliansi Mahasiswa Antipornografi melaporkan tiga situs yang mengandung konten pornografi ke Polda Metro Jaya. Salah satu situsnya termasuk baladacintarizieq[dot]com. 

Situs-situs itu dilaporkan karena diduga melanggar Pasal 4 ayat 1 jo Pasal 29 dan/atau pasal jo Pasal 32 UU RI No 44 Tahun 2008 tentang pornografi dan/atau Pasal 27 ayat 1 jo Pasal 45 ayat 1 UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE sebagaimana telah diubah dengan UU RI No 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE.

4. Firza Husein ditangkap polisi pada hari ini, 31 Januari 2017. Pengacara Firza, yakni Aldwin Rahardian mengkonfirmasi hal ini. Firza dibawa ke Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Sumber : https://news.detik.com/berita/
Continue Reading→

0 komentar:

Senin, 30 Januari 2017

Foto khusus deklarasi seruan perdamaian
Kami Paguyuban Pemuda Kristen Bandung, dengan ini menyerukan kepada seluruh pemeluk agama dan penganut keyakinan di Indonesia untuk bersama-sama :

1. Menjaga Perdamaian dan Persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya dan kota bandung pada khususnya.

2. Menjaga kerukunan dan kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di kota bandung berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

3. Mengedepakan sikap toleransi antar pemeluk umat beragama dan penganut keyakinan di Indonesia.

4. Meminta seluruh elemen masyarakat agar tidak terprovokasi oleh gerakan gerakan yang bertentangan dengan PANCASILA.

Baca juga :

http://news.okezone.com/read/2017/01/29/525/1603935/jika-ada-yang-memaksakan-keseragaman-ridwan-kamil-saya-lawan

https://ppid.bandung.go.id/2017/01/29/ridwan-kamil-penggerak-pluralisme/

http://regional.kompas.com/read/2017/01/29/11055161/ridwan.kamil.didaulat.menjadi.tokoh.penggerak.pluralisme

https://islamindonesia.id/berita/walikota-bandung-menyeragamkan-indonesia-dengan-paksa-itu-melawan-narasi-sejarah.htm

http://politik.rmol.co/read/2017/01/29/278541/Ridwan-Kamil-Jamin-Seluruh-Umat-Beragama-Nyaman-Beribadah-Di-Bandung-

http://www.kabarna.id/daerah/ridwan-kamil-dan-maruarar-sirait-hadiri-perayaan-natal-bandung-raya

http://www.tribunnews.com/regional/2017/01/29/ridwan-kamil-dan-maruarar-sirait-hadiri-perayaan-natal-bandung-raya

http://www.news.xcoid.com/read/2017/01/29/ridwan-kamil-maruarar-sirait-hadiri-perayaan-natal-bandung-raya-vhcgqq/

http://www.jpnn.com/news/kang-emil-bikin-bang-ara-bangga

http://sonora.co.id/news/detail/19708

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/01/29/okis7l328-emil-keluarkan-izin-300-rumah-ibadah-nonmuslim

http://familynet.my.id/kang-emil-bikin-bang-ara-bangga.html

http://news.babe.co.id/10574775
https://kenaapa.id/node/8356025
https://kilatnews.com/2017/01/30/ridwan-kamil-didaulat-sebagai-tokoh-penggerak-pluralisme/

http://regional.kontan.co.id/news/ridwan-kamil-jadi-tokoh-penggerak-pluralis

http://www.beritasatu.com/nusantara/411631-ridwan-kamil-dan-maruarar-sirait-hadiri-perayaan-natal-bandung-raya.html

http://www.beritasatu.tv/news/ridwan-kamil-keluarkan-300-izin-pendirian-rumah-ibadan-nonmuslim-di-bandung/

http://kotapatriot.com/ridwan-kamil-didaulat-jadi-tokoh-pluralisme/

http://manjanik.net/news/nasional/tegakkan-pancasila-walikota-bandung-beri-izin-300-tempat-ibadah-non-muslim/

https://bacabaca.org/2017/01/30/mampu-jaga-keberagaman-maruarar-apresiasi-wali-kota-bandung-nasional/

http://news.okezone.com/read/2017/01/29/525/1603935/jika-ada-yang-memaksakan-keseragaman-ridwan-kamil-saya-lawan?page=2

http://www.bandungnewsphoto.com/2017-01-29/ridwan-kamil-didapuk-jadi-tokoh-penggerak-pluralisme

http://nusantara.warta10.com/emil-keluarkan-izin-300-rumah-ibadah-non-muslim.181019.html

http://prayudidarma.xyz/berita/kang-emil-bikin-bang-ara-bangga/

http://berita24.com/kang-emil-bikin-bang-ara-bangga/

http://www.newsjs.com/url.php?p=http://news.okezone.com/read/2017/01/29/525/1603935/jika-ada-yang-memaksakan-keseragaman-ridwan-kamil-saya-lawan

http://bharatanews.id/blog/2017/01/29/didaulat-jadi-penggerak-plurarisme-ridwan-kamil-yakin-warga-bandung-santun-dan-toleran/

http://www.yiela.com/view/4905080/ridwan-kamil-didaulat-menjadi-tokoh-penggerak-pluralisme

http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2017/01/29/perayaan-natal-bersama-pemuda-ajak-junjung-toleransi-391958

https://today.line.me/id/article/e45c929789da21701fb5db859f4d151520fb60314d4bec1a022d44dbb0ebb94a

Seruan Perdamaian

Unknown   at  04.28  No comments

Foto khusus deklarasi seruan perdamaian
Kami Paguyuban Pemuda Kristen Bandung, dengan ini menyerukan kepada seluruh pemeluk agama dan penganut keyakinan di Indonesia untuk bersama-sama :

1. Menjaga Perdamaian dan Persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada umumnya dan kota bandung pada khususnya.

2. Menjaga kerukunan dan kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di kota bandung berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

3. Mengedepakan sikap toleransi antar pemeluk umat beragama dan penganut keyakinan di Indonesia.

4. Meminta seluruh elemen masyarakat agar tidak terprovokasi oleh gerakan gerakan yang bertentangan dengan PANCASILA.

Baca juga :

http://news.okezone.com/read/2017/01/29/525/1603935/jika-ada-yang-memaksakan-keseragaman-ridwan-kamil-saya-lawan

https://ppid.bandung.go.id/2017/01/29/ridwan-kamil-penggerak-pluralisme/

http://regional.kompas.com/read/2017/01/29/11055161/ridwan.kamil.didaulat.menjadi.tokoh.penggerak.pluralisme

https://islamindonesia.id/berita/walikota-bandung-menyeragamkan-indonesia-dengan-paksa-itu-melawan-narasi-sejarah.htm

http://politik.rmol.co/read/2017/01/29/278541/Ridwan-Kamil-Jamin-Seluruh-Umat-Beragama-Nyaman-Beribadah-Di-Bandung-

http://www.kabarna.id/daerah/ridwan-kamil-dan-maruarar-sirait-hadiri-perayaan-natal-bandung-raya

http://www.tribunnews.com/regional/2017/01/29/ridwan-kamil-dan-maruarar-sirait-hadiri-perayaan-natal-bandung-raya

http://www.news.xcoid.com/read/2017/01/29/ridwan-kamil-maruarar-sirait-hadiri-perayaan-natal-bandung-raya-vhcgqq/

http://www.jpnn.com/news/kang-emil-bikin-bang-ara-bangga

http://sonora.co.id/news/detail/19708

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/01/29/okis7l328-emil-keluarkan-izin-300-rumah-ibadah-nonmuslim

http://familynet.my.id/kang-emil-bikin-bang-ara-bangga.html

http://news.babe.co.id/10574775
https://kenaapa.id/node/8356025
https://kilatnews.com/2017/01/30/ridwan-kamil-didaulat-sebagai-tokoh-penggerak-pluralisme/

http://regional.kontan.co.id/news/ridwan-kamil-jadi-tokoh-penggerak-pluralis

http://www.beritasatu.com/nusantara/411631-ridwan-kamil-dan-maruarar-sirait-hadiri-perayaan-natal-bandung-raya.html

http://www.beritasatu.tv/news/ridwan-kamil-keluarkan-300-izin-pendirian-rumah-ibadan-nonmuslim-di-bandung/

http://kotapatriot.com/ridwan-kamil-didaulat-jadi-tokoh-pluralisme/

http://manjanik.net/news/nasional/tegakkan-pancasila-walikota-bandung-beri-izin-300-tempat-ibadah-non-muslim/

https://bacabaca.org/2017/01/30/mampu-jaga-keberagaman-maruarar-apresiasi-wali-kota-bandung-nasional/

http://news.okezone.com/read/2017/01/29/525/1603935/jika-ada-yang-memaksakan-keseragaman-ridwan-kamil-saya-lawan?page=2

http://www.bandungnewsphoto.com/2017-01-29/ridwan-kamil-didapuk-jadi-tokoh-penggerak-pluralisme

http://nusantara.warta10.com/emil-keluarkan-izin-300-rumah-ibadah-non-muslim.181019.html

http://prayudidarma.xyz/berita/kang-emil-bikin-bang-ara-bangga/

http://berita24.com/kang-emil-bikin-bang-ara-bangga/

http://www.newsjs.com/url.php?p=http://news.okezone.com/read/2017/01/29/525/1603935/jika-ada-yang-memaksakan-keseragaman-ridwan-kamil-saya-lawan

http://bharatanews.id/blog/2017/01/29/didaulat-jadi-penggerak-plurarisme-ridwan-kamil-yakin-warga-bandung-santun-dan-toleran/

http://www.yiela.com/view/4905080/ridwan-kamil-didaulat-menjadi-tokoh-penggerak-pluralisme

http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2017/01/29/perayaan-natal-bersama-pemuda-ajak-junjung-toleransi-391958

https://today.line.me/id/article/e45c929789da21701fb5db859f4d151520fb60314d4bec1a022d44dbb0ebb94a
Continue Reading→

0 komentar:

Rabu, 25 Januari 2017

Sumpah Seribu Tahun 200 orang KM ITB
Sedikit membandingkan didalam kebingungan, butuh penjelasan -_- 
Surat TerbukaKeluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung Sumpah Seribu Tahun. Tidak terbayangkan mengatasnamakan 200 ORANG anggota Keluarga Mahasiswa ITB 
APA PERBEDAANYA DENGAN DIBAWAH INI,Bertanya-tanya pagi ini sebelum akhirnya menutup Laptop jenuh kerja rodi dengan software SSMT2000 


Surat TerbukaEx-KONGRES Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung Sumpah Membangunkan Tidur. Saya mengatasnamakan 3 ORANG anggota Keluarga Mahasiswa ITB yang ada di Laboratorium Fisika Bumi dan Sistem Kompleks.


Sedikit mengulang KM ITB & KONGRES KM ITB

KM ITB
Kabinet Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung, selanjutnya disingkat Kabinet KM-ITB, adalah lembaga eksekutif tertinggi di tingkat pusat dalam kehidupan kemahasiswaan di seluruh kampus Institut Teknologi Bandung dan bertanggung jawab kepada Kongres KM-ITB. Kabinet KM-ITB mendapatkan dukungan sumber daya dari Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa untuk melaksanaan program pemenuhan kebutuhan seluruh mahasiswa dan program terpusat yang telah disetujui oleh Kongres KM-ITB.
Kabinet KM-ITB mengordinasikan Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa untuk melaksanakan program pemenuhan kebutuhan (P3) seluruh mahasiswa dan program terpusat setelah mendapatkan persetujuan dari Kongres KM-ITB.
Kabinet Nyala KM ITB 2016 membawa visi:
“KM ITB sebagai simpul aksi untuk mewujudkan kemandirian bangsa”
Kongres KM ITB
Kongres Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung, selanjutnya disingkat Kongres KM-ITB, adalah lembaga pemegang kekuasaan legislatif di tingkat pusat dalam kehidupan kemahasiswaan di Institut Teknologi Bandung yang merupakan perwakilan dari mahasiswa yang terorganisasi dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan di Institut Teknologi Bandung. Pembentukan Kongres KM-ITB dapat dilakukan apabila minimal syarat 2/3 jumlah perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan telah terpenuhi.

Secara garis besar, Kongres memiliki dua fungsi yaitu fungsi pengawasan dan fungsi legislasi. Kongres melakukan fungsi pengawasannya terhadap Kabinet dan MWA Wakil Mahasiswa beserta timnya. Sedangkan fungsi legislasi terkait dengan perumusan aturan, kebijakan, atau perundang-undangan yang diberlakukan dalam keberjalanan KM ITB. Untuk memenuhi amanah yang diberikan dalam Konsepsi dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga KM ITB, dibentuk komisi yang sesuai dengan fungsinya:
  1. Komisi Pengawasan: Bertugas mengawasi dan mengoptimalisasi kinerja Kabinet KM dan MWA Wakil Mahasiswa beserta timnya.
  2. Komisi Perbaikan Sistem: Bertugas merencanakan dan mengidealkan sistem kemahasiswaan ITB .
  3. Komisi Internal: Bertugas untuk melakukan pembenahan internal kongres
  4. Komisi Pemilihan Umum: Bertugas untuk mempersiapkan dan mengawasi Pemilu Raya KM ITB

Akhir kata "SERAMPANGAN" MASIH TERUS BERTANYA-TANYA !?!?
Tetap merasa dibagian kalian yang 200 orang ;(
Kabinet Nyala KM ITB #NyalaNyalimu

200 ORANG : Konsisten dengan Surat Terbuka KM ITB

Unknown   at  09.19  No comments

Sumpah Seribu Tahun 200 orang KM ITB
Sedikit membandingkan didalam kebingungan, butuh penjelasan -_- 
Surat TerbukaKeluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung Sumpah Seribu Tahun. Tidak terbayangkan mengatasnamakan 200 ORANG anggota Keluarga Mahasiswa ITB 
APA PERBEDAANYA DENGAN DIBAWAH INI,Bertanya-tanya pagi ini sebelum akhirnya menutup Laptop jenuh kerja rodi dengan software SSMT2000 


Surat TerbukaEx-KONGRES Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung Sumpah Membangunkan Tidur. Saya mengatasnamakan 3 ORANG anggota Keluarga Mahasiswa ITB yang ada di Laboratorium Fisika Bumi dan Sistem Kompleks.


Sedikit mengulang KM ITB & KONGRES KM ITB

KM ITB
Kabinet Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung, selanjutnya disingkat Kabinet KM-ITB, adalah lembaga eksekutif tertinggi di tingkat pusat dalam kehidupan kemahasiswaan di seluruh kampus Institut Teknologi Bandung dan bertanggung jawab kepada Kongres KM-ITB. Kabinet KM-ITB mendapatkan dukungan sumber daya dari Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa untuk melaksanaan program pemenuhan kebutuhan seluruh mahasiswa dan program terpusat yang telah disetujui oleh Kongres KM-ITB.
Kabinet KM-ITB mengordinasikan Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Unit Kegiatan Mahasiswa untuk melaksanakan program pemenuhan kebutuhan (P3) seluruh mahasiswa dan program terpusat setelah mendapatkan persetujuan dari Kongres KM-ITB.
Kabinet Nyala KM ITB 2016 membawa visi:
“KM ITB sebagai simpul aksi untuk mewujudkan kemandirian bangsa”
Kongres KM ITB
Kongres Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung, selanjutnya disingkat Kongres KM-ITB, adalah lembaga pemegang kekuasaan legislatif di tingkat pusat dalam kehidupan kemahasiswaan di Institut Teknologi Bandung yang merupakan perwakilan dari mahasiswa yang terorganisasi dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan di Institut Teknologi Bandung. Pembentukan Kongres KM-ITB dapat dilakukan apabila minimal syarat 2/3 jumlah perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan telah terpenuhi.

Secara garis besar, Kongres memiliki dua fungsi yaitu fungsi pengawasan dan fungsi legislasi. Kongres melakukan fungsi pengawasannya terhadap Kabinet dan MWA Wakil Mahasiswa beserta timnya. Sedangkan fungsi legislasi terkait dengan perumusan aturan, kebijakan, atau perundang-undangan yang diberlakukan dalam keberjalanan KM ITB. Untuk memenuhi amanah yang diberikan dalam Konsepsi dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga KM ITB, dibentuk komisi yang sesuai dengan fungsinya:
  1. Komisi Pengawasan: Bertugas mengawasi dan mengoptimalisasi kinerja Kabinet KM dan MWA Wakil Mahasiswa beserta timnya.
  2. Komisi Perbaikan Sistem: Bertugas merencanakan dan mengidealkan sistem kemahasiswaan ITB .
  3. Komisi Internal: Bertugas untuk melakukan pembenahan internal kongres
  4. Komisi Pemilihan Umum: Bertugas untuk mempersiapkan dan mengawasi Pemilu Raya KM ITB

Akhir kata "SERAMPANGAN" MASIH TERUS BERTANYA-TANYA !?!?
Tetap merasa dibagian kalian yang 200 orang ;(
Kabinet Nyala KM ITB #NyalaNyalimu
Continue Reading→

0 komentar:

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama petani
Jakarta adalah legenda bagi Indonesia. Sebuah tempat yang menawarkan seluruh derajat kehidupan bagi mereka yang mampu membeli.

Peredaran uang yang terbesar di seluruh tanah Indonesia berada di Jakarta. Pusat perwakilan politik dari mulai pemerintahan sampai kepartaian berada di tangan Jakarta. Energi dari seluruh bisnis yang terhampar di seluruh wilayah Nusantara uangnya semua mengalir ke Jakarta.

Pusat dari seluruh pungutan pajak dari seluruh industri yang tersebar sampai pelosok desa, Kantor Pusat, NPWP, dan bagi hasilnya berada di Jakarta.

Kampung-kampung seakan mengering, kehilangan gairah karena kekurangan darah. Jakarta seolah tidak memberikan ruang lagi bagi tempat lain untuk berdiri dengan kokoh, cukup vitalitas dan gizi, kaya protein dan inisiatif.

Kini Jakarta menggelar kenduri. Memilih pemimpin secara demokratis dan terbuka. Seluruh sudut pandang mata dan telinga kini tertuju kembali ke Jakarta. Bukan hanya hari ini, melainkan sudah sejak sekian waktu yang silam, seolah tidak boleh ada berita yang lain kecuali Jakarta.

Hingar bingar Pilkada serentak di seluruh pelosok negeri kini senyap terkubur tanpa pemberitaan, seolah yang lain tak memiliki peran bagi hitam putihnya negeri. Seolah hanya Jakartalah yang menentukan Indonesia ke depan. Pilkada Jakarta, seperti menentukan hidup dan matinya Indonesia.

Padahal apabila kita mau melakukan perenungan secara mendalam, energi bangsa ini terhampar secara merata di seluruh persada Nusantara.
Dari sudut-sudut kampung yang tak terurus mengalir kiriman beras, jagung, kelapa sawit, karet, kopra, pala, buah-buahan, sayur-sayuran, telur, susu, daging, ikan, dan seluruh kebutuhan hidup masyarakat.

Dari sudut-sudut kepulauan Nusantara mengalir hasil tambang, emas, perak, nikel, belerang, gas, minyak bumi, bauksit, uranium, timah, bijih besi yang sangat menentukan tegak atau rapuhnya bumi Indonesia.

Seluruh kebutuhan yang sangat menentukan kehidupan itu nyaris tak pernah menjadi wacana publik yang menjadi pembicaraan kita, apalagi melakukan pengelolaan secara sempurna bagi derajat dan kesejahteraan masyarakat.

Krisis seluruh produk itulah yang sesungguhnya menentukan nasib bangsa kita. Gagal panen berdampak pada krisis beras nasional. Menurunnya produksi jagung berdampak pada tingginya harga pakan ternak.

Menurunnya jumlah populasi sapi, ayam potong dan ayam petelur berdampak pada semakin mahalnya protein hewani bagi masyarakat, sehingga kita harus impor.

Menurunnya produksi ikan tangkapan, pesisir yang tidak terurus, berdampak pada kenaikan harga ikan, garam dan menurunnya pariwisata bahari di Indonesia.

Menurunnya harga gas alam, sawit, karet berdampak pada menurunnya ekspor komoditi kita dan mengganggu struktur anggaran negara.

Kerusakan lingkungan di hulu Jawa Barat berdampak pada meluapnya air di Citarum, sehingga memenuhi bibir Danau Saguling, berimbas ke Cirata lalu bermuara di Jatiluhur.
Kalau tidak terkendali, air akan merambah wilayah Karawang, Bekasi dan akhirnya menenggelamkan Jakarta.

Sadarkah kita, Pilkada Jakarta bukan segalanya bagi Indonesia. Untuk apa kita bermusuhan, berkelahi, bercakar-cakaran, hanya karena ingin punya gubernur yang sesuai harapannya di Jakarta. Jakarta adalah Indonesia, tapi Indonesia bukan hanya Jakarta.

Kompas Kolom : Dedi Mulyadi
Editor : Wisnubrata
Sumber : http://regional.kompas.com

Indonesia Bukan Hanya Jakarta

Unknown   at  08.31  No comments

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama petani
Jakarta adalah legenda bagi Indonesia. Sebuah tempat yang menawarkan seluruh derajat kehidupan bagi mereka yang mampu membeli.

Peredaran uang yang terbesar di seluruh tanah Indonesia berada di Jakarta. Pusat perwakilan politik dari mulai pemerintahan sampai kepartaian berada di tangan Jakarta. Energi dari seluruh bisnis yang terhampar di seluruh wilayah Nusantara uangnya semua mengalir ke Jakarta.

Pusat dari seluruh pungutan pajak dari seluruh industri yang tersebar sampai pelosok desa, Kantor Pusat, NPWP, dan bagi hasilnya berada di Jakarta.

Kampung-kampung seakan mengering, kehilangan gairah karena kekurangan darah. Jakarta seolah tidak memberikan ruang lagi bagi tempat lain untuk berdiri dengan kokoh, cukup vitalitas dan gizi, kaya protein dan inisiatif.

Kini Jakarta menggelar kenduri. Memilih pemimpin secara demokratis dan terbuka. Seluruh sudut pandang mata dan telinga kini tertuju kembali ke Jakarta. Bukan hanya hari ini, melainkan sudah sejak sekian waktu yang silam, seolah tidak boleh ada berita yang lain kecuali Jakarta.

Hingar bingar Pilkada serentak di seluruh pelosok negeri kini senyap terkubur tanpa pemberitaan, seolah yang lain tak memiliki peran bagi hitam putihnya negeri. Seolah hanya Jakartalah yang menentukan Indonesia ke depan. Pilkada Jakarta, seperti menentukan hidup dan matinya Indonesia.

Padahal apabila kita mau melakukan perenungan secara mendalam, energi bangsa ini terhampar secara merata di seluruh persada Nusantara.
Dari sudut-sudut kampung yang tak terurus mengalir kiriman beras, jagung, kelapa sawit, karet, kopra, pala, buah-buahan, sayur-sayuran, telur, susu, daging, ikan, dan seluruh kebutuhan hidup masyarakat.

Dari sudut-sudut kepulauan Nusantara mengalir hasil tambang, emas, perak, nikel, belerang, gas, minyak bumi, bauksit, uranium, timah, bijih besi yang sangat menentukan tegak atau rapuhnya bumi Indonesia.

Seluruh kebutuhan yang sangat menentukan kehidupan itu nyaris tak pernah menjadi wacana publik yang menjadi pembicaraan kita, apalagi melakukan pengelolaan secara sempurna bagi derajat dan kesejahteraan masyarakat.

Krisis seluruh produk itulah yang sesungguhnya menentukan nasib bangsa kita. Gagal panen berdampak pada krisis beras nasional. Menurunnya produksi jagung berdampak pada tingginya harga pakan ternak.

Menurunnya jumlah populasi sapi, ayam potong dan ayam petelur berdampak pada semakin mahalnya protein hewani bagi masyarakat, sehingga kita harus impor.

Menurunnya produksi ikan tangkapan, pesisir yang tidak terurus, berdampak pada kenaikan harga ikan, garam dan menurunnya pariwisata bahari di Indonesia.

Menurunnya harga gas alam, sawit, karet berdampak pada menurunnya ekspor komoditi kita dan mengganggu struktur anggaran negara.

Kerusakan lingkungan di hulu Jawa Barat berdampak pada meluapnya air di Citarum, sehingga memenuhi bibir Danau Saguling, berimbas ke Cirata lalu bermuara di Jatiluhur.
Kalau tidak terkendali, air akan merambah wilayah Karawang, Bekasi dan akhirnya menenggelamkan Jakarta.

Sadarkah kita, Pilkada Jakarta bukan segalanya bagi Indonesia. Untuk apa kita bermusuhan, berkelahi, bercakar-cakaran, hanya karena ingin punya gubernur yang sesuai harapannya di Jakarta. Jakarta adalah Indonesia, tapi Indonesia bukan hanya Jakarta.

Kompas Kolom : Dedi Mulyadi
Editor : Wisnubrata
Sumber : http://regional.kompas.com
Continue Reading→

0 komentar:

Selasa, 24 Januari 2017

Surat klarifikasi dari Pimpinan Pusat GKPS.



Simalungun, hetanews.com - Pimpinan Pusat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) menegaskan jika Dahris Purba (41) bukan oknum pendeta GKPS.

Hal ini disampaikan melalui surat klarifikasi yang dilayangkan ke Redaksi Hetanews, Selasa (24/1/2017). Surat Pimpinan Pusat GKPS itu ditandatangani Kepala Biro Litkom GKPS, Pdt Mikhael Z Sipayung.

Surat itu menyikapi pemberitaan hetanews tanggal 22 Januari 2017 dengan judul 'Oknum Pendeta GKPS Larikan Anak di Bawah Umur Ditangkap di Kandis'.

Pdt Mikhael Z Sipayung, menegaskan bahwa Dahris Purba yang disebut dalam pemberitaan sebagai pelaku yang melarikan anak di bawah umur bukan pendeta GKPS.

Dalam hal ini Redaksi Hetanews sudah melakukan ralat atas judul dan isi pemberitaan tersebut pada tanggal 22 Januari 2017.

Sumber : http://www.hetanews.com/

Dahris Purba Bukan Pendeta GKPS

Unknown   at  19.13  No comments

Surat klarifikasi dari Pimpinan Pusat GKPS.



Simalungun, hetanews.com - Pimpinan Pusat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) menegaskan jika Dahris Purba (41) bukan oknum pendeta GKPS.

Hal ini disampaikan melalui surat klarifikasi yang dilayangkan ke Redaksi Hetanews, Selasa (24/1/2017). Surat Pimpinan Pusat GKPS itu ditandatangani Kepala Biro Litkom GKPS, Pdt Mikhael Z Sipayung.

Surat itu menyikapi pemberitaan hetanews tanggal 22 Januari 2017 dengan judul 'Oknum Pendeta GKPS Larikan Anak di Bawah Umur Ditangkap di Kandis'.

Pdt Mikhael Z Sipayung, menegaskan bahwa Dahris Purba yang disebut dalam pemberitaan sebagai pelaku yang melarikan anak di bawah umur bukan pendeta GKPS.

Dalam hal ini Redaksi Hetanews sudah melakukan ralat atas judul dan isi pemberitaan tersebut pada tanggal 22 Januari 2017.

Sumber : http://www.hetanews.com/
Continue Reading→

0 komentar:

Senin, 23 Januari 2017

Foto khusus simalungun
Tanah Simalungun adalah tanah tumpah darahku, tempat aku dilahirkan dan pertama kali darahku ditumpahkan. Tanah Simalungun adalah tempat pertama kali aku melihat sinar bulan dan matahari serta menghirup udara segar dari alam. Tanah Simalungun adalah tempat pendahuluku mencari penghidupan. Aku tidak tahu sudah berapa lama nenek moyangku menetap dan hidup berkarya di tanah Simalungun. Aku terlahir dari rahim ibu kesayanganku boru Sinaga yang kini telah tiada dan tumbuh besar di sebuah daerah perbatasan antara Kabupaten Simalungun dan Batubara. Dari Sinondang Raya ke Bandar Gunung dan berhenti di Pamatang Bandar dan dari Parapat ke Tanoh Jawa pindah ke Gajing Kahean, demikianlah rangkaian perjalanan leluhurku.

Di saat usiaku 19 tahun aku beranjak meninggalkan tanah kelahiranku menuju daerah perantauan. Dalam perjalananku, aku tidak lupa membawa silsilah keluargaku yang kutulis waktu aku masih duduk di bangku SMA. Kampung halamanku kini jauh dariku, meski ragaku jauh tetapi hati dan pikiranku selalu mengarah kepadamu. Tanah Simalungunku yang indah dan subur, kekayaan alamnya berlimpah ruah. Dari Parapat sampai Tongging yang berada di sepanjang Danau Toba adalah bagian dari tanah Simalungunku. Di kampung halamanku hawanya panas, di Pamatang Siantar hawanya sejuk, di Raya dan Parapat hawanya dingin, inilah salah satu keistimewaan tanah Simalungunku. Di Sidamanik ada kebun teh, di Raya tumbuh subur buah jeruk, di Saribu Dolog berkembang sayur mayur, dan di kampung halamanku terdapat sawit dan karet serta berbagai jenis buah-buahan mulai dari durian, kelapa, pisang, rambutan, sawo, dan manggis.

Di tanah Simalungunku terhampar luas area persawahan, lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduknya. Sungguh demikian menakjubkan tanah Simalungunku, kekayaan dan keindahannya merupakan mahakarya Tuhan yang dihadiahkan kepada leluhurku. Di tanah Simalungunku dulu pernah berdiri kerajaan dan aura kedigdayaan, namun kini hanya tinggal kenangan. Peninggalannya hanya bisa menjadi saksi bisu mengiringi perubahan zaman.

Tanah Simalungunku kini sudah dipadati oleh kaum pendatang, orang Simalungun justru banyak tinggal di perantauan. Tanah leluhurnya dijual, kepemilikannya berpindah tangan. Orang simalungun pergi menjauh, orang lain datang mendekat. Budaya Simalungunku terkikis hilang akibat kurangnya kepedulian dan perhatian. Bahasa Simalungunku dulu semarak dan menjadi favorit, dulu semua orang yang datang ke tanah Simalungunku wajib menjunjung tinggi budaya dan bahasa Simalungunku. Dulu bahasa Simalungunku diminati dan menjadi kewajiban, sekarang bahasa Simalungunku justru dianggap kampungan oleh orang Simalungun yang tinggal di perkotaan. Dulu orang Simalungun sangat bangga menggunakan tutur "tulang" dan "atturang", namun kini orang Simalungun justru lebih merasa bahagia mempopulerkan panggilan "om" dan "tante".

Orang Simalungun pada zaman dahulu adalah suku yang ditakuti di tanah Batak, kata missionaris Karo J.H. Neumann. Karena memiliki kerajaan yang kuat dan ilmu magis yang tinggi. Orang Simalungun satu-satunya suku Batak yang mengenal sistem kerajaan, kata J. Tideman dan Lance Castles. Orang Simalungun pada zaman dahulu menjunjung tinggi falsafah hidup "Habonaron Do Bona", orang Simalungun yang mengingkarinya akan mendapat akibat "Hajungkaton Do Sapata". Orang Simalungun dalam kehidupan sosial juga menerapkan pepatah "Totik Mansiathon Diri Marombou Bani Simbuei" dan "Sapangambei Manoktok Hitei".

Orang Simalungun pada zaman dahulu hidup bergotong royong yang ditandai dengan tradisi "Haroan Bolon" dan "Marsialop Ari". Namun kini, orang Simalungun lebih banyak bersifat egois, ekslusif, dan bertarung secara "single fighter". Orang Simalungun kini banyak yang terbuai dengan gap antara agama dan harta. Orang Simalungun pada zaman dahulu selalu berupaya menjalin ikatan perkawinan dengan sesama orang Simalungun. Namun kini keadaannya sudah berubah, orang Simalungun sudah banyak yang kawin silang. Orang Simalungun mengenal falsafah adat "Tolu Sahundulan Lima Saodoran Waluh Sabanjaran", budaya Simalungun mengenal seni tari, seni suara, seni ukir, seni tenun, dan seni hias. Budaya Simalungun pernah mengalami zaman keemasan, dimana budaya Simalungun wajib diterapkan oleh kaum pendatang. Seni tari Simalungun terkenal dengan gerakannya yang seirama dengan bahasanya, gerakan tari Simalungun lembut dan perlahan selaras dengan orang Simalungun saat bertutur kata.

Bahasa Simalungun sejatinya adalah bahasa pemersatu di antara suku Batak, bahasa Simalungun berada di posisi pertengahan, kata ahli Bahasa Belanda Petrus Voorhoeve. Keistimewaan Bahasa Simalungun mampu mengakomodir seluruh Bahasa Batak. Namun, keistimewaan yang dimilikinya tidak banyak orang yang mengetahuinya bahkan orang Simalungun sendiri. Karena itulah orang Simalungun banyak yang tidak percaya diri menggunakan bahasanya, justru lebih tertarik menerapkan bahasa tetangganya bahkan di lingkungannya sendiri. Sungguh ironis, namun semua itu adalah fakta. Orang Simalungun banyak yang tidak menyadari tergerusnya bahasa Simalungun bukan karena orang lain, melainkan akibat kealpaan dan kelalaian orang Simalungun sendiri.

Menapak tilas masa lalu suku Simalungun termasuk suku hebat, pernah memiliki kerajaan yang kuat dan sudah mengenal sistem tatanan pemerintahan. Melirik kondisi sekarang, orang Simalungun sudah mengalami banyak perubahan, budaya dan bahasanya kian mengalami ketergerusan. Tanah Simalungun sudah diramaikan oleh kaum pendatang, kepemilikan tanah Simalungun sudah banyak berpindah tangan, orang Simalungun pergi meninggalkan tanah kelahirannya dan memilih hidup di tanah perantauan.

Demikianlah kondisi kehidupan orang Simalungun saat ini, bagaimanakah dengan 100 tahun mendatang. Masihkah tanah Simalungun dimiliki orang Simalungun, akankah budaya dan bahasa Simalungun mampu bertahan. Bagaimana bila 100 tahun mendatang tanah Simalungun ternyata sudah beralih kepada kaum pendatang. Anak cucu kita akan bertanya "Ayah! Tanah orang Simalungun di mana? Kenapa kita tidak pernah pulang kampung". Sang ayah menjawab: "Dulu tanah Simalungun ada di Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara, tapi tanah kita udah tidak ada lagi di sana. Sekarang kita udah jadi orang Jakarta, di sinilah tanah kita sekarang. Udah paham kan nak?". Jawab anaknya: "Udah yah!".

Simalungun adalah tanah kelahiranku. Simalungun adalah simbol budayaku.
Simalungun adalah bahasa ibuku.
Simalungun adalah aku.

Sumber : FB Masrul Purba

PROYEKSI SUKU SIMALUNGUN 100 TAHUN MENDATANG

Unknown   at  21.29  No comments

Foto khusus simalungun
Tanah Simalungun adalah tanah tumpah darahku, tempat aku dilahirkan dan pertama kali darahku ditumpahkan. Tanah Simalungun adalah tempat pertama kali aku melihat sinar bulan dan matahari serta menghirup udara segar dari alam. Tanah Simalungun adalah tempat pendahuluku mencari penghidupan. Aku tidak tahu sudah berapa lama nenek moyangku menetap dan hidup berkarya di tanah Simalungun. Aku terlahir dari rahim ibu kesayanganku boru Sinaga yang kini telah tiada dan tumbuh besar di sebuah daerah perbatasan antara Kabupaten Simalungun dan Batubara. Dari Sinondang Raya ke Bandar Gunung dan berhenti di Pamatang Bandar dan dari Parapat ke Tanoh Jawa pindah ke Gajing Kahean, demikianlah rangkaian perjalanan leluhurku.

Di saat usiaku 19 tahun aku beranjak meninggalkan tanah kelahiranku menuju daerah perantauan. Dalam perjalananku, aku tidak lupa membawa silsilah keluargaku yang kutulis waktu aku masih duduk di bangku SMA. Kampung halamanku kini jauh dariku, meski ragaku jauh tetapi hati dan pikiranku selalu mengarah kepadamu. Tanah Simalungunku yang indah dan subur, kekayaan alamnya berlimpah ruah. Dari Parapat sampai Tongging yang berada di sepanjang Danau Toba adalah bagian dari tanah Simalungunku. Di kampung halamanku hawanya panas, di Pamatang Siantar hawanya sejuk, di Raya dan Parapat hawanya dingin, inilah salah satu keistimewaan tanah Simalungunku. Di Sidamanik ada kebun teh, di Raya tumbuh subur buah jeruk, di Saribu Dolog berkembang sayur mayur, dan di kampung halamanku terdapat sawit dan karet serta berbagai jenis buah-buahan mulai dari durian, kelapa, pisang, rambutan, sawo, dan manggis.

Di tanah Simalungunku terhampar luas area persawahan, lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduknya. Sungguh demikian menakjubkan tanah Simalungunku, kekayaan dan keindahannya merupakan mahakarya Tuhan yang dihadiahkan kepada leluhurku. Di tanah Simalungunku dulu pernah berdiri kerajaan dan aura kedigdayaan, namun kini hanya tinggal kenangan. Peninggalannya hanya bisa menjadi saksi bisu mengiringi perubahan zaman.

Tanah Simalungunku kini sudah dipadati oleh kaum pendatang, orang Simalungun justru banyak tinggal di perantauan. Tanah leluhurnya dijual, kepemilikannya berpindah tangan. Orang simalungun pergi menjauh, orang lain datang mendekat. Budaya Simalungunku terkikis hilang akibat kurangnya kepedulian dan perhatian. Bahasa Simalungunku dulu semarak dan menjadi favorit, dulu semua orang yang datang ke tanah Simalungunku wajib menjunjung tinggi budaya dan bahasa Simalungunku. Dulu bahasa Simalungunku diminati dan menjadi kewajiban, sekarang bahasa Simalungunku justru dianggap kampungan oleh orang Simalungun yang tinggal di perkotaan. Dulu orang Simalungun sangat bangga menggunakan tutur "tulang" dan "atturang", namun kini orang Simalungun justru lebih merasa bahagia mempopulerkan panggilan "om" dan "tante".

Orang Simalungun pada zaman dahulu adalah suku yang ditakuti di tanah Batak, kata missionaris Karo J.H. Neumann. Karena memiliki kerajaan yang kuat dan ilmu magis yang tinggi. Orang Simalungun satu-satunya suku Batak yang mengenal sistem kerajaan, kata J. Tideman dan Lance Castles. Orang Simalungun pada zaman dahulu menjunjung tinggi falsafah hidup "Habonaron Do Bona", orang Simalungun yang mengingkarinya akan mendapat akibat "Hajungkaton Do Sapata". Orang Simalungun dalam kehidupan sosial juga menerapkan pepatah "Totik Mansiathon Diri Marombou Bani Simbuei" dan "Sapangambei Manoktok Hitei".

Orang Simalungun pada zaman dahulu hidup bergotong royong yang ditandai dengan tradisi "Haroan Bolon" dan "Marsialop Ari". Namun kini, orang Simalungun lebih banyak bersifat egois, ekslusif, dan bertarung secara "single fighter". Orang Simalungun kini banyak yang terbuai dengan gap antara agama dan harta. Orang Simalungun pada zaman dahulu selalu berupaya menjalin ikatan perkawinan dengan sesama orang Simalungun. Namun kini keadaannya sudah berubah, orang Simalungun sudah banyak yang kawin silang. Orang Simalungun mengenal falsafah adat "Tolu Sahundulan Lima Saodoran Waluh Sabanjaran", budaya Simalungun mengenal seni tari, seni suara, seni ukir, seni tenun, dan seni hias. Budaya Simalungun pernah mengalami zaman keemasan, dimana budaya Simalungun wajib diterapkan oleh kaum pendatang. Seni tari Simalungun terkenal dengan gerakannya yang seirama dengan bahasanya, gerakan tari Simalungun lembut dan perlahan selaras dengan orang Simalungun saat bertutur kata.

Bahasa Simalungun sejatinya adalah bahasa pemersatu di antara suku Batak, bahasa Simalungun berada di posisi pertengahan, kata ahli Bahasa Belanda Petrus Voorhoeve. Keistimewaan Bahasa Simalungun mampu mengakomodir seluruh Bahasa Batak. Namun, keistimewaan yang dimilikinya tidak banyak orang yang mengetahuinya bahkan orang Simalungun sendiri. Karena itulah orang Simalungun banyak yang tidak percaya diri menggunakan bahasanya, justru lebih tertarik menerapkan bahasa tetangganya bahkan di lingkungannya sendiri. Sungguh ironis, namun semua itu adalah fakta. Orang Simalungun banyak yang tidak menyadari tergerusnya bahasa Simalungun bukan karena orang lain, melainkan akibat kealpaan dan kelalaian orang Simalungun sendiri.

Menapak tilas masa lalu suku Simalungun termasuk suku hebat, pernah memiliki kerajaan yang kuat dan sudah mengenal sistem tatanan pemerintahan. Melirik kondisi sekarang, orang Simalungun sudah mengalami banyak perubahan, budaya dan bahasanya kian mengalami ketergerusan. Tanah Simalungun sudah diramaikan oleh kaum pendatang, kepemilikan tanah Simalungun sudah banyak berpindah tangan, orang Simalungun pergi meninggalkan tanah kelahirannya dan memilih hidup di tanah perantauan.

Demikianlah kondisi kehidupan orang Simalungun saat ini, bagaimanakah dengan 100 tahun mendatang. Masihkah tanah Simalungun dimiliki orang Simalungun, akankah budaya dan bahasa Simalungun mampu bertahan. Bagaimana bila 100 tahun mendatang tanah Simalungun ternyata sudah beralih kepada kaum pendatang. Anak cucu kita akan bertanya "Ayah! Tanah orang Simalungun di mana? Kenapa kita tidak pernah pulang kampung". Sang ayah menjawab: "Dulu tanah Simalungun ada di Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara, tapi tanah kita udah tidak ada lagi di sana. Sekarang kita udah jadi orang Jakarta, di sinilah tanah kita sekarang. Udah paham kan nak?". Jawab anaknya: "Udah yah!".

Simalungun adalah tanah kelahiranku. Simalungun adalah simbol budayaku.
Simalungun adalah bahasa ibuku.
Simalungun adalah aku.

Sumber : FB Masrul Purba
Continue Reading→

0 komentar:

Minggu, 22 Januari 2017

Foto khusus Jokowi
Pasca aksi 4 11, ada yang menarik dari aktivitas harian Pak De. Aktivitas yang lain dari biasanya. Aktivitas yang bisa dikata sangat khusus yaitu konsentrasi konsolidasi sosial dan konsolidasi pasukan pasca aksi 4 11.

Saking pentingnya urusan konsolidasi ini, agenda kunjungan balasan ke Australia pada 5 November lalu bahkan harus ditunda. Saya mencoba membaca pola langkah Pak De yang sulit ditebak. Membaca langkahnya perlu memahami karakter pribadinya yang cenderung tidak mengikuti panduan protokoler.

Misalnya hampir semua presiden di dunia itu kalau hujan pasti dipayungi ajudannya. Pak De malah memayungi Gubernur Papua Lucas Enembe saat berkunjung ke Papua. Pesan simboliknya Papua dipayungi Sang Saka Merah Putih. Keren. Di sisi lain, kelemah lembutan dan rendah hati Pak De bisa berubah menjadi garang dan keras bilamana itu menyangkut aksi tipu tipu bawahannya yang suka membohongi.

Jangan main main kalo soal kerja. Berani macem macem dan tidak bisa dibilangin lagi siap siap saja kena tendang dari jabatan. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Partogi Pangaribuan sudah merasakan dinginnya jeruji besi karena warning Pak De diabaikannya.

Konsolidasi sosial Pak De dengan mengunjungi para ulama dan ormas Islam menjelaskan secara utuh karakter Pak De yang lemah lembut dan sejuk. Pak De dengan tulus mau membungkukkan badannya memberi hormat pada ulama saat mau naik podium memberi sambutan.

Saat pergi naik haji, di ruang bandara, Pak De terlihat membungkuk seperti mengoles balsem ke betis kaki seorang ulama. Ia sepenuh hati sangat menaruh hormat pada ulama. Penghormatannya itu bukan basa basi. Penghormatannya itu diwujudkan dengan melakukan dan menuruti pesan ulama untuk hidup lurus, sederhana, adil dan bermanfaat bagi bangsa, negara dan agama.

Maka kodokpun ikut bernyanyi saat mendengar orasi Fahri Hamzah pada aksi 4 11. Fahri menuduh dan menghasut massa dengan mengatakan Presiden Jokowi telah menghina ulama. Fahri menuduh Presiden Jokowi telah menghina simbol simbol Islam. Atas hasutan makar Fahri Hamzah saya dan teman teman Bara JP telah melaporkannya ke Bareskrim Polri dengan sangkaan penghasutan dan makar.

Ocehan Fahri saat orasi itu sama sintingnya saat Fahri ngoceh bahwa Hari Santri yang direncanakan Jokowi masa pilpres lalu adalah sinting. Fahri sepertinya akan menjadi sinting selama Jokowi menjadi presiden. Dan akan menjadi gila seumur hidup selepas Jokowi menyelesaikan jabatan presidennya.

Tidak masuk akal kita mengapa sampai begitunya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah membenci dan memusuhi Pak De. Mulutnya benar benar beracun. Meracuni orang agar melengserkan pemerintahan yang sah dengan aksi parlemen jalanan. Benar benar ngaco.

Pak De melakoni hidupnya dengan berjalan pada falsafah Jawa
“Dadio banyu, ojo dadi watu” (Jadilah air, jangan jadi batu). Ia berusaha tawadhu meski telah menjadi orang nomor satu di republik ini.

Ia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Ia tidak membalas fitnah dengan fitnah. Baginya biarlah tenaga, waktu, pikiran dan perasaannya hanya untuk bekerja, bekerja dan bekerja.

Dalam bingkai lain, Pak De bukanlah seperti orang lemah yang sering disangkakan banyak lawan lawannya. Sering lawannya memberi stempel Jokowi itu presiden plonga plongo. Presiden penakut. Presiden boneka.

Benarkah?

Saya pikir dua tahun ini kita sudah bisa melukis pribadi Pak De yang bernyali dan petarung. Rekam jejak keberanian dan ketegasannya berlimpah.

Sebutlah soal mafia migas Petral yang dibekukan. Sebutlah soal mafia illegal fishing yang diberantas tanpa kompromi. Kita ingat perintah perang pemberantasan narkoba tanpa belas kasihan.

Nah, konsolidasi sosial Pak De dengan mengunjungi para ulama bisa kita artikan sisi lemah lembut, tawadhu seorang Pak De. Sisi humanis yang memperlihatkan kemanusiaan dan kebangsaan adalah dua hal pokok yang ingin dimenangkannya.

Konsolidasi pasukan Pak De dengan mengunjungi Markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur kemarin, menunjukkan sisi batu karang Pak De.

Ia memberi pesan kepada aktor aktor politik yang menunggangi aksi demo 4 11 kemarin untuk tidak main main lagi. Pak De tidak gentar dan bergeming dengan ancaman berapapun jumlah massa yang hendak merongrong negara.

Pagi hari ini, Pak De juga melakukan konsolidasi pasukan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Pesan Presiden Jokowi terang benderang. Bahwa negara siap melawan siapapun yang mencoba memecah belah.

Siangnya, selepas mengunjungi Mako Brimob, Pak De mengunjungi Mako Marinir Jakarta. Pak De diarak dengan gegap gempita prajurit Marinir. Di atas tank tempur pasukan baret ungu, Pak De mengulangi pesan komandonya bahwa kesetiaan prajurit itu pada Sumpah Prajurit dan Sapta Marga.

Pesan terbuka Pak De ini memberi ultimatum kepada siapa saja yang mencoba melakukan kudeta bersiaplah melawan kekuatan penuh aparat negara.

Jenderal Tito Karnavian dengan sikap sempurna memberi hormat dan janji Hasatya Prabu. Janji kesetiaan prajurit bhayangkara untuk setia pada negara dan pimpinannya.

Pak De telah mengibarkan panji panji kekuatan negara kepada musuh musuh negara bahwa negara tidak takut dengan ancaman aksi demo 25 11 mendatang. Negara siap apapun yang terjadi.

Strategi soft dan hard dalam garis vektor kebijakan Pak De ini kita baca ibarat dokter sedang mendiagnosa penyakit pasiennya. Jika masih bisa dibereskan dengan obat, maka Jokowi memberi obat.

Namun jika penyakit itu sudah menggerogoti tubuh induk, maka tak ada jalan lain selain mengamputasinya. Memotongnya lalu membuangnya jauh jauh agar tidak menginfeksi anggota tubuh lainnya.

Jokowi memainkan strategi bertarung nan ciamik. Ia merangkul siapa yang hendak dirangkul. Sementara Ia membiarkan musuhnya berselancar diatas ombak kencang yang dibuat aktor aktor politik politik itu.

Dengan tenang tanpa koar koar Jokowi terus bersafari melakukan konsolidasi sosial dan konsolidasi pasukan. Merangkul para ulama dan memeriksa pasukan dan kelengkapan senjata.

Bila tiba saatnya, batu karang Jokowi akan memecah ombak dan si pelancar aktor politik itu akan tergulung oleh ombak yang dibuatnya sendiri. Tenggelam dan hanyut tergulung ombak.

Percaya atau tidak, kali ini Pak De sudah pada tahap bersiap mengeluarkan jurus tendangan tanpa bayangan. Tendangan mematikan yang tidak terlihat oleh musuh musuhnya. Tiba tiba saja sang aktor politik penunggang gelap itu tergeletak jatuh lumpuh tak berdaya.

Aihhh… Pak De…nikmat sekali jus terong belanda siang ini… Segerrrr


Salam NKRI Jaya
Sumber : https://seword.com/politik/merangkul-dan-memukul-aktor-politik-ala-pak-de-jokowi/

Merangkul dan Memukul Aktor Politik Ala Pak De Jokowi

Unknown   at  08.26  No comments

Foto khusus Jokowi
Pasca aksi 4 11, ada yang menarik dari aktivitas harian Pak De. Aktivitas yang lain dari biasanya. Aktivitas yang bisa dikata sangat khusus yaitu konsentrasi konsolidasi sosial dan konsolidasi pasukan pasca aksi 4 11.

Saking pentingnya urusan konsolidasi ini, agenda kunjungan balasan ke Australia pada 5 November lalu bahkan harus ditunda. Saya mencoba membaca pola langkah Pak De yang sulit ditebak. Membaca langkahnya perlu memahami karakter pribadinya yang cenderung tidak mengikuti panduan protokoler.

Misalnya hampir semua presiden di dunia itu kalau hujan pasti dipayungi ajudannya. Pak De malah memayungi Gubernur Papua Lucas Enembe saat berkunjung ke Papua. Pesan simboliknya Papua dipayungi Sang Saka Merah Putih. Keren. Di sisi lain, kelemah lembutan dan rendah hati Pak De bisa berubah menjadi garang dan keras bilamana itu menyangkut aksi tipu tipu bawahannya yang suka membohongi.

Jangan main main kalo soal kerja. Berani macem macem dan tidak bisa dibilangin lagi siap siap saja kena tendang dari jabatan. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Partogi Pangaribuan sudah merasakan dinginnya jeruji besi karena warning Pak De diabaikannya.

Konsolidasi sosial Pak De dengan mengunjungi para ulama dan ormas Islam menjelaskan secara utuh karakter Pak De yang lemah lembut dan sejuk. Pak De dengan tulus mau membungkukkan badannya memberi hormat pada ulama saat mau naik podium memberi sambutan.

Saat pergi naik haji, di ruang bandara, Pak De terlihat membungkuk seperti mengoles balsem ke betis kaki seorang ulama. Ia sepenuh hati sangat menaruh hormat pada ulama. Penghormatannya itu bukan basa basi. Penghormatannya itu diwujudkan dengan melakukan dan menuruti pesan ulama untuk hidup lurus, sederhana, adil dan bermanfaat bagi bangsa, negara dan agama.

Maka kodokpun ikut bernyanyi saat mendengar orasi Fahri Hamzah pada aksi 4 11. Fahri menuduh dan menghasut massa dengan mengatakan Presiden Jokowi telah menghina ulama. Fahri menuduh Presiden Jokowi telah menghina simbol simbol Islam. Atas hasutan makar Fahri Hamzah saya dan teman teman Bara JP telah melaporkannya ke Bareskrim Polri dengan sangkaan penghasutan dan makar.

Ocehan Fahri saat orasi itu sama sintingnya saat Fahri ngoceh bahwa Hari Santri yang direncanakan Jokowi masa pilpres lalu adalah sinting. Fahri sepertinya akan menjadi sinting selama Jokowi menjadi presiden. Dan akan menjadi gila seumur hidup selepas Jokowi menyelesaikan jabatan presidennya.

Tidak masuk akal kita mengapa sampai begitunya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah membenci dan memusuhi Pak De. Mulutnya benar benar beracun. Meracuni orang agar melengserkan pemerintahan yang sah dengan aksi parlemen jalanan. Benar benar ngaco.

Pak De melakoni hidupnya dengan berjalan pada falsafah Jawa
“Dadio banyu, ojo dadi watu” (Jadilah air, jangan jadi batu). Ia berusaha tawadhu meski telah menjadi orang nomor satu di republik ini.

Ia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Ia tidak membalas fitnah dengan fitnah. Baginya biarlah tenaga, waktu, pikiran dan perasaannya hanya untuk bekerja, bekerja dan bekerja.

Dalam bingkai lain, Pak De bukanlah seperti orang lemah yang sering disangkakan banyak lawan lawannya. Sering lawannya memberi stempel Jokowi itu presiden plonga plongo. Presiden penakut. Presiden boneka.

Benarkah?

Saya pikir dua tahun ini kita sudah bisa melukis pribadi Pak De yang bernyali dan petarung. Rekam jejak keberanian dan ketegasannya berlimpah.

Sebutlah soal mafia migas Petral yang dibekukan. Sebutlah soal mafia illegal fishing yang diberantas tanpa kompromi. Kita ingat perintah perang pemberantasan narkoba tanpa belas kasihan.

Nah, konsolidasi sosial Pak De dengan mengunjungi para ulama bisa kita artikan sisi lemah lembut, tawadhu seorang Pak De. Sisi humanis yang memperlihatkan kemanusiaan dan kebangsaan adalah dua hal pokok yang ingin dimenangkannya.

Konsolidasi pasukan Pak De dengan mengunjungi Markas Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur kemarin, menunjukkan sisi batu karang Pak De.

Ia memberi pesan kepada aktor aktor politik yang menunggangi aksi demo 4 11 kemarin untuk tidak main main lagi. Pak De tidak gentar dan bergeming dengan ancaman berapapun jumlah massa yang hendak merongrong negara.

Pagi hari ini, Pak De juga melakukan konsolidasi pasukan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Pesan Presiden Jokowi terang benderang. Bahwa negara siap melawan siapapun yang mencoba memecah belah.

Siangnya, selepas mengunjungi Mako Brimob, Pak De mengunjungi Mako Marinir Jakarta. Pak De diarak dengan gegap gempita prajurit Marinir. Di atas tank tempur pasukan baret ungu, Pak De mengulangi pesan komandonya bahwa kesetiaan prajurit itu pada Sumpah Prajurit dan Sapta Marga.

Pesan terbuka Pak De ini memberi ultimatum kepada siapa saja yang mencoba melakukan kudeta bersiaplah melawan kekuatan penuh aparat negara.

Jenderal Tito Karnavian dengan sikap sempurna memberi hormat dan janji Hasatya Prabu. Janji kesetiaan prajurit bhayangkara untuk setia pada negara dan pimpinannya.

Pak De telah mengibarkan panji panji kekuatan negara kepada musuh musuh negara bahwa negara tidak takut dengan ancaman aksi demo 25 11 mendatang. Negara siap apapun yang terjadi.

Strategi soft dan hard dalam garis vektor kebijakan Pak De ini kita baca ibarat dokter sedang mendiagnosa penyakit pasiennya. Jika masih bisa dibereskan dengan obat, maka Jokowi memberi obat.

Namun jika penyakit itu sudah menggerogoti tubuh induk, maka tak ada jalan lain selain mengamputasinya. Memotongnya lalu membuangnya jauh jauh agar tidak menginfeksi anggota tubuh lainnya.

Jokowi memainkan strategi bertarung nan ciamik. Ia merangkul siapa yang hendak dirangkul. Sementara Ia membiarkan musuhnya berselancar diatas ombak kencang yang dibuat aktor aktor politik politik itu.

Dengan tenang tanpa koar koar Jokowi terus bersafari melakukan konsolidasi sosial dan konsolidasi pasukan. Merangkul para ulama dan memeriksa pasukan dan kelengkapan senjata.

Bila tiba saatnya, batu karang Jokowi akan memecah ombak dan si pelancar aktor politik itu akan tergulung oleh ombak yang dibuatnya sendiri. Tenggelam dan hanyut tergulung ombak.

Percaya atau tidak, kali ini Pak De sudah pada tahap bersiap mengeluarkan jurus tendangan tanpa bayangan. Tendangan mematikan yang tidak terlihat oleh musuh musuhnya. Tiba tiba saja sang aktor politik penunggang gelap itu tergeletak jatuh lumpuh tak berdaya.

Aihhh… Pak De…nikmat sekali jus terong belanda siang ini… Segerrrr


Salam NKRI Jaya
Sumber : https://seword.com/politik/merangkul-dan-memukul-aktor-politik-ala-pak-de-jokowi/
Continue Reading→

0 komentar:

Jumat, 20 Januari 2017

 1)     Karena rakyat Murba terdiri atas berjenis-jenis golongan, maka hasrat dan kemauan dalam Murba juga berlain-lainan. Makin dekat tiap-tiap golongan itu kepada tujuan perjuangannya, makin susut kegiatannya bertarung. Kalau hasrat ( keinginan/kemauan ) sesuatu golongan itu sudah tercapai dan dipaksa meneruskan perjuangannya maka golongan itu boleh jadi sekali akan membalik melawan bangsanya sendiri dan menerima pertolongan asing.

2)     Pengerahan Murba seluruhnya untuk buat mencapai tingkatan kemerdekaan nasional sampai ketingkat Kolektivisme adalah perkara yang perlu sekali dijalankan. Tetapi harus diadakan segala persiapan buat meneruskan Murba bergerak, sesudah tingkat kemerdekaan nasional tercapai. Pun tidak bisa diabaikan tindakan cepat-cepat terhadap Borjuis nasional dan konconya yang terbuka atau tersembunyi dalam dan luar negara.

3)     Tipu-Muslihat Klas ( Taktik dan Strategi Klas ) Amat sulit dan berseluk-beluk. Ia selalu berubah menurut tempoh dan tempat. Dalam kalangan Murba itu kawan sekarang bisa menjadi musuh dikeesokan harinya. Dalam perjuangan itu tingkat pemogokan ekonomi dihari ini, besok boleh bertukar menjadi pemogokan ekonomi yang mengandung politik. Demonstrasi damai hari ini besok bisa bertukar menjadi demonstrasi yang diperkeras dengan pemogokan. Mogok dan demonstrasi damai bisa berubah menjadi mogok demonstrasi, sabot, gerilya terus menerus sampai kemerdekaan nasional dan social tercapai. Partai Pekerja yang menuju kepada Kolektivisme harus mengetahui sifat tiap-tiap golongan yang berjuang, sifatnya tingkat perjuangan yang sudah dicapai serta tindakan yang mesti diadakan pada tiap-tiap tingkat itu.

4)     Keulungan satu Partai Pimpinan Murba tidalah terletak pada keberanian semata-mata. Keberanian Partai saja yang tidak disertai oleh perhubungan yang rapat dengan golongan Murba dan pengetahuan yang dalam atas jiwanya Murba, adalah salah satu rombongan kecil yang sanggup berkorban, tetapi kalau sudah berkorban tidak akan mendapatkan hasil yang sepatutnya dan secukupnya. Mereka karena terburu oleh nafsunya sendiri saja tiada disertai oleh nafsunya Murba, boleh jadi mudah dihancurkan oleh musuh. Partai Murba yang tulen, Jatuh dan Berdiri dalam dan dengan Murba. Akan bergerak serentak daan serempak dengan Murba dan di dalam Murba (Pekerja).

5)     Memimpin Tentara Perang membutuhkan satu kader opsir serta pengetahuan terkhusus tentang siasat perang. Lagipula pengetahuan teristimewa tentang pimpinan, latihan dan persenjataan sesuatu tentara perang.      

Memimpin Murba membutuhkan satu kader pemimpin ialah Partai dan pengetahuan terkhusus tentang siasat Revolusi yakni siasat Klas. Lagipula pengetahuan istimewa  tentangan Pimpinan, Latihan dan Persenjataan Murba.

Menaklukan dan merebut satu negara dengan memakai Tentara perang sebagai alat perkakas, berlainan sekali sifatnya dengan menaklukan dan merebut kekuatan politik dengan memakai Murba sebagai alat perkakas. Pada sesuatu peperangan, tehniknya yang memberi keputusan terakhir, tetapi pada suatu Revolusi baik nasional maupun social jiwa Murba-lah ( Mass-Phsycology  ) yang memberi putusan terakhir. Buat mempelajari jiwa Murba itu Ilmu Materialisme dan Dialektika-lah yang memberi pertolongan.

 6)     Dalam keadaan persenjataan Tentara Republik Indonesia seperti sekarang yang dalam keadaan serba kurang itu, maka senjata kita harus dipusatkan pada: senjata Diplomasi terhadap luar negeri dan pergerakan Murba didalam negara. Perjuangan senjata ialah sekedar untuk memperkuat  perjuangan ekonomi-politik dan diplomasi. Semboyan kita: 75 % senjata batin dan 25 % senjata lahir.

7)     Kecerdikan dan ketetapan hati ialah perkara yang terpenting buat pimpinan Murba. “Persatuan dan Disiplin adalah kunci kekuatan Murba”.

IKHTISAR PENGERAHAN MURBA

Unknown   at  05.01  No comments

 1)     Karena rakyat Murba terdiri atas berjenis-jenis golongan, maka hasrat dan kemauan dalam Murba juga berlain-lainan. Makin dekat tiap-tiap golongan itu kepada tujuan perjuangannya, makin susut kegiatannya bertarung. Kalau hasrat ( keinginan/kemauan ) sesuatu golongan itu sudah tercapai dan dipaksa meneruskan perjuangannya maka golongan itu boleh jadi sekali akan membalik melawan bangsanya sendiri dan menerima pertolongan asing.

2)     Pengerahan Murba seluruhnya untuk buat mencapai tingkatan kemerdekaan nasional sampai ketingkat Kolektivisme adalah perkara yang perlu sekali dijalankan. Tetapi harus diadakan segala persiapan buat meneruskan Murba bergerak, sesudah tingkat kemerdekaan nasional tercapai. Pun tidak bisa diabaikan tindakan cepat-cepat terhadap Borjuis nasional dan konconya yang terbuka atau tersembunyi dalam dan luar negara.

3)     Tipu-Muslihat Klas ( Taktik dan Strategi Klas ) Amat sulit dan berseluk-beluk. Ia selalu berubah menurut tempoh dan tempat. Dalam kalangan Murba itu kawan sekarang bisa menjadi musuh dikeesokan harinya. Dalam perjuangan itu tingkat pemogokan ekonomi dihari ini, besok boleh bertukar menjadi pemogokan ekonomi yang mengandung politik. Demonstrasi damai hari ini besok bisa bertukar menjadi demonstrasi yang diperkeras dengan pemogokan. Mogok dan demonstrasi damai bisa berubah menjadi mogok demonstrasi, sabot, gerilya terus menerus sampai kemerdekaan nasional dan social tercapai. Partai Pekerja yang menuju kepada Kolektivisme harus mengetahui sifat tiap-tiap golongan yang berjuang, sifatnya tingkat perjuangan yang sudah dicapai serta tindakan yang mesti diadakan pada tiap-tiap tingkat itu.

4)     Keulungan satu Partai Pimpinan Murba tidalah terletak pada keberanian semata-mata. Keberanian Partai saja yang tidak disertai oleh perhubungan yang rapat dengan golongan Murba dan pengetahuan yang dalam atas jiwanya Murba, adalah salah satu rombongan kecil yang sanggup berkorban, tetapi kalau sudah berkorban tidak akan mendapatkan hasil yang sepatutnya dan secukupnya. Mereka karena terburu oleh nafsunya sendiri saja tiada disertai oleh nafsunya Murba, boleh jadi mudah dihancurkan oleh musuh. Partai Murba yang tulen, Jatuh dan Berdiri dalam dan dengan Murba. Akan bergerak serentak daan serempak dengan Murba dan di dalam Murba (Pekerja).

5)     Memimpin Tentara Perang membutuhkan satu kader opsir serta pengetahuan terkhusus tentang siasat perang. Lagipula pengetahuan teristimewa tentang pimpinan, latihan dan persenjataan sesuatu tentara perang.      

Memimpin Murba membutuhkan satu kader pemimpin ialah Partai dan pengetahuan terkhusus tentang siasat Revolusi yakni siasat Klas. Lagipula pengetahuan istimewa  tentangan Pimpinan, Latihan dan Persenjataan Murba.

Menaklukan dan merebut satu negara dengan memakai Tentara perang sebagai alat perkakas, berlainan sekali sifatnya dengan menaklukan dan merebut kekuatan politik dengan memakai Murba sebagai alat perkakas. Pada sesuatu peperangan, tehniknya yang memberi keputusan terakhir, tetapi pada suatu Revolusi baik nasional maupun social jiwa Murba-lah ( Mass-Phsycology  ) yang memberi putusan terakhir. Buat mempelajari jiwa Murba itu Ilmu Materialisme dan Dialektika-lah yang memberi pertolongan.

 6)     Dalam keadaan persenjataan Tentara Republik Indonesia seperti sekarang yang dalam keadaan serba kurang itu, maka senjata kita harus dipusatkan pada: senjata Diplomasi terhadap luar negeri dan pergerakan Murba didalam negara. Perjuangan senjata ialah sekedar untuk memperkuat  perjuangan ekonomi-politik dan diplomasi. Semboyan kita: 75 % senjata batin dan 25 % senjata lahir.

7)     Kecerdikan dan ketetapan hati ialah perkara yang terpenting buat pimpinan Murba. “Persatuan dan Disiplin adalah kunci kekuatan Murba”.
Continue Reading→

0 komentar:

Kamis, 19 Januari 2017

Siasat mengerahkan Murba untuk merebut kekuasaan negara sudah diterangkan dalam “Menuju Republik Indonesia” ( 1924 ), “Semangat Muda” ( 1925 ), “Massa-Aksi” ( 1926 ). Semuanya oleh Tan Malaka.

Siasat berdasarkan Murba itu masih amat sedikit dimengerti di Indonesia. Gerakan di Indonesia pada umumnya menganggap perebutan kekuasaan itu sebagai usaha Militer semata-mata ( PUTCH ). Persiapan susunan tertutup hampir sama-sekali dipusatkan pada bentukan satu pasukan yang kelak tiba-tiba akan menyerbu keluar untuk merebut kekuasan Politik dengan cara Militer.

 Gerakan semacam itu terhadap satu susunan negara yang diatur oleh Imperialisme Modern Niscaya akan kandas sama sekali. Gerakan itu bisa berhasil, kalau benar seluruh atau sebagian terbesar rakyat jelata sudah memiliki kesadaran politik yang sedalam-dalamnya, Ikhlas berkorban mencapai idamannya serta tahan uji dalam aksi yang Sukar, Berbahaya dan Lama.

 Kesadaran yang dalam serta kemauan laksana baja itu tidaklah diperoleh dengan jalan Propaganda secara ngomong saja, melainkan dengan Agitasi yang berisi bukti yang senyata-nyatanya dan dengan pengalaman Murba dalam aksi politik ( Demonstrasi ) dan Ekonomi        ( Pemogokkan ). Pengalaman Murba itu perlu sekali dan bisa diperoleh dalam aksi memperbaiki kehidupan sehari-hari ( Minta Kenaikkan Upah, Minta Pengurangan Pajak dan sebagainya ).

Dalam masa berkerja tersembunyi suatu Partai mestinya mempunyai hubungan dengan perhubungan dengan rakyat Murba. Perhubungan terbuka itu ialah laksana kaleidoskopnya sebuah kapal selam, yang mesinnya bergerak dibawah permukaaan air. Dengan perantaraan susunan terbuka ( Pakbon atau Partai berupa jinak ), Partai tersembunyi jadi bisa mengukur kemauan rakyat Murba dan berapa luasnya kemauan itu sudah menjalar diseluruh negeri.

Ringkasnya, sesuatu Partai tersembunyi mesti selalu mempunyai susunan terbuka sebagai badan politik dan pengukur. Susunan terbuka juga harus mempunyai Partai tertutup sebagai benteng perjuangan terakhir.

Tiadalah bisa diharapkan selalu bahwa seluruh Murba akan bergerak serentak dan serempak. Sejarah dunia akan acapkali menunjukkan, bahwa gerakan Murba itu melalui beberapa tingkat. Pimpinan yang mengerti, Cerdik, Berpandangan jauh mesti mengerti watak dan sifatnya tiap-tiap tindakan yang sudah dan akan dijalani Murba tadi.

Buat mengertikan watak dan sifatnya tiap-tiap tingkat yang harus dilalui oleh Murba itu perlu diketahui Hasrat, Idaman kemauan dan Impian tiap-tiap golongan Murba itu. Murba tani berlainan hasrat dan kemauan dengan pedagang dan juru tulis kantor. Dalam kaum Pekerja sendiri ada pula bermacam hasrat, paham dan kemauan menurut bagian pekerjaan, didikan dan suasana hidup masing-masing. Begitu pula dalam golongan Tani dan Pedagang, semua itu bisa diketahui denagan memakai cara berpikir yang berdasarkan Materialisme Dialektika Logika ( Lihat Kitab “Madilog” oleh Tan Malaka, Tahun 1942 ).

Kalau satu pimpinan Murba mengerti betul akan hasrat dan kemauan tiap-tiap golongan Murba yang bergerak itu, maka pimpinan tadi bisa pula mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkatan aksi yang sudah tercapai.

Seandainya seluruh rakyat Indonesia bisa dikerahkan sampai tercapai kemerdekaan nasional, maka pada titik ini rakyat Murba akan terpecah menjadi dua. Golongan Borjuis tidak akan mau terus lagi, karena kemauan mereka Cuma buat memajukan modal kebangsaan saja. Kalau dalam Indonesia merdeka modal itu sudah jatuh ketangan mereka, maka mereka sudah sampai kepada hasratnya. Mereka tidak akan mau ditarik terus buat mendirikan masyarakat berdasarkan Kolektivisme. Kalau mereka ditarik juga maka  boleh jadi sekali akan berbalik melawan Murba. Dari sifat Revolusioner mencapai kemerdekaan nasional mereka akan bertukar menjadi Kontra-Revolusioner ( melawan kaum Pekerja – yang berdasarkan Kolektivisme ). Kalau mereka merasa lemah dengan berhadapan bangsa sendiri, maka mereka tidak akan segan-segan menerima atau memanggil pertolongan dari luar negeri ialah kaum Borjuis pula. Dalam batinnya, Kapaitalis nasional itu bersifat internasional juga. Seperti dalam hakikatnya Pekerja dalam suatu negara itu bersifat internasional pula. Tetapi disebabkan oleh batasan negara yang ditentukan oleh politik dan sejarah masing-masing diperdalam pula oleh perbedaan bangsa, bahasa dan kebudayaan masung-masing, maka Borjuis dan Pekerja masing-masing negara terikat pada paham negara dan pandangan kenegaraan masing-masing.

Pada tingkat mencapai kemedekaan nasional, maka golongan Borjuis bersitumpu pada rakyat Murba. Tetapi kalau kemerdekaan nasional sudah tercapai dan Pekerja mau terus ketingkat Kolektivisme, maka golongan Borjuis akan bersitumpu pada golongan Tani Besar, Pedagang Tengah dan besar, sebagian golongan Intelektual serta pekerja yang belum insyaf. Kalau terdesak, maka mereka akan menerima pertolongan Imperialis.

Walaupun demikian sifat dan hasratnya Borjuis tengah dan kecil itu, Partai pekerja seperti PARI tidak boleh dan tidak bisa mengabaikan mereka dalam tiap-tiap tingkat perjuangan. Mereka harus ditarik kedalam medan perjuangan. Dalam perjuangan mencapai kemerdekaan nasional itu akan ternyata kegiatan dan keberanian Tani Kecil, Pedagang Kecil dan sebagian Intelek Borjuis itu. Sebaliknya kalau mereka diabaikan apalagi kalau dimusuhi maka boleh dikatakan mustahil bisa merebut kemerdekaan nasional. Lebih mustahil pula membangun negara berdasarkan Kolektivisme . Dengan sadar atau tidak mereka dalam perjuangan nasional itu akan bisa dijadikan perkakas oleh Imperialisme asing dan dengan pertolongan Borjuis nasional membasmi semua gerakan kaum Pekerja yang Revolusioner, berdasarkan Kolektivisme.

PENGERAHAN MURBA

Unknown   at  05.39  No comments

Siasat mengerahkan Murba untuk merebut kekuasaan negara sudah diterangkan dalam “Menuju Republik Indonesia” ( 1924 ), “Semangat Muda” ( 1925 ), “Massa-Aksi” ( 1926 ). Semuanya oleh Tan Malaka.

Siasat berdasarkan Murba itu masih amat sedikit dimengerti di Indonesia. Gerakan di Indonesia pada umumnya menganggap perebutan kekuasaan itu sebagai usaha Militer semata-mata ( PUTCH ). Persiapan susunan tertutup hampir sama-sekali dipusatkan pada bentukan satu pasukan yang kelak tiba-tiba akan menyerbu keluar untuk merebut kekuasan Politik dengan cara Militer.

 Gerakan semacam itu terhadap satu susunan negara yang diatur oleh Imperialisme Modern Niscaya akan kandas sama sekali. Gerakan itu bisa berhasil, kalau benar seluruh atau sebagian terbesar rakyat jelata sudah memiliki kesadaran politik yang sedalam-dalamnya, Ikhlas berkorban mencapai idamannya serta tahan uji dalam aksi yang Sukar, Berbahaya dan Lama.

 Kesadaran yang dalam serta kemauan laksana baja itu tidaklah diperoleh dengan jalan Propaganda secara ngomong saja, melainkan dengan Agitasi yang berisi bukti yang senyata-nyatanya dan dengan pengalaman Murba dalam aksi politik ( Demonstrasi ) dan Ekonomi        ( Pemogokkan ). Pengalaman Murba itu perlu sekali dan bisa diperoleh dalam aksi memperbaiki kehidupan sehari-hari ( Minta Kenaikkan Upah, Minta Pengurangan Pajak dan sebagainya ).

Dalam masa berkerja tersembunyi suatu Partai mestinya mempunyai hubungan dengan perhubungan dengan rakyat Murba. Perhubungan terbuka itu ialah laksana kaleidoskopnya sebuah kapal selam, yang mesinnya bergerak dibawah permukaaan air. Dengan perantaraan susunan terbuka ( Pakbon atau Partai berupa jinak ), Partai tersembunyi jadi bisa mengukur kemauan rakyat Murba dan berapa luasnya kemauan itu sudah menjalar diseluruh negeri.

Ringkasnya, sesuatu Partai tersembunyi mesti selalu mempunyai susunan terbuka sebagai badan politik dan pengukur. Susunan terbuka juga harus mempunyai Partai tertutup sebagai benteng perjuangan terakhir.

Tiadalah bisa diharapkan selalu bahwa seluruh Murba akan bergerak serentak dan serempak. Sejarah dunia akan acapkali menunjukkan, bahwa gerakan Murba itu melalui beberapa tingkat. Pimpinan yang mengerti, Cerdik, Berpandangan jauh mesti mengerti watak dan sifatnya tiap-tiap tindakan yang sudah dan akan dijalani Murba tadi.

Buat mengertikan watak dan sifatnya tiap-tiap tingkat yang harus dilalui oleh Murba itu perlu diketahui Hasrat, Idaman kemauan dan Impian tiap-tiap golongan Murba itu. Murba tani berlainan hasrat dan kemauan dengan pedagang dan juru tulis kantor. Dalam kaum Pekerja sendiri ada pula bermacam hasrat, paham dan kemauan menurut bagian pekerjaan, didikan dan suasana hidup masing-masing. Begitu pula dalam golongan Tani dan Pedagang, semua itu bisa diketahui denagan memakai cara berpikir yang berdasarkan Materialisme Dialektika Logika ( Lihat Kitab “Madilog” oleh Tan Malaka, Tahun 1942 ).

Kalau satu pimpinan Murba mengerti betul akan hasrat dan kemauan tiap-tiap golongan Murba yang bergerak itu, maka pimpinan tadi bisa pula mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkatan aksi yang sudah tercapai.

Seandainya seluruh rakyat Indonesia bisa dikerahkan sampai tercapai kemerdekaan nasional, maka pada titik ini rakyat Murba akan terpecah menjadi dua. Golongan Borjuis tidak akan mau terus lagi, karena kemauan mereka Cuma buat memajukan modal kebangsaan saja. Kalau dalam Indonesia merdeka modal itu sudah jatuh ketangan mereka, maka mereka sudah sampai kepada hasratnya. Mereka tidak akan mau ditarik terus buat mendirikan masyarakat berdasarkan Kolektivisme. Kalau mereka ditarik juga maka  boleh jadi sekali akan berbalik melawan Murba. Dari sifat Revolusioner mencapai kemerdekaan nasional mereka akan bertukar menjadi Kontra-Revolusioner ( melawan kaum Pekerja – yang berdasarkan Kolektivisme ). Kalau mereka merasa lemah dengan berhadapan bangsa sendiri, maka mereka tidak akan segan-segan menerima atau memanggil pertolongan dari luar negeri ialah kaum Borjuis pula. Dalam batinnya, Kapaitalis nasional itu bersifat internasional juga. Seperti dalam hakikatnya Pekerja dalam suatu negara itu bersifat internasional pula. Tetapi disebabkan oleh batasan negara yang ditentukan oleh politik dan sejarah masing-masing diperdalam pula oleh perbedaan bangsa, bahasa dan kebudayaan masung-masing, maka Borjuis dan Pekerja masing-masing negara terikat pada paham negara dan pandangan kenegaraan masing-masing.

Pada tingkat mencapai kemedekaan nasional, maka golongan Borjuis bersitumpu pada rakyat Murba. Tetapi kalau kemerdekaan nasional sudah tercapai dan Pekerja mau terus ketingkat Kolektivisme, maka golongan Borjuis akan bersitumpu pada golongan Tani Besar, Pedagang Tengah dan besar, sebagian golongan Intelektual serta pekerja yang belum insyaf. Kalau terdesak, maka mereka akan menerima pertolongan Imperialis.

Walaupun demikian sifat dan hasratnya Borjuis tengah dan kecil itu, Partai pekerja seperti PARI tidak boleh dan tidak bisa mengabaikan mereka dalam tiap-tiap tingkat perjuangan. Mereka harus ditarik kedalam medan perjuangan. Dalam perjuangan mencapai kemerdekaan nasional itu akan ternyata kegiatan dan keberanian Tani Kecil, Pedagang Kecil dan sebagian Intelek Borjuis itu. Sebaliknya kalau mereka diabaikan apalagi kalau dimusuhi maka boleh dikatakan mustahil bisa merebut kemerdekaan nasional. Lebih mustahil pula membangun negara berdasarkan Kolektivisme . Dengan sadar atau tidak mereka dalam perjuangan nasional itu akan bisa dijadikan perkakas oleh Imperialisme asing dan dengan pertolongan Borjuis nasional membasmi semua gerakan kaum Pekerja yang Revolusioner, berdasarkan Kolektivisme.
Continue Reading→

0 komentar:

Foto saat Konferensi PERS
PB PMII, PP GMNI, PP PMKRI, PP GMKI, PP KMHDI, PP HIKMAHBUDHI
Saat ini Indonesia sedang berada di tengah fase darurat kebangsaan, dimana ada beberapa oknum dan kelompok yang terus berupaya memecah belah keutuhan dan kedamaian Indonesia. Kondisi ini menjadi keprihatinan nasional bagi seluruh anak bangsa yang harus disikapi segera sehingga kita dapat mencegah terjadinya disintegrasi bangsa dan konflik horizontal di tengah masyarakat.

Melihat situasi tersebut, maka kami Mahasiswa Indonesia yang tergabung di dalam organisasi PMII, GMNI, GMKI, PMKRI, HIKMAHBUDHI, dan KMHDI menyampaikan LIMA RESOLUSI 2017 MAHASISWA INDONESIA:

1. Mendesak kepada pemerintah untuk membubarkan Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS) yang bertentangan dengan Pancasila.

2. Mendukung pihak Kepolisian untuk menuntaskan proses hukum dugaan pelanggaran hukum yang diduga dilakukan oleh saudara M. Rizieq Shihab.

3. Meminta kepada pemerintah melalui aparat hukum untuk menindak tegas para pelaku tindakan intoleran yang menganggu kedamaian kehidupan berbangsa dan bernegara seperti kasus bom di Samarinda dan pembubaran ibadah di Sabuga, Bandung.

4. Menyerukan kepada seluruh anak bangsa untuk bersatu menjaga kedamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila.

5. Meminta kepada pemerintah untuk menjaga marwah Negara dan mempercepat terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Demikian resolusi ini kami sampaikan. Terimakasih atas kerjasama dan perhatian rekan-rekan jurnalis.

Salam Hormat,
Aminuddin Ma'ruf (Ketum PB PMII)
Chrisman Damanik (Ketua PP GMNI)
Angelius Wake Kako (Ketua PP PMKRI)
Sahat Martin Philip Sinurat (Ketum PP GMKI)
Putu Wiratnaya (Ketua PP KMHDI)
Sugiartana (Ketua PP HIKMAHBUDHI)

Narahubung:
Aminuddin Ma'ruf 081281116787
Chrisman Damanik 081362039119
Sahat Martin Philip Sinurat 085221272791
Angelius Wake Kako 081353759608
Putu Wiratnaya 085299616616
Sugiartana 082341451151

Lima Resolusi 2017 Mahasiswa Indonesia

Unknown   at  02.13  No comments

Foto saat Konferensi PERS
PB PMII, PP GMNI, PP PMKRI, PP GMKI, PP KMHDI, PP HIKMAHBUDHI
Saat ini Indonesia sedang berada di tengah fase darurat kebangsaan, dimana ada beberapa oknum dan kelompok yang terus berupaya memecah belah keutuhan dan kedamaian Indonesia. Kondisi ini menjadi keprihatinan nasional bagi seluruh anak bangsa yang harus disikapi segera sehingga kita dapat mencegah terjadinya disintegrasi bangsa dan konflik horizontal di tengah masyarakat.

Melihat situasi tersebut, maka kami Mahasiswa Indonesia yang tergabung di dalam organisasi PMII, GMNI, GMKI, PMKRI, HIKMAHBUDHI, dan KMHDI menyampaikan LIMA RESOLUSI 2017 MAHASISWA INDONESIA:

1. Mendesak kepada pemerintah untuk membubarkan Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS) yang bertentangan dengan Pancasila.

2. Mendukung pihak Kepolisian untuk menuntaskan proses hukum dugaan pelanggaran hukum yang diduga dilakukan oleh saudara M. Rizieq Shihab.

3. Meminta kepada pemerintah melalui aparat hukum untuk menindak tegas para pelaku tindakan intoleran yang menganggu kedamaian kehidupan berbangsa dan bernegara seperti kasus bom di Samarinda dan pembubaran ibadah di Sabuga, Bandung.

4. Menyerukan kepada seluruh anak bangsa untuk bersatu menjaga kedamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila.

5. Meminta kepada pemerintah untuk menjaga marwah Negara dan mempercepat terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Demikian resolusi ini kami sampaikan. Terimakasih atas kerjasama dan perhatian rekan-rekan jurnalis.

Salam Hormat,
Aminuddin Ma'ruf (Ketum PB PMII)
Chrisman Damanik (Ketua PP GMNI)
Angelius Wake Kako (Ketua PP PMKRI)
Sahat Martin Philip Sinurat (Ketum PP GMKI)
Putu Wiratnaya (Ketua PP KMHDI)
Sugiartana (Ketua PP HIKMAHBUDHI)

Narahubung:
Aminuddin Ma'ruf 081281116787
Chrisman Damanik 081362039119
Sahat Martin Philip Sinurat 085221272791
Angelius Wake Kako 081353759608
Putu Wiratnaya 085299616616
Sugiartana 082341451151
Continue Reading→

0 komentar:

Rabu, 18 Januari 2017

Ada Tiga Perkara yang terpenting untuk mempertahankan Republik Indonesia dihari depan:

1)     Persatuan yang teguh tegap diantara semua golongan rakyat. Persatuan itu harus tahan uji terhadap serangan dari dalam maupun dari luar negara. Persatuan itu bisa diselenggaraka oleh satu Partai saja, apalagi dimasa Pancaroba yang istimewa, Pemerintah negara yang berdasarkan satu Partai itu lebih cepat mengambil tindakan yang perlu ataupun mengadakan koreksi ( pembetulan ) yang amat perlu. Persatuan rakyat itu juga bisa diselenggarakan oleh gabungan lebih dari satu Partai asal jangan terlalu banyak. Tetapi penggabungan Partai lebih berdasarkan Kerakyatan, lebih sukar pula dikendalikan karena berlainan aliran didalamnya. Memang dimasa Pancaroba yang maha hebat “Diktator Murba” -lah system yang sebaik-baiknya, tetapi harus diambil tindakan supaya Diktator satu Partai terhadap rakyat Murba jangan beralih menjadi Diktator seorang atas Partai. Didalam Partai, diantara anggota dengan anggota mestinya mempunyai kesempatan yang sama untuk mengadakan “Kata Mufakat” yang berdasarkan Kemerdekaan untuk berfikir dan mengusulkan serta disiplin dalam hal mengambil suatu keputusan dan menjalankan keputusan itu.

2)     Kemerdekaan yang penuh dan kini juga. Ini sama artinya dengan Persatuan. Kemerdekaan itu bisa diumpamakan satu besi berani yang menggetarkan jiwa rakyat Murba yang tidur lelap itu. Tetapi supaya getar-geraknya itu terus tetap, kemerdekaan itu seperti persatuan tadi, mesti didasarkan keperluan rakyat Murba sehari-hari. Jiwa Murba akan terus tetap menggetar dan bergelora kalau saja jasmani Murba terpelihara ( Makanan, Pakaian dan Perumahan ). Untuk memenuhi keperluan Murba yang memang dalam kekurangan itu, negara Indonesia harus menjalankan ekonomi teratur dengan Rencana, Kebulatan Hati, Tekad dan kegiatan kebulatan tenaga serta akhirnya dengan segera. Kemerdekaan penuh yang bisa menjalankan rencana ekonomi teratur itulah yang bisa menjamin kekokohan Republik Indonesia Merdeka.

3)     Jangan dibolehkan modal asing mengganggu kemajuan perusahaan Indonesia. Hal ini pasti akan terjadi kalau modal asing diperbolehkan lagi menyewa tanah dan menguasai bahan Indonesia. Berapapun bagusnya rencana berapapun giat dijalankan selama negara asing dengan perantaraan modal di Indonesia bisa mempengaruhi jalannya produksi dan distribusi kita, maka rencana yang bagus itupun akan kandas juga. Dengan suka cita kita akan menukar hasil perusahaan kita dengan mesin luar negeri, tetapi Tanah-Produksi-Distribusi harus dikuasai oleh negara Indonesia.

4)     Ekonomi harus dikendalikan ( diatur ) dan negara harus menjalankan ekonomi terencana. Produksi dan distribusi liar, sesuka masing-masing orang dengan tidak memakai perhitungan lebih dahulu, dengan tidak menyesuaikan kekuatan menghasilkan dengan keperluan memakai lebih dahulu harus ditolak dengan keras. Kalau produksi dan distribusi dilepaskan kedalam satu atau dua orang Kapitalis Indonesia yang kurang pengalaman dan pemandangan Internasional, yang tidak pula memperdulikan keperluan rakyat Murba, maka tidak akan lama perekonomian dan akhirnya politik Indonesia akan terlepas lagi ketangan asing. Lebih lagi dari Amerika Selatan dan Tiongkok sebelum perang ini, modal Indonesia yang dipercayakan kepada si-Kapitalis Indonesia itu akan segera menjadi bola-sepak dan sepak-bola Imperialisme Asing. Bolehlah dikatakan satu kebahagiaan untuk Indonesia sekarang yang rakyatnya tidak mempunyai golongan Kapitalis yang kuat dan bisa mempengaruhi jalan politiknya negara. Tidaklah susah untuk Indonesia Merdeka untuk memimpin majikan Bumiputera kearah Kolektivisme dan ekonomi terencana, yang mengatur Hak Milik, Penghasilan, Pembagian Hasil, Upah dan Hidup Sederhana.

 SIFAT PROLETARIS

 Kaum Buruh perusahaan besarlah kelak yang penting sekali diantara beberapa golongan rakyat, dalam upaya membangunkan Republik Indonesia dengan industri beratnya, maka Buruh itulah pula yang harus disadarkan dan dibangun dari sekarang. Mereka yang menduduki cabang perindustrian yang penting, sendirinya pula kelak akan menjadi golongan yang penting dalam satu masyarakat berdasarkan semata-mata keadilan. Keinsyafan mereka akan kedudukan yang penting, dalam masyarakat dihari depan itu pula kelak akan menimbulkan Tekad, Keberanian dan Kegiatan yang menyala-nyala dihati mereka menentang usaha dan tindakan Imperialisme asing menurunkan Indonesia Merdeka kembali ke derajat jajahan. Maka kaum pekerja yang dengan kulit dan tulangnya merasakan perekonomian Imperialis, tentulah tidak ingin dihisap dan ditindas kembali. Mereka inilah pelopor rakyat yang giat mempertahankan Republik Indonesia itu dengan kemakmuran dan keadilan.

PERTAHANAN INDONESIA MERDEKA

Unknown   at  05.08  No comments

Ada Tiga Perkara yang terpenting untuk mempertahankan Republik Indonesia dihari depan:

1)     Persatuan yang teguh tegap diantara semua golongan rakyat. Persatuan itu harus tahan uji terhadap serangan dari dalam maupun dari luar negara. Persatuan itu bisa diselenggaraka oleh satu Partai saja, apalagi dimasa Pancaroba yang istimewa, Pemerintah negara yang berdasarkan satu Partai itu lebih cepat mengambil tindakan yang perlu ataupun mengadakan koreksi ( pembetulan ) yang amat perlu. Persatuan rakyat itu juga bisa diselenggarakan oleh gabungan lebih dari satu Partai asal jangan terlalu banyak. Tetapi penggabungan Partai lebih berdasarkan Kerakyatan, lebih sukar pula dikendalikan karena berlainan aliran didalamnya. Memang dimasa Pancaroba yang maha hebat “Diktator Murba” -lah system yang sebaik-baiknya, tetapi harus diambil tindakan supaya Diktator satu Partai terhadap rakyat Murba jangan beralih menjadi Diktator seorang atas Partai. Didalam Partai, diantara anggota dengan anggota mestinya mempunyai kesempatan yang sama untuk mengadakan “Kata Mufakat” yang berdasarkan Kemerdekaan untuk berfikir dan mengusulkan serta disiplin dalam hal mengambil suatu keputusan dan menjalankan keputusan itu.

2)     Kemerdekaan yang penuh dan kini juga. Ini sama artinya dengan Persatuan. Kemerdekaan itu bisa diumpamakan satu besi berani yang menggetarkan jiwa rakyat Murba yang tidur lelap itu. Tetapi supaya getar-geraknya itu terus tetap, kemerdekaan itu seperti persatuan tadi, mesti didasarkan keperluan rakyat Murba sehari-hari. Jiwa Murba akan terus tetap menggetar dan bergelora kalau saja jasmani Murba terpelihara ( Makanan, Pakaian dan Perumahan ). Untuk memenuhi keperluan Murba yang memang dalam kekurangan itu, negara Indonesia harus menjalankan ekonomi teratur dengan Rencana, Kebulatan Hati, Tekad dan kegiatan kebulatan tenaga serta akhirnya dengan segera. Kemerdekaan penuh yang bisa menjalankan rencana ekonomi teratur itulah yang bisa menjamin kekokohan Republik Indonesia Merdeka.

3)     Jangan dibolehkan modal asing mengganggu kemajuan perusahaan Indonesia. Hal ini pasti akan terjadi kalau modal asing diperbolehkan lagi menyewa tanah dan menguasai bahan Indonesia. Berapapun bagusnya rencana berapapun giat dijalankan selama negara asing dengan perantaraan modal di Indonesia bisa mempengaruhi jalannya produksi dan distribusi kita, maka rencana yang bagus itupun akan kandas juga. Dengan suka cita kita akan menukar hasil perusahaan kita dengan mesin luar negeri, tetapi Tanah-Produksi-Distribusi harus dikuasai oleh negara Indonesia.

4)     Ekonomi harus dikendalikan ( diatur ) dan negara harus menjalankan ekonomi terencana. Produksi dan distribusi liar, sesuka masing-masing orang dengan tidak memakai perhitungan lebih dahulu, dengan tidak menyesuaikan kekuatan menghasilkan dengan keperluan memakai lebih dahulu harus ditolak dengan keras. Kalau produksi dan distribusi dilepaskan kedalam satu atau dua orang Kapitalis Indonesia yang kurang pengalaman dan pemandangan Internasional, yang tidak pula memperdulikan keperluan rakyat Murba, maka tidak akan lama perekonomian dan akhirnya politik Indonesia akan terlepas lagi ketangan asing. Lebih lagi dari Amerika Selatan dan Tiongkok sebelum perang ini, modal Indonesia yang dipercayakan kepada si-Kapitalis Indonesia itu akan segera menjadi bola-sepak dan sepak-bola Imperialisme Asing. Bolehlah dikatakan satu kebahagiaan untuk Indonesia sekarang yang rakyatnya tidak mempunyai golongan Kapitalis yang kuat dan bisa mempengaruhi jalan politiknya negara. Tidaklah susah untuk Indonesia Merdeka untuk memimpin majikan Bumiputera kearah Kolektivisme dan ekonomi terencana, yang mengatur Hak Milik, Penghasilan, Pembagian Hasil, Upah dan Hidup Sederhana.

 SIFAT PROLETARIS

 Kaum Buruh perusahaan besarlah kelak yang penting sekali diantara beberapa golongan rakyat, dalam upaya membangunkan Republik Indonesia dengan industri beratnya, maka Buruh itulah pula yang harus disadarkan dan dibangun dari sekarang. Mereka yang menduduki cabang perindustrian yang penting, sendirinya pula kelak akan menjadi golongan yang penting dalam satu masyarakat berdasarkan semata-mata keadilan. Keinsyafan mereka akan kedudukan yang penting, dalam masyarakat dihari depan itu pula kelak akan menimbulkan Tekad, Keberanian dan Kegiatan yang menyala-nyala dihati mereka menentang usaha dan tindakan Imperialisme asing menurunkan Indonesia Merdeka kembali ke derajat jajahan. Maka kaum pekerja yang dengan kulit dan tulangnya merasakan perekonomian Imperialis, tentulah tidak ingin dihisap dan ditindas kembali. Mereka inilah pelopor rakyat yang giat mempertahankan Republik Indonesia itu dengan kemakmuran dan keadilan.
Continue Reading→

0 komentar:

Selasa, 17 Januari 2017

Foto padi lokal
Bagi kebanyakan rakyat Indonesia “belum makan nasi berarti belum makan”tidak peduli apakah harga beras murah atau mahal yang penting persediaan beras tetap terjamin. Beras memang penting bagi sebagian besar bangsa di Asia, terutama Indonesia.

Bahkan di Srilangka, analisa politik selalu mencantumkan beras sebagai salah satu variabel penting yang mempengaruhi popularitas penguasa. Di Jepang pada akhir PD II, setelah menyerah pada sekutu, rakyat hampir tidak menyentuh terigu bantuan AS sampai terigu itu dimodifikasi menjadi mie ramen. Itupun tak bisa menggantikan nasi sebagai makanan pokok mereka.

Mengapa kita “tergila-gila”pada beras? jawabannya bisa bermacam-macam. Yang jelas asal mula tanaman padi yang menghasilkan beras itu memang dari Asia. Tepatnya di daerah utara Benggala, India. Ada juga yang mengatakan padi berasal dari Cina dan dibudidayakan pertama kali pada masa kekaisaran Shen Nung.

Riset ini dipublikasikan dalam Laporan Akademi Sains Nasional Amerika Serikat edisi Juni 2006. Bahwa, padi Oryza sativa indica ditanam dari India, Myanmar dan Thailand. Sedangkan Oryza sativa japonica berasal dari Cina selatan hingga menyebar ke seluruh dunia.

Padi dan saudara-saudaranya, yakni gandum (Triricu sativum), jagung (Zeamays), sorghum (Andropogon sorghum) adalah keluarga dalam famili graminaceae. Sebenarnya ada satu lagi saudaranya, yaitu alang-alang (Imperata cylindrica) yang dibiarkan hidup liar bahkan di basmi habis-habisan.

Tanaman padi yang kita kenal sekarang ini (Oryza sativa L) konon mempunyai varietas-varietas padi liar, semisal Oryza L.f. spontanea, Oryza officinalia wall, Oryza perennis, yang kebetulan tumbuh dikawasan itu. Dari sana padi menyebar keberbagai tempat. Ke timur sampai di Cina dan Jepang, kebarat sampai di Persia (Iran) dan Mesopotamia (Irak)

Eropa mengenal padi ketika Iskandar Agung menjelajahi Asia Barat sampai ke India. Oleh-oleh yang dibawanya antara lain padi/beras.Namun pembudidayaan padi di Eropa baru dimulai ketika bangsa Arab melakukan ekspansi ke Spanyol. Selanjutnya padi merambah ke Italia dan Negara Balkan.

Asal Usul Tanaman Padi

Unknown   at  19.26  No comments

Foto padi lokal
Bagi kebanyakan rakyat Indonesia “belum makan nasi berarti belum makan”tidak peduli apakah harga beras murah atau mahal yang penting persediaan beras tetap terjamin. Beras memang penting bagi sebagian besar bangsa di Asia, terutama Indonesia.

Bahkan di Srilangka, analisa politik selalu mencantumkan beras sebagai salah satu variabel penting yang mempengaruhi popularitas penguasa. Di Jepang pada akhir PD II, setelah menyerah pada sekutu, rakyat hampir tidak menyentuh terigu bantuan AS sampai terigu itu dimodifikasi menjadi mie ramen. Itupun tak bisa menggantikan nasi sebagai makanan pokok mereka.

Mengapa kita “tergila-gila”pada beras? jawabannya bisa bermacam-macam. Yang jelas asal mula tanaman padi yang menghasilkan beras itu memang dari Asia. Tepatnya di daerah utara Benggala, India. Ada juga yang mengatakan padi berasal dari Cina dan dibudidayakan pertama kali pada masa kekaisaran Shen Nung.

Riset ini dipublikasikan dalam Laporan Akademi Sains Nasional Amerika Serikat edisi Juni 2006. Bahwa, padi Oryza sativa indica ditanam dari India, Myanmar dan Thailand. Sedangkan Oryza sativa japonica berasal dari Cina selatan hingga menyebar ke seluruh dunia.

Padi dan saudara-saudaranya, yakni gandum (Triricu sativum), jagung (Zeamays), sorghum (Andropogon sorghum) adalah keluarga dalam famili graminaceae. Sebenarnya ada satu lagi saudaranya, yaitu alang-alang (Imperata cylindrica) yang dibiarkan hidup liar bahkan di basmi habis-habisan.

Tanaman padi yang kita kenal sekarang ini (Oryza sativa L) konon mempunyai varietas-varietas padi liar, semisal Oryza L.f. spontanea, Oryza officinalia wall, Oryza perennis, yang kebetulan tumbuh dikawasan itu. Dari sana padi menyebar keberbagai tempat. Ke timur sampai di Cina dan Jepang, kebarat sampai di Persia (Iran) dan Mesopotamia (Irak)

Eropa mengenal padi ketika Iskandar Agung menjelajahi Asia Barat sampai ke India. Oleh-oleh yang dibawanya antara lain padi/beras.Namun pembudidayaan padi di Eropa baru dimulai ketika bangsa Arab melakukan ekspansi ke Spanyol. Selanjutnya padi merambah ke Italia dan Negara Balkan.
Continue Reading→

0 komentar:

Gerakan modern di Indonesia dalam lebih kurang 40 tahun ini adalah berupa pimpinan yang teratur, tetapi telepas dari Murba ( Pekerja ) atau Partai Pekerja yang kurang teratur. Pada golongan Pertama temasuk didalamnya Budi-Utomo, Perhimpunan Indonesia, PNI, dan PARINDRA, pada golongan yang Kedua termasuk didalamnya Syarikat Islam, PKI dan barangkali juga GERINDO. 

Yang pertama barangkali takut dengan sifat kata yang mau terus dengan lekas penuh, sempurna dan jitu dengan Titel dan Intelek yang tidak mengerti sama sekali keinginan Rakyat Djelata. Yang kedua penuh dengan semangat perjuangan tetapi Sunyi akan Filsafat Kelas, Taktik dan Strategi Kelas, Kesabaran dan Disiplinnya Kelas. Baik-pun Syarikat Islam atau PKI terdorong kelorong “PUTCH” ( Merebut Kemerdekaan / Kemenangan secara Militer belaka ). --- ( Untuk kesempurnaan lihatlah “Menuju Republik Indonesia”, “ Semangat Muda”, dan “Massa Aksi” oleh Tan Malaka ).

 KEADAAN KINI ( AGUSTUS 1945 )

 NIPPON akan meninggalkan Indonesia, dalam tiga tahun dibawah pimpinan Tentara Nippon, Indonesia mendapat perubahan yang Maha Hebat. Sejarah Indonesia belum pernah memperlihatkan perubahaan semacam itu. Ekonomi yang dahulu berdasarkan Imperialisme pada waktu damai ( mendapatkan bahan-bahan di Indonesia untuk negara Ibu / Belanda, menjualkan barang-barang pabrik yang didatangkan dari negara Ibu ke Indonesia, menamkan Modal di Indonesia ) sekarang dibelokkan menjadi Ekonomi Perang. Perusahaan barang untuk dikirim keluar negeri ( Gula, Getah, Tea, Kina, Kopi, Arang, Minyak Tanah, Timah dll ) sekarang dipakai untuk keperluan perang. Banyak perusahaan-perusahaan dikurangi karena hasilnya tidak bisa dikirim keluar ( Tea, Kopi, Getah dll ) tetapi perusahaan-perusahaan lainnya diperluas ( Besi, Baja, Mesin, Obat-obatan dan sebagainya serta perusahaan-perusahaan baru didirikan ( Perkapalan ).

Keadaan social mendapat kegoncangan yang luar biasa, berjuta-juta Petani dijadikan Romusha ( Prajurit - Pekerja ) yang dikirim keseberang lautan atau dikerahkan diseluruh pulau Jawa. Hampir tidak ada lagi Pemuda atau Orang Tua kuat yang terlepas dari ikatan atau disiplin perusahaan industri atau pun pertahanan negara ( Seinendan, Heiho, Peta, Kaigoenheiho ). Banyak pula saudagar kecil atau pun bekas juru tulis dan Studen yang menjadi majikan, saudagar, atau “tukang catut”. Dalam jabatan negara banyak sekali posisi pekerjaan yang tinggi yang dahulu dipegang oleh Belanda sekarang dipindahkan begitu saja ketangan orang Indonesia. Jadi dalam tiga tahun saja Petani menjelma menjadi Prajurit Perang dan Pekerja, juru Tulis dan Studen menjadi Pedagang. Bekas Pemimpin Pergerakan dijaman “Hindia Belanda” menjadi pegawai negara tinggi ataupun rendah. Perlu puluhan tahun untuk membuat penjelmaan yang besar itu di masa damai, tetapi hal itu sekarang cuma tiga tahun saja. Inilah panen panca-roba social yang sehebat-hebatnya didalam sejarah Indonesia.

Dalam keadaan begini, maka pada tanggal 17 bulan 8 tahun 1945 Indonesia menyatakan Kemerdekaannya kesekalian Umat Manusia ke dalam dan ke luar Indonesia. Negara Indonesia yang Merdeka itu adalah sebuah Republik kesatuan dan kedaulatannya terletak ditangan Rakyat.

SEJARAH GERAKAN KITA

Unknown   at  05.26  No comments

Gerakan modern di Indonesia dalam lebih kurang 40 tahun ini adalah berupa pimpinan yang teratur, tetapi telepas dari Murba ( Pekerja ) atau Partai Pekerja yang kurang teratur. Pada golongan Pertama temasuk didalamnya Budi-Utomo, Perhimpunan Indonesia, PNI, dan PARINDRA, pada golongan yang Kedua termasuk didalamnya Syarikat Islam, PKI dan barangkali juga GERINDO. 

Yang pertama barangkali takut dengan sifat kata yang mau terus dengan lekas penuh, sempurna dan jitu dengan Titel dan Intelek yang tidak mengerti sama sekali keinginan Rakyat Djelata. Yang kedua penuh dengan semangat perjuangan tetapi Sunyi akan Filsafat Kelas, Taktik dan Strategi Kelas, Kesabaran dan Disiplinnya Kelas. Baik-pun Syarikat Islam atau PKI terdorong kelorong “PUTCH” ( Merebut Kemerdekaan / Kemenangan secara Militer belaka ). --- ( Untuk kesempurnaan lihatlah “Menuju Republik Indonesia”, “ Semangat Muda”, dan “Massa Aksi” oleh Tan Malaka ).

 KEADAAN KINI ( AGUSTUS 1945 )

 NIPPON akan meninggalkan Indonesia, dalam tiga tahun dibawah pimpinan Tentara Nippon, Indonesia mendapat perubahan yang Maha Hebat. Sejarah Indonesia belum pernah memperlihatkan perubahaan semacam itu. Ekonomi yang dahulu berdasarkan Imperialisme pada waktu damai ( mendapatkan bahan-bahan di Indonesia untuk negara Ibu / Belanda, menjualkan barang-barang pabrik yang didatangkan dari negara Ibu ke Indonesia, menamkan Modal di Indonesia ) sekarang dibelokkan menjadi Ekonomi Perang. Perusahaan barang untuk dikirim keluar negeri ( Gula, Getah, Tea, Kina, Kopi, Arang, Minyak Tanah, Timah dll ) sekarang dipakai untuk keperluan perang. Banyak perusahaan-perusahaan dikurangi karena hasilnya tidak bisa dikirim keluar ( Tea, Kopi, Getah dll ) tetapi perusahaan-perusahaan lainnya diperluas ( Besi, Baja, Mesin, Obat-obatan dan sebagainya serta perusahaan-perusahaan baru didirikan ( Perkapalan ).

Keadaan social mendapat kegoncangan yang luar biasa, berjuta-juta Petani dijadikan Romusha ( Prajurit - Pekerja ) yang dikirim keseberang lautan atau dikerahkan diseluruh pulau Jawa. Hampir tidak ada lagi Pemuda atau Orang Tua kuat yang terlepas dari ikatan atau disiplin perusahaan industri atau pun pertahanan negara ( Seinendan, Heiho, Peta, Kaigoenheiho ). Banyak pula saudagar kecil atau pun bekas juru tulis dan Studen yang menjadi majikan, saudagar, atau “tukang catut”. Dalam jabatan negara banyak sekali posisi pekerjaan yang tinggi yang dahulu dipegang oleh Belanda sekarang dipindahkan begitu saja ketangan orang Indonesia. Jadi dalam tiga tahun saja Petani menjelma menjadi Prajurit Perang dan Pekerja, juru Tulis dan Studen menjadi Pedagang. Bekas Pemimpin Pergerakan dijaman “Hindia Belanda” menjadi pegawai negara tinggi ataupun rendah. Perlu puluhan tahun untuk membuat penjelmaan yang besar itu di masa damai, tetapi hal itu sekarang cuma tiga tahun saja. Inilah panen panca-roba social yang sehebat-hebatnya didalam sejarah Indonesia.

Dalam keadaan begini, maka pada tanggal 17 bulan 8 tahun 1945 Indonesia menyatakan Kemerdekaannya kesekalian Umat Manusia ke dalam dan ke luar Indonesia. Negara Indonesia yang Merdeka itu adalah sebuah Republik kesatuan dan kedaulatannya terletak ditangan Rakyat.
Continue Reading→

0 komentar:

Foto: dok. Facebook/Esther The Wonder Pig
Siapa bilang hanya model atau artis ternama yang bisa memiliki followers hingga jutaan? Tak disangka, justru kali ini seekor babi betina menjadi 'artis' di dunia maya.

Bukan sembarang hewan, babi betina bernama Esther ini memiliki satu juta followers di akun Facebook-nya, Esther The Wonder Pig. Tak hanya itu, Esther juga memiliki website pribadi yaitu www.estherthewonderpig.com.

Dilansir Mirror dan dailymail, Selasa (17/1/2017), Esther, yang dipelihara oleh pria bernama Steve Jenkins, awalnya hanyalah babi kecil dengan bobot 2 kilogram. Steve Jenkins dan temannya, Derek Walter yang berasal dari Ontario, Kanada, mengadopsi Esther dengan angan-angan sang babi kecil hanya akan bertumbuh hingga bobot maksimal 35 kilogram.

Ini Esther, Babi Betina Berbobot 300 Kg dengan 1 Juta FollowersFoto: dok. Facebook/Esther The Wonder Pig
Namun 5 tahun kemudian dia terkejut karena bobot Esther telah melebihi berat rata-rata seekor beruang kutub utara. Karena bobot Esther yang sangat besar, Steve memutuskan pindah ke sebuah peternakan agar bisa menciptakan ruang yang cukup besar untuk Esther, kucing dan 2 anjingnya.

Meski semakin bertambah berat, Steve enggan melepaskan Esther. Steve yang akhirnya tidak mampu lagi menggendong Esther akhirnya memutuskan untuk tetap merawat Esther apapun kondisinya.

Ini Esther, Babi Betina Berbobot 300 Kg dengan 1 Juta FollowersFoto: dok. Facebook/Esther The Wonder Pig
"Apa lagi yang bisa kita lakukan? Itu bukan salahnya (semakin bertambah berat) dan kami tidak akan pernah menyerah pada hewan peliharaan," kata Steve kepada Mirror, Rabu (11/1/2017).

Esther tampaknya senang karena dicintai oleh Steve dan Derek. Dia seolah menunjukkan mimik tersenyum saat difoto, senang bermain gulat dan membuat rumah Steve berantakan dengan tingkahnya. 

Ini Esther, Babi Betina Berbobot 300 Kg dengan 1 Juta FollowersFoto: dok. Facebook/Esther The Wonder Pig
Lucunya, Esther hanya mau tidur di tempat tidur Steve atau di sofa saja. Steve dan Derek juga sering menyebut Esther adalah 'babi rekreasi' atau 'babi komersial' karena menghabiskan banyak waktu hanya untuk tidur siang di tempat tidur mereka atau sofa. 

"Sejak kami pindah ke peternakan, Esther telah memutuskan dia harus dekat dengan kami dan sekarang tidur di samping tempat tidur kami dengan kasur di lantai," ujar Steve.

"Dia terus cari kesempatan naik ke atas tempat tidur kami untuk tidur di siang hari," lanjutnya.

Ini Esther, Babi Betina Berbobot 300 Kg dengan 1 Juta FollowersFoto: dok. Facebook/Esther The Wonder Pig
Esther hanya menghabiskan hari-harinya dengan bermain di taman dengan peliharaan lainnya, makan, tidur dan berpelukan 

Uniknya, Esther juga seorang vegetarian. Bukan sembarang babi, Esther hanya makan sayuran segar, menikmati diet gandum, jagung serta buah dan seperti pisang matang, dan lainnya. 

Ini Esther, Babi Betina Berbobot 300 Kg dengan 1 Juta FollowersFoto: dok. Facebook/Esther The Wonder Pig
Saat ini Esther semakin tenar karena Steve dan Derek terus mengunggah foto-fotonya ke media sosial. Steve bahkan menjual kartu pos, kalendar hingga mug yang menampilkan foto Esther si babi pink. 

Sumber \; https://news.detik.com/berita/3398065/ini-esther-babi-betina-berbobot-300-kg-dengan-1-juta-followers
(nth/tor) 

Ini Esther, Babi Betina Berbobot 300 Kg dengan 1 Juta Followers

Unknown   at  01.43  No comments

Foto: dok. Facebook/Esther The Wonder Pig
Siapa bilang hanya model atau artis ternama yang bisa memiliki followers hingga jutaan? Tak disangka, justru kali ini seekor babi betina menjadi 'artis' di dunia maya.

Bukan sembarang hewan, babi betina bernama Esther ini memiliki satu juta followers di akun Facebook-nya, Esther The Wonder Pig. Tak hanya itu, Esther juga memiliki website pribadi yaitu www.estherthewonderpig.com.

Dilansir Mirror dan dailymail, Selasa (17/1/2017), Esther, yang dipelihara oleh pria bernama Steve Jenkins, awalnya hanyalah babi kecil dengan bobot 2 kilogram. Steve Jenkins dan temannya, Derek Walter yang berasal dari Ontario, Kanada, mengadopsi Esther dengan angan-angan sang babi kecil hanya akan bertumbuh hingga bobot maksimal 35 kilogram.

Ini Esther, Babi Betina Berbobot 300 Kg dengan 1 Juta FollowersFoto: dok. Facebook/Esther The Wonder Pig
Namun 5 tahun kemudian dia terkejut karena bobot Esther telah melebihi berat rata-rata seekor beruang kutub utara. Karena bobot Esther yang sangat besar, Steve memutuskan pindah ke sebuah peternakan agar bisa menciptakan ruang yang cukup besar untuk Esther, kucing dan 2 anjingnya.

Meski semakin bertambah berat, Steve enggan melepaskan Esther. Steve yang akhirnya tidak mampu lagi menggendong Esther akhirnya memutuskan untuk tetap merawat Esther apapun kondisinya.

Ini Esther, Babi Betina Berbobot 300 Kg dengan 1 Juta FollowersFoto: dok. Facebook/Esther The Wonder Pig
"Apa lagi yang bisa kita lakukan? Itu bukan salahnya (semakin bertambah berat) dan kami tidak akan pernah menyerah pada hewan peliharaan," kata Steve kepada Mirror, Rabu (11/1/2017).

Esther tampaknya senang karena dicintai oleh Steve dan Derek. Dia seolah menunjukkan mimik tersenyum saat difoto, senang bermain gulat dan membuat rumah Steve berantakan dengan tingkahnya. 

Ini Esther, Babi Betina Berbobot 300 Kg dengan 1 Juta FollowersFoto: dok. Facebook/Esther The Wonder Pig
Lucunya, Esther hanya mau tidur di tempat tidur Steve atau di sofa saja. Steve dan Derek juga sering menyebut Esther adalah 'babi rekreasi' atau 'babi komersial' karena menghabiskan banyak waktu hanya untuk tidur siang di tempat tidur mereka atau sofa. 

"Sejak kami pindah ke peternakan, Esther telah memutuskan dia harus dekat dengan kami dan sekarang tidur di samping tempat tidur kami dengan kasur di lantai," ujar Steve.

"Dia terus cari kesempatan naik ke atas tempat tidur kami untuk tidur di siang hari," lanjutnya.

Ini Esther, Babi Betina Berbobot 300 Kg dengan 1 Juta FollowersFoto: dok. Facebook/Esther The Wonder Pig
Esther hanya menghabiskan hari-harinya dengan bermain di taman dengan peliharaan lainnya, makan, tidur dan berpelukan 

Uniknya, Esther juga seorang vegetarian. Bukan sembarang babi, Esther hanya makan sayuran segar, menikmati diet gandum, jagung serta buah dan seperti pisang matang, dan lainnya. 

Ini Esther, Babi Betina Berbobot 300 Kg dengan 1 Juta FollowersFoto: dok. Facebook/Esther The Wonder Pig
Saat ini Esther semakin tenar karena Steve dan Derek terus mengunggah foto-fotonya ke media sosial. Steve bahkan menjual kartu pos, kalendar hingga mug yang menampilkan foto Esther si babi pink. 

Sumber \; https://news.detik.com/berita/3398065/ini-esther-babi-betina-berbobot-300-kg-dengan-1-juta-followers
(nth/tor) 
Continue Reading→

0 komentar:

Senin, 16 Januari 2017

Cara berjuang untuk mencapai kemerdekaan nasional itu ditentukan oleh susunan Sosial dan Politik ( Social Political Structure ). Dimana susunan itu mempunyai rasa saling tolong menolong karena ada persamaan kepentingan diantara banyak bangsa terjajah dan bangsa yang menjajah, jadinya ada perhubungan yang menguntungkan kedua belah pihak maka cara merebut kamerdekaan itu dilakukan dengan jalan damai, atau jalan PARLEMENTER. Si Penjajah selangkah demi langkah dengan Ikhlas atau Terpaksa bisa menambah kekuatan si Terjajah dengan mengadakan ½ Parlemen, 2/3 Parlemen , ¾ Parlemen………….999/100 Parlemen………. Dan seterusnya ad infinitum……..tidak henti-hentinya, karena terikat oleh persamaan keperluan pula diantara Modal Penjajah dengan Modal Borjuis terjajah   ( Hindustan dan Philipina ). Tetapi kalau bangsa penjajah dengan bangsa terjajah itu kepentingannya sama sekali atau hampir sama sekali bertentangan, maka jalan Parlementer tidak dapat dilaksanakan. 

Dalam hal seperti ini maka Perjuangan Kemerdekaan itu akan berlaku Revolusioner. Di Indonesia Sempit kita ini pertentangan antara si Penjajah dengan si Terjajah itu sangat menyolok. Si Penjajah adalah Bangsa Kulit Putih yang ber-Modal besar, sedang diterjajah itu adalah Bangsa Kulit Berwarna yang tidak ber-Modal berupa uang dan mesin. Hisapan dan Tindasan Kapitalisme diperhebat pula oleh perbedaan Kebangsaan, Tabiat, Bahasa dan Adat-Istiadat. Dalam hal ini Parlementarisme tidak bisa jalan dan mustahil sekali Si Kapitalis Putih akan mempercayakan urusan negara kepada wakilnya Si Buruh Kulit Berwarna. 

Si Kapitalis Putih akan terus tetap berusaha memegang suara lebih ( Mayority ) dalam tiap-tiap badan pemerintahan. Jangan sampai terjadi Si Terjajah memperoleh suara lebih dalam Badan Perwakilan Pusat, sehingga wakil Si Terjajah berwarna bisa membuat undang-undang yang merugikan Si Penjajah Kulit Putih. Penjajah Belanda lebih susah mendapatkan wakil didalam Volksraad yang membela kepentingan Modal Jajahan dari pada mendapatkan wakil yang mementingkan kepentingan rakyat Indonesia. Sampai terbenamnya Volksraad, kekuasaaanya Cuma memberi nasehat belaka dan jumlah anggotanya boleh disebut Nasionalis belum lagi sampai 20 % dari jumlah seluruhnya.

Di Indonesia kemerdekaan nasional itu harus direbut oleh seluruh Rakyat dengan gerakan Murba teratur (Organized Mass Action) . Dalam Perjuangan itu Para Pekerja perusahaan besarlah yang seharusnya menduduki barisan terdepan. Mereka-lah yang sewaktu-waktu dengan jalan pemogokan bisa memberi Pukulan yang sehebat-hebatnya tehadap Modal Asing. Kalau pemogokan yang kuat dan teratur itu didukung dengan keras pula dengan pemogokan membayar Belasting (pajak) dari pihak Tani, dan Penduduk Kota memperkeras pula dengan melakukan Demonstrasi teratur yang mengemukakan tuntutan yang langsung terasa oleh umum, maka Imperialisme Belanda yang terdiri dari Kepintaran BB Ambtenaar Indonesia, Polisi, Lasykar yang sebagian besar orang Indonesia pula, tidak akan bertahan lama. 

Kodrat Pelopor Indonesia dalam merebut Kemerdekaan dan Pembangunan negara adalah Para Pekerja perusahaan penting, sebab merekalah yang belajar  dalam hal Tehnik, Administrasi, dan Organisasi secara Barat. Pada satu pihak mereka pula-lah yang di Hisap dan di Tindas serta sudah dibangun kedisiplinan oleh para Pemodal sendiri, serta lebih gampang disusun, didisiplinkan dan dikerahkan untuk merebut kemerdekaan nasional dan social daripada tani dan pedagang yang biasa hidup atas dasar perseorangan dan terpisah-pisah.

CARA BERJUANG

Unknown   at  05.31  No comments

Cara berjuang untuk mencapai kemerdekaan nasional itu ditentukan oleh susunan Sosial dan Politik ( Social Political Structure ). Dimana susunan itu mempunyai rasa saling tolong menolong karena ada persamaan kepentingan diantara banyak bangsa terjajah dan bangsa yang menjajah, jadinya ada perhubungan yang menguntungkan kedua belah pihak maka cara merebut kamerdekaan itu dilakukan dengan jalan damai, atau jalan PARLEMENTER. Si Penjajah selangkah demi langkah dengan Ikhlas atau Terpaksa bisa menambah kekuatan si Terjajah dengan mengadakan ½ Parlemen, 2/3 Parlemen , ¾ Parlemen………….999/100 Parlemen………. Dan seterusnya ad infinitum……..tidak henti-hentinya, karena terikat oleh persamaan keperluan pula diantara Modal Penjajah dengan Modal Borjuis terjajah   ( Hindustan dan Philipina ). Tetapi kalau bangsa penjajah dengan bangsa terjajah itu kepentingannya sama sekali atau hampir sama sekali bertentangan, maka jalan Parlementer tidak dapat dilaksanakan. 

Dalam hal seperti ini maka Perjuangan Kemerdekaan itu akan berlaku Revolusioner. Di Indonesia Sempit kita ini pertentangan antara si Penjajah dengan si Terjajah itu sangat menyolok. Si Penjajah adalah Bangsa Kulit Putih yang ber-Modal besar, sedang diterjajah itu adalah Bangsa Kulit Berwarna yang tidak ber-Modal berupa uang dan mesin. Hisapan dan Tindasan Kapitalisme diperhebat pula oleh perbedaan Kebangsaan, Tabiat, Bahasa dan Adat-Istiadat. Dalam hal ini Parlementarisme tidak bisa jalan dan mustahil sekali Si Kapitalis Putih akan mempercayakan urusan negara kepada wakilnya Si Buruh Kulit Berwarna. 

Si Kapitalis Putih akan terus tetap berusaha memegang suara lebih ( Mayority ) dalam tiap-tiap badan pemerintahan. Jangan sampai terjadi Si Terjajah memperoleh suara lebih dalam Badan Perwakilan Pusat, sehingga wakil Si Terjajah berwarna bisa membuat undang-undang yang merugikan Si Penjajah Kulit Putih. Penjajah Belanda lebih susah mendapatkan wakil didalam Volksraad yang membela kepentingan Modal Jajahan dari pada mendapatkan wakil yang mementingkan kepentingan rakyat Indonesia. Sampai terbenamnya Volksraad, kekuasaaanya Cuma memberi nasehat belaka dan jumlah anggotanya boleh disebut Nasionalis belum lagi sampai 20 % dari jumlah seluruhnya.

Di Indonesia kemerdekaan nasional itu harus direbut oleh seluruh Rakyat dengan gerakan Murba teratur (Organized Mass Action) . Dalam Perjuangan itu Para Pekerja perusahaan besarlah yang seharusnya menduduki barisan terdepan. Mereka-lah yang sewaktu-waktu dengan jalan pemogokan bisa memberi Pukulan yang sehebat-hebatnya tehadap Modal Asing. Kalau pemogokan yang kuat dan teratur itu didukung dengan keras pula dengan pemogokan membayar Belasting (pajak) dari pihak Tani, dan Penduduk Kota memperkeras pula dengan melakukan Demonstrasi teratur yang mengemukakan tuntutan yang langsung terasa oleh umum, maka Imperialisme Belanda yang terdiri dari Kepintaran BB Ambtenaar Indonesia, Polisi, Lasykar yang sebagian besar orang Indonesia pula, tidak akan bertahan lama. 

Kodrat Pelopor Indonesia dalam merebut Kemerdekaan dan Pembangunan negara adalah Para Pekerja perusahaan penting, sebab merekalah yang belajar  dalam hal Tehnik, Administrasi, dan Organisasi secara Barat. Pada satu pihak mereka pula-lah yang di Hisap dan di Tindas serta sudah dibangun kedisiplinan oleh para Pemodal sendiri, serta lebih gampang disusun, didisiplinkan dan dikerahkan untuk merebut kemerdekaan nasional dan social daripada tani dan pedagang yang biasa hidup atas dasar perseorangan dan terpisah-pisah.
Continue Reading→

0 komentar:

Discussion

Gadgets

Diberdayakan oleh Blogger.

Advertise Here

DAERAH

DAERAH

POLITIK

POLITIK

PERISTIWA

PERISTIWA

KESEHATAN

Health

About Us

PHOTOGRAPHY

PHOTOGRAPHY

SPORTS

SPORTS

Text Widget

© 2013 JABAR NEWS. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.