Gerakan modern di Indonesia dalam lebih kurang 40 tahun ini adalah berupa pimpinan yang teratur, tetapi telepas dari Murba ( Pekerja ) atau Partai Pekerja yang kurang teratur. Pada golongan Pertama temasuk didalamnya Budi-Utomo, Perhimpunan Indonesia, PNI, dan PARINDRA, pada golongan yang Kedua termasuk didalamnya Syarikat Islam, PKI dan barangkali juga GERINDO.
Yang pertama barangkali takut dengan sifat kata yang mau terus dengan lekas penuh, sempurna dan jitu dengan Titel dan Intelek yang tidak mengerti sama sekali keinginan Rakyat Djelata. Yang kedua penuh dengan semangat perjuangan tetapi Sunyi akan Filsafat Kelas, Taktik dan Strategi Kelas, Kesabaran dan Disiplinnya Kelas. Baik-pun Syarikat Islam atau PKI terdorong kelorong “PUTCH” ( Merebut Kemerdekaan / Kemenangan secara Militer belaka ). --- ( Untuk kesempurnaan lihatlah “Menuju Republik Indonesia”, “ Semangat Muda”, dan “Massa Aksi” oleh Tan Malaka ).
KEADAAN KINI ( AGUSTUS 1945 )
NIPPON akan meninggalkan Indonesia, dalam tiga tahun dibawah pimpinan Tentara Nippon, Indonesia mendapat perubahan yang Maha Hebat. Sejarah Indonesia belum pernah memperlihatkan perubahaan semacam itu. Ekonomi yang dahulu berdasarkan Imperialisme pada waktu damai ( mendapatkan bahan-bahan di Indonesia untuk negara Ibu / Belanda, menjualkan barang-barang pabrik yang didatangkan dari negara Ibu ke Indonesia, menamkan Modal di Indonesia ) sekarang dibelokkan menjadi Ekonomi Perang. Perusahaan barang untuk dikirim keluar negeri ( Gula, Getah, Tea, Kina, Kopi, Arang, Minyak Tanah, Timah dll ) sekarang dipakai untuk keperluan perang. Banyak perusahaan-perusahaan dikurangi karena hasilnya tidak bisa dikirim keluar ( Tea, Kopi, Getah dll ) tetapi perusahaan-perusahaan lainnya diperluas ( Besi, Baja, Mesin, Obat-obatan dan sebagainya serta perusahaan-perusahaan baru didirikan ( Perkapalan ).
Keadaan social mendapat kegoncangan yang luar biasa, berjuta-juta Petani dijadikan Romusha ( Prajurit - Pekerja ) yang dikirim keseberang lautan atau dikerahkan diseluruh pulau Jawa. Hampir tidak ada lagi Pemuda atau Orang Tua kuat yang terlepas dari ikatan atau disiplin perusahaan industri atau pun pertahanan negara ( Seinendan, Heiho, Peta, Kaigoenheiho ). Banyak pula saudagar kecil atau pun bekas juru tulis dan Studen yang menjadi majikan, saudagar, atau “tukang catut”. Dalam jabatan negara banyak sekali posisi pekerjaan yang tinggi yang dahulu dipegang oleh Belanda sekarang dipindahkan begitu saja ketangan orang Indonesia. Jadi dalam tiga tahun saja Petani menjelma menjadi Prajurit Perang dan Pekerja, juru Tulis dan Studen menjadi Pedagang. Bekas Pemimpin Pergerakan dijaman “Hindia Belanda” menjadi pegawai negara tinggi ataupun rendah. Perlu puluhan tahun untuk membuat penjelmaan yang besar itu di masa damai, tetapi hal itu sekarang cuma tiga tahun saja. Inilah panen panca-roba social yang sehebat-hebatnya didalam sejarah Indonesia.
Dalam keadaan begini, maka pada tanggal 17 bulan 8 tahun 1945 Indonesia menyatakan Kemerdekaannya kesekalian Umat Manusia ke dalam dan ke luar Indonesia. Negara Indonesia yang Merdeka itu adalah sebuah Republik kesatuan dan kedaulatannya terletak ditangan Rakyat.
0 komentar: