All Stories

Rabu, 29 Oktober 2014

Jokowi-Sinabung
Medan - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana blusukan ke tempat pengungsian Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Hasilnya, masalah relokasi pengungsian langsung terselesaikan.

Saat di Rumah Dinas Bupati Karo, Jokowi mendapat laporan masalah relokasi pengungsian ternyata masih banyak masalah dalam perizinan. Begitu juga tidak adanya jalur aspal untuk masuk ke area tersebut.

Saat itu juga Jokowi langsung menghubungi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Siti diberi waktu dua hari untuk mengurus masalah perizinan.

"Saya perintahkan selesai dalam waktu dua hari. Jadi setelah surat dipegang, dari Kodam saya sudah perintah Pangdam jalan menuju lokasi sepanjang 6,5 km harus rampung. sehingga masalah relokasi selesai. Kira-kira tiga minggu sampai satu bulan," kata Jokowi di Kabanjahe, Sumatera Utara, Rabu (29/10/2014).

Pemerintah juga sedang menghitung-hitung anggaran yang diperlukan untuk membangun rumah baru bagi para pengungsi. Termasuk merenovasi rumah warga yang rusak.

Jokowi enggan memusingkan status yang pantas diterapkan bagi bencana Gunung Sinabung ini. Yang terpenting, lanjut Jokowi, adalah membangun kembali kehidupan warga.

Dalam blusukannya kali ini, Jokowi memang terkesan mencoba menghindar acara seremonial. Sebuah ruangan yang disiapkan, termasuk peta daerah, serta peralatan presentasi lainnya, tidak digubris sama sekali oleh Jokowi.

Saat di Kabanjahe, Jokowi ternyata sempat mengadakan rapat dadakan. Dia menanyakan masalah apa saja yang dihadapi pemerintah daerah dalam menangani pengungsian.

Belakangan diketahui ternyata persoalan izin lahan untuk relokasi. Saat itu juga Jokowi langsung menelpon Menteri Siti dan memberi target. Usai rapat, Jokowi pun mulai blusukan ke empat titik berbeda.

Jokowi Datang, Masalah Relokasi Pengungsi Gunung Sinabung Langsung Beres

Unknown   at  21.47  No comments

Jokowi-Sinabung
Medan - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana blusukan ke tempat pengungsian Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Hasilnya, masalah relokasi pengungsian langsung terselesaikan.

Saat di Rumah Dinas Bupati Karo, Jokowi mendapat laporan masalah relokasi pengungsian ternyata masih banyak masalah dalam perizinan. Begitu juga tidak adanya jalur aspal untuk masuk ke area tersebut.

Saat itu juga Jokowi langsung menghubungi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Siti diberi waktu dua hari untuk mengurus masalah perizinan.

"Saya perintahkan selesai dalam waktu dua hari. Jadi setelah surat dipegang, dari Kodam saya sudah perintah Pangdam jalan menuju lokasi sepanjang 6,5 km harus rampung. sehingga masalah relokasi selesai. Kira-kira tiga minggu sampai satu bulan," kata Jokowi di Kabanjahe, Sumatera Utara, Rabu (29/10/2014).

Pemerintah juga sedang menghitung-hitung anggaran yang diperlukan untuk membangun rumah baru bagi para pengungsi. Termasuk merenovasi rumah warga yang rusak.

Jokowi enggan memusingkan status yang pantas diterapkan bagi bencana Gunung Sinabung ini. Yang terpenting, lanjut Jokowi, adalah membangun kembali kehidupan warga.

Dalam blusukannya kali ini, Jokowi memang terkesan mencoba menghindar acara seremonial. Sebuah ruangan yang disiapkan, termasuk peta daerah, serta peralatan presentasi lainnya, tidak digubris sama sekali oleh Jokowi.

Saat di Kabanjahe, Jokowi ternyata sempat mengadakan rapat dadakan. Dia menanyakan masalah apa saja yang dihadapi pemerintah daerah dalam menangani pengungsian.

Belakangan diketahui ternyata persoalan izin lahan untuk relokasi. Saat itu juga Jokowi langsung menelpon Menteri Siti dan memberi target. Usai rapat, Jokowi pun mulai blusukan ke empat titik berbeda.
Continue Reading→

0 komentar:

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Istana Merdeka, Jakarta, 27 Oktober 2014. Susi adalah pengusaha sukses yang memulai bisnisnya sebagai pengepul ikan di Pangandaran, Jawa Barat. TEMPO/Subekti.
Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan sudah menyusun program seratus hari untuk lembaganya. Intinya, kata Susi, program ini akan meneruskan hal-hal yang sudah dilaksanakan oleh Menteri Kelautan Sharif Cicip Sutardjo. "Saya juga akan memetakan dan mengevaluasi hal-hal yang kurang selama ini," ujar Susi di kantornya, Rabu, 29 Oktober 2014. 

Salah satu program kerja Menteri Susi adalah memberantas pencurian ikan di seluruh wilayah Indonesia. Susi menuturkan kawasan perairan di Indonesia kerap menjadi area pencurian ikan yang dilakukan kapal penangkap dari luar negeri. Kapal-kapal yang menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia sangat merugikan. "Karena itu, perusahaan yang menangkap ikan segara ilegal akan saya babat."

Cara memberantas illegal fishing, kata Susi, adalah dengan mendata semua kapal-kapal komersil yang masuk ke dalam perairan Indonesia. "Saya akan memulai dengan pendataanonline. Kapal yang masuk ke Indonesia dapat terpantau, sama seperti data pesawat terbang," ujarnya. 

Selain itu, tutur Susi, dirinya akan mengoptimalkan sumber daya perikanan dan kelautan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Sebab, potensi sektor perikanan di Indonesia sangat besar, mengingat 70 persen wilayahnya adalah laut. Bahkan, kata Susi, luas perairan di Indonesia lima kali lebih besar daripada luas negara tetangga seperti Thailand. "Tapi angka ekspor perikanan kita lebih rendah daripada Thailand dan Malaysia. Ini menjadi hal yang harus dibenahi," katanya. 

Program 100 Hari Menteri Susi, Apa Saja?

Unknown   at  21.43  No comments

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Istana Merdeka, Jakarta, 27 Oktober 2014. Susi adalah pengusaha sukses yang memulai bisnisnya sebagai pengepul ikan di Pangandaran, Jawa Barat. TEMPO/Subekti.
Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan sudah menyusun program seratus hari untuk lembaganya. Intinya, kata Susi, program ini akan meneruskan hal-hal yang sudah dilaksanakan oleh Menteri Kelautan Sharif Cicip Sutardjo. "Saya juga akan memetakan dan mengevaluasi hal-hal yang kurang selama ini," ujar Susi di kantornya, Rabu, 29 Oktober 2014. 

Salah satu program kerja Menteri Susi adalah memberantas pencurian ikan di seluruh wilayah Indonesia. Susi menuturkan kawasan perairan di Indonesia kerap menjadi area pencurian ikan yang dilakukan kapal penangkap dari luar negeri. Kapal-kapal yang menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia sangat merugikan. "Karena itu, perusahaan yang menangkap ikan segara ilegal akan saya babat."

Cara memberantas illegal fishing, kata Susi, adalah dengan mendata semua kapal-kapal komersil yang masuk ke dalam perairan Indonesia. "Saya akan memulai dengan pendataanonline. Kapal yang masuk ke Indonesia dapat terpantau, sama seperti data pesawat terbang," ujarnya. 

Selain itu, tutur Susi, dirinya akan mengoptimalkan sumber daya perikanan dan kelautan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Sebab, potensi sektor perikanan di Indonesia sangat besar, mengingat 70 persen wilayahnya adalah laut. Bahkan, kata Susi, luas perairan di Indonesia lima kali lebih besar daripada luas negara tetangga seperti Thailand. "Tapi angka ekspor perikanan kita lebih rendah daripada Thailand dan Malaysia. Ini menjadi hal yang harus dibenahi," katanya. 
Continue Reading→

0 komentar:

Selasa, 28 Oktober 2014

Minggu ini berbeda, selain UTS yang memang selalu jadi topik utama, minggu ini berkesempatan mengkoordinir dua mobilisasi massa, Wisuda Oktober MTI 2014 dan Aksi di Jakarta 20-10-2014. dan tulisan ini hanya pandangan subjektif dari apa yang terlihat dan terekam oleh penulis

20 Oktober 2014, Pukul 00.00
Saya baru bergabung dengan massa aksi di selasar teh salman. Saat itu massa sedang melakukan sharing dengan Irul (HMS ‘11), sebelumnya massa berkumpul di darah Campus Center untuk briefing dan beberapa persiapan lainnya,

Pukul 00.50, Berangkat!

Pukul 04.30, Tiba di Mesjid Ukhwah Islamiyah UI
Setelah dilakukan pengabsenan, diketahui jumlah massa KM ITB yang turun aksi pada hari ini ada 79 massa. Digabung dengan massa yang sebelumnya sudah ada di Jakarta untuk melakuan konsolidasi awal (dipimpin oleh Presiden (saya kurang suka dengan sebutan K3M) KM ITB, Jeffry Giranza

Pukul 05.50, Konsolidasi 
Menuju Pusgiwa (Pusat Kegiatan Mahasiswa) UI untuk bertemu Korlap Aksi dar UI. Disini dilakukan penyatuan teknis lapangan awal dari ITB dan UI.
Teklap aksi yang disepakati bersama tidak detail,hanya memberikan gambaran umum apa yang dilakukan dilapangan dan beberapa penyepakatan

Pukul 06.50, Briefing Massa Aksi KM ITB
Briefing dipimpin langsung oleh Jeffry dan Upi (Menteri Sospol Kabinet KM ITB), penyamaan suhu tentang aksi,penjelasan teknis lapangan dan pembagian peran selama melakukan aksi

Briefing Massa Aksi KM ITBBriefing Massa Aksi KM ITB

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi perangkat aksi adalah, border (barikade),pembawa flyer,pembawa spanduk, pembawa bendera KM ITB, tentunya korlap dan danlap aksi

Pukul 07.50, Mobilisasi dan bergabung dengan massa aksi UI di depan Psikologi
Dilakukan aksi pembuka di area, berupa upaca bendera dan orasi singkat dari perwakilan ITB dan UI untuk memanaskan massa dan sudah ada media yang meliput.

Pukul 10.00, Tiba di HI
Catatan penting : dalam perencanaan aksi harus ada orang yang benar-benar menguasai medan, minimal orang yang tinggal di Jakarta sebagai penujuk jalan.

Termasuk logistik, sebelum berangkat beberapa kali mempertanyakan kesiapan logistik seperti ToA, spanduk, bambu untuk bendera KM ITB. ya, semuanya dimulai dari pematangan perencanaan termasuk logistik

Pukul 10.15, Berkumpul di depan HI
Massa sudah membentangkan spanduk, dan barisan sudah mulai dibentuk. Aksi dari UI dan ITB dibuka dengan orasi awal

Persiapan orasi awalPersiapan orasi awal

Disini mulai gelisah sendiri,terlihat diseberang. berkumpul masyarakat, tukang beca, pedagang. Kami disini berteriak dan mereka tetap dengan aktivitasnya,

Pukul 10.25
Terjadi sesuatu yang menarik,ada media (asing) yang mengambil background massa aksi saat mewawanacra seseorang. jangan sampai ada pendomplengan media saat massa aksi, tegas pada media yang tidak jelas saat meliput. Kita membawa banyak massa dan saat diklaim bisa menjadi distorsi konten aksi.

Pukul 10.25, Bergabung Massa BEM SI
Kesepakatan awal, aksi hanya akan dilakukan oleh UI dan ITB saja, tetapi mendadak massa aksi dari berbagai elemen Universitas datang dan bergabung ke barisan yang sudah dibuat oleh UI dan ITB. Alhasil, semua korlap aksi dari masing-masing universitas bergabung untuk menyatukan teklap.

lagi,pembahasan teklap hanya memberikan gambaran umum

Massa aksi yang berkumpul bisa dibilang sangat banyak, estimasi masuk hingga 1000 massa

Bendera elemen mahasiswaBendera elemen mahasiswa

Pukul 10.30-11.50, Long March
Setelah melakukan penyepakatan dengan perwakilan BEM SI masalah teknis aksi dan barisan. Aksi dimulai denganlongmarch dari HI menuju monas.Selama perjalanan tidak henti-hentinya lagu perjuangan mahasiswa dinyanyikan, orasi diteriakkan

Catatan: massa aksi dengan jumlah yang massif mudah terprovokasi,apalagi saat border rusak. Tetap ingat masalah pengatasnamaan!

Prolog : Redefinisi Pergerakan Kemahasiswaan

mengapa prolog?

Banyak hal yang terlihat, realitas masyarakat, realitas kemahasiswaan dan realitas bangsa ini. Aksi kemarin (bagi penulis) adalah awal kegelisahan yang semakin menjadi tentang pergerakan. apakah aksi-aksi yang sekarang dinamai “aksi kreatif” itu memang sesatu yang beda? atau hanya kemasannya yang beda dengan isi yang sama? kita turun ke jalan lalu orasi lalu menyanyikan lagu kemahasiswaan dengan tambahan adanya properti baru, itukah “aksi kreatif’?

Apakah aksi kemarin berhasil? 

Bagi saya mungkin berhasil, karena tujuan saya terpenuhi. Melihat,memahami dan merasakan realita pergerakan kekinian.

Apakah berdampak?

Apakah?

Apakah?

ya, mungkin perlu ada redefinisi karena dulu dan sekarang itu berbeda. Dan berbeda bukan berarti tejebak oleh suatu hal yang terlihat baru tetapi citarasanya, sama.

Bandung , 22 Oktober 2014
 Muchammad Arya Zamal
13412100
Wakadiv Kajian Strategis MTI 
Kementrian Sosial Politik Kabinet KM ITB

Jurnal Aksi : Jakarta, 20 Oktober 2014

Unknown   at  05.53  No comments

Minggu ini berbeda, selain UTS yang memang selalu jadi topik utama, minggu ini berkesempatan mengkoordinir dua mobilisasi massa, Wisuda Oktober MTI 2014 dan Aksi di Jakarta 20-10-2014. dan tulisan ini hanya pandangan subjektif dari apa yang terlihat dan terekam oleh penulis

20 Oktober 2014, Pukul 00.00
Saya baru bergabung dengan massa aksi di selasar teh salman. Saat itu massa sedang melakukan sharing dengan Irul (HMS ‘11), sebelumnya massa berkumpul di darah Campus Center untuk briefing dan beberapa persiapan lainnya,

Pukul 00.50, Berangkat!

Pukul 04.30, Tiba di Mesjid Ukhwah Islamiyah UI
Setelah dilakukan pengabsenan, diketahui jumlah massa KM ITB yang turun aksi pada hari ini ada 79 massa. Digabung dengan massa yang sebelumnya sudah ada di Jakarta untuk melakuan konsolidasi awal (dipimpin oleh Presiden (saya kurang suka dengan sebutan K3M) KM ITB, Jeffry Giranza

Pukul 05.50, Konsolidasi 
Menuju Pusgiwa (Pusat Kegiatan Mahasiswa) UI untuk bertemu Korlap Aksi dar UI. Disini dilakukan penyatuan teknis lapangan awal dari ITB dan UI.
Teklap aksi yang disepakati bersama tidak detail,hanya memberikan gambaran umum apa yang dilakukan dilapangan dan beberapa penyepakatan

Pukul 06.50, Briefing Massa Aksi KM ITB
Briefing dipimpin langsung oleh Jeffry dan Upi (Menteri Sospol Kabinet KM ITB), penyamaan suhu tentang aksi,penjelasan teknis lapangan dan pembagian peran selama melakukan aksi

Briefing Massa Aksi KM ITBBriefing Massa Aksi KM ITB

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi perangkat aksi adalah, border (barikade),pembawa flyer,pembawa spanduk, pembawa bendera KM ITB, tentunya korlap dan danlap aksi

Pukul 07.50, Mobilisasi dan bergabung dengan massa aksi UI di depan Psikologi
Dilakukan aksi pembuka di area, berupa upaca bendera dan orasi singkat dari perwakilan ITB dan UI untuk memanaskan massa dan sudah ada media yang meliput.

Pukul 10.00, Tiba di HI
Catatan penting : dalam perencanaan aksi harus ada orang yang benar-benar menguasai medan, minimal orang yang tinggal di Jakarta sebagai penujuk jalan.

Termasuk logistik, sebelum berangkat beberapa kali mempertanyakan kesiapan logistik seperti ToA, spanduk, bambu untuk bendera KM ITB. ya, semuanya dimulai dari pematangan perencanaan termasuk logistik

Pukul 10.15, Berkumpul di depan HI
Massa sudah membentangkan spanduk, dan barisan sudah mulai dibentuk. Aksi dari UI dan ITB dibuka dengan orasi awal

Persiapan orasi awalPersiapan orasi awal

Disini mulai gelisah sendiri,terlihat diseberang. berkumpul masyarakat, tukang beca, pedagang. Kami disini berteriak dan mereka tetap dengan aktivitasnya,

Pukul 10.25
Terjadi sesuatu yang menarik,ada media (asing) yang mengambil background massa aksi saat mewawanacra seseorang. jangan sampai ada pendomplengan media saat massa aksi, tegas pada media yang tidak jelas saat meliput. Kita membawa banyak massa dan saat diklaim bisa menjadi distorsi konten aksi.

Pukul 10.25, Bergabung Massa BEM SI
Kesepakatan awal, aksi hanya akan dilakukan oleh UI dan ITB saja, tetapi mendadak massa aksi dari berbagai elemen Universitas datang dan bergabung ke barisan yang sudah dibuat oleh UI dan ITB. Alhasil, semua korlap aksi dari masing-masing universitas bergabung untuk menyatukan teklap.

lagi,pembahasan teklap hanya memberikan gambaran umum

Massa aksi yang berkumpul bisa dibilang sangat banyak, estimasi masuk hingga 1000 massa

Bendera elemen mahasiswaBendera elemen mahasiswa

Pukul 10.30-11.50, Long March
Setelah melakukan penyepakatan dengan perwakilan BEM SI masalah teknis aksi dan barisan. Aksi dimulai denganlongmarch dari HI menuju monas.Selama perjalanan tidak henti-hentinya lagu perjuangan mahasiswa dinyanyikan, orasi diteriakkan

Catatan: massa aksi dengan jumlah yang massif mudah terprovokasi,apalagi saat border rusak. Tetap ingat masalah pengatasnamaan!

Prolog : Redefinisi Pergerakan Kemahasiswaan

mengapa prolog?

Banyak hal yang terlihat, realitas masyarakat, realitas kemahasiswaan dan realitas bangsa ini. Aksi kemarin (bagi penulis) adalah awal kegelisahan yang semakin menjadi tentang pergerakan. apakah aksi-aksi yang sekarang dinamai “aksi kreatif” itu memang sesatu yang beda? atau hanya kemasannya yang beda dengan isi yang sama? kita turun ke jalan lalu orasi lalu menyanyikan lagu kemahasiswaan dengan tambahan adanya properti baru, itukah “aksi kreatif’?

Apakah aksi kemarin berhasil? 

Bagi saya mungkin berhasil, karena tujuan saya terpenuhi. Melihat,memahami dan merasakan realita pergerakan kekinian.

Apakah berdampak?

Apakah?

Apakah?

ya, mungkin perlu ada redefinisi karena dulu dan sekarang itu berbeda. Dan berbeda bukan berarti tejebak oleh suatu hal yang terlihat baru tetapi citarasanya, sama.

Bandung , 22 Oktober 2014
 Muchammad Arya Zamal
13412100
Wakadiv Kajian Strategis MTI 
Kementrian Sosial Politik Kabinet KM ITB
Continue Reading→

0 komentar:

Senin, 27 Oktober 2014

Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti menjadi satu-satunya menteri dalam Kabinet Kerja yang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi. Wanita nyentrik yang didapuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan ini tidak lulus SMA, alias cuma berijazah SMP.

Bukan tanpa sebab Susi cuma berijazah SMP. Dia memutuskan berhenti dari bangku kelas 2 di SMAN I Yogyakarta setelah dikeluarkan oleh sekolah karena aktif dalam gerakan golput pada masa itu. Pada tahun 1980-an atau era Orde Baru, gerakan golput adalah hal yang terlarang.

Setelah tidak bersekolah lagi, Susi memulai profesi sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Dengan modal Rp 750 ribu hasil menjual perhiasan, pada 1983 Susi memulai bisnisnya. Pada 1996 dia kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster dengan merek "Susi Brand".

Ketika bisnis pengolahan ikannya meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika, Susi memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut lobster, ikan, dan hasil laut lain kepada pembeli dalam keadaan masih segar.

Walaupun hanya lulusan SMP, Susi menerima banyak penghargaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. 

Tahun 2006, ia menerima Metro TV Award for Economics, Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia Berprestasi Award dari PT Exelcomindo dan Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009.

Setelah ditunjuk jadi menteri, Susi khawatir tidak bisa lagi teriak seperti saat masih menjadi pengusaha.

"Satu hal saya khawatirkan, kalau saya jadi menteri, saya tak bisa teriak-teriak ke menteri lainnya. Now, I do not anymore," kata Susi saat konferensi pers di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Minggu (26/10).

Dia memang tidak menjelaskan rinci apa yang dimaksud. Namun bisa jadi hal tersebut berkaitan dengan sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai kurang menguntungkan pengusaha. Dengan posisi dia saat ini, Susi menyadari tidak lagi bisa melakukan hal tersebut.

Ini penyebab Menteri Susi Pudjiastuti cuma berijazah SMP

Unknown   at  05.04  No comments

Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti menjadi satu-satunya menteri dalam Kabinet Kerja yang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi. Wanita nyentrik yang didapuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan ini tidak lulus SMA, alias cuma berijazah SMP.

Bukan tanpa sebab Susi cuma berijazah SMP. Dia memutuskan berhenti dari bangku kelas 2 di SMAN I Yogyakarta setelah dikeluarkan oleh sekolah karena aktif dalam gerakan golput pada masa itu. Pada tahun 1980-an atau era Orde Baru, gerakan golput adalah hal yang terlarang.

Setelah tidak bersekolah lagi, Susi memulai profesi sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Dengan modal Rp 750 ribu hasil menjual perhiasan, pada 1983 Susi memulai bisnisnya. Pada 1996 dia kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster dengan merek "Susi Brand".

Ketika bisnis pengolahan ikannya meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika, Susi memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut lobster, ikan, dan hasil laut lain kepada pembeli dalam keadaan masih segar.

Walaupun hanya lulusan SMP, Susi menerima banyak penghargaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. 

Tahun 2006, ia menerima Metro TV Award for Economics, Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia Berprestasi Award dari PT Exelcomindo dan Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009.

Setelah ditunjuk jadi menteri, Susi khawatir tidak bisa lagi teriak seperti saat masih menjadi pengusaha.

"Satu hal saya khawatirkan, kalau saya jadi menteri, saya tak bisa teriak-teriak ke menteri lainnya. Now, I do not anymore," kata Susi saat konferensi pers di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Minggu (26/10).

Dia memang tidak menjelaskan rinci apa yang dimaksud. Namun bisa jadi hal tersebut berkaitan dengan sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai kurang menguntungkan pengusaha. Dengan posisi dia saat ini, Susi menyadari tidak lagi bisa melakukan hal tersebut.
Continue Reading→

0 komentar:

Maruarar Sirait. Merdeka.com
Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait angkat bicara atas kegagalan mengisi pos Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo). Maruarar sebelumnya disebut-sebut calon kuat pos itu di kabinet Kerja Jokowi.

"Itu merupakan hak prerogatif presiden untuk memilih menteri-menterinya," kata Maruarar seperti dilansir dari Antara di Jakarta, Minggu (26/10).

Maruarar mengaku telah berbicara banyak terkait hal itu bersama Presiden Joko Widodo seusai pembacaan pengumuman Kabinet Kerja periode 2014-2019. Dirinya menghargai keputusan yang diambil oleh Jokowi mengganti dirinya dengan Komisaris Independen PT Indosat, Rudiantara.

"Kita harus menghargai dan memberikan ucapan selamat bekerja kepada Kabinet Kerja demi Indonesia baru," terang dia.

Selain itu, dia mengharapkan agar menteri-menteri yang telah terpilih dapat membuktikan adanya perubahan Indonesia yang lebih baik ke depan. Ketua DPP PDI Perjuangan ini juga menilai bahwa sebagai kader partai yang ideologis, dirinya akan tetap mendukung Jokowi selama menjalannya masa kepemimpinanannya.

Sebelumnya, ditemui usai pengumuman, Jokowi menjelaskan perihal posisi Maruarar. Meski tidak dimasukkan sebagai menteri, Jokowi bakal memberi posisi lain untuk koleganya tersebut.

"(Sebagai) kawan baik, kan banyak kementerian yang perlu saya tatar," kata Jokowi di Istana Merdeka.

Gagal jadi menteri Jokowi, ini kata Maruarar Sirait

Unknown   at  05.01  No comments

Maruarar Sirait. Merdeka.com
Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait angkat bicara atas kegagalan mengisi pos Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo). Maruarar sebelumnya disebut-sebut calon kuat pos itu di kabinet Kerja Jokowi.

"Itu merupakan hak prerogatif presiden untuk memilih menteri-menterinya," kata Maruarar seperti dilansir dari Antara di Jakarta, Minggu (26/10).

Maruarar mengaku telah berbicara banyak terkait hal itu bersama Presiden Joko Widodo seusai pembacaan pengumuman Kabinet Kerja periode 2014-2019. Dirinya menghargai keputusan yang diambil oleh Jokowi mengganti dirinya dengan Komisaris Independen PT Indosat, Rudiantara.

"Kita harus menghargai dan memberikan ucapan selamat bekerja kepada Kabinet Kerja demi Indonesia baru," terang dia.

Selain itu, dia mengharapkan agar menteri-menteri yang telah terpilih dapat membuktikan adanya perubahan Indonesia yang lebih baik ke depan. Ketua DPP PDI Perjuangan ini juga menilai bahwa sebagai kader partai yang ideologis, dirinya akan tetap mendukung Jokowi selama menjalannya masa kepemimpinanannya.

Sebelumnya, ditemui usai pengumuman, Jokowi menjelaskan perihal posisi Maruarar. Meski tidak dimasukkan sebagai menteri, Jokowi bakal memberi posisi lain untuk koleganya tersebut.

"(Sebagai) kawan baik, kan banyak kementerian yang perlu saya tatar," kata Jokowi di Istana Merdeka.
Continue Reading→

0 komentar:

Kamis, 23 Oktober 2014

Siang itu sangat terik, tapi puluhan ribu orang rela membiarkan diri meraka terpapar panasnya matahari di jalanan ibukota Jakarta. Orang-orang disana berkumpul untuk satu alasan, merayakan pelantikan presiden terpilih republik Indonesia, Joko Widodo. Ribuan dagangan bahkan dijajakan gratis untuk masyarakat demi menyambut naiknya Joko Widodo menjadi Presiden ketujuh Indonesia. Sementara dalam hati mulai bertanya "Kenapa puluhan ribu orang ini rela berdesakan dan berpanas-panasan hanya demi melihat Presidennya beberapa detik saja?" Ah, mungkin Presiden kita kali ini begitu dicintai masyarakatnya sampai demikian. Semoga saja jawabannya memang seperti itu, dan bukan alasan lain seperti adanya pemberian 'sedikit' uang untuk pengerahan massa yang lazim terjadi saat masa-masa kampanye.

Semua larut dalam euforia, seakan presiden yang baru terpilih ini adalah juru selamat yang akan menghapuskan semua masalah mereka. Atau mungkin mereka larut dalam euforia, karena hari itu urusan perut dan kebutuhan mereka akan hiburan bisa tercukupi dengan makanan gratis dan konser rakyat yang tersedia. Semua seakan terlelap, bahwa di belahan lain Indonesia sangat banyak yang sirik dengan apa yang mereka lakukan di Jakarta dan justru merasa bahwa yang dilakukan itu hanya penghamburan belaka.

Tapi ternyata panasnya Ibu Kota dan limpahan makanan serta hiburan yang tersedia tidak membuat mahasiswa lupa.

Siang itu juga, rasanya ada lebih dari seribu mahasiswa rela turun ke jalan. Mengkritisi dilantiknya presiden Indonesia yang menurut mereka perayaannya hanya membuat masyarakat larut dalam euforia. Karena di belahan Indonesia lainnya, masih banyak masyarakat yang terancam kelaparan, kekurangan bahan bakar minyak, kesulitan untuk bersekolah dan lain sebagainya. Mereka lela berpanas-panasan, berteriak teriak hanya untuk menyadarkan masyarakat bahwa seharunya pelantikan Jokowi tidak hanya dijadikan momentum unutuk ber-euforia. Melainkan merefleksi diri, atas masalah-masalah berat yang akan dihadapi dan harus diselesaikan untuk pemerintahan Jokowi-JK.

Siang itu, ternyata masih banyak mahasiswa yang tidak apatis dan mau memikirkan nasib bangsa. Tak terkecuali massa dari kampus Ganesha. Ditengah pekan UTS dan praktikum yang tak pernah berhenti tercatat ada 79 orang mahasiswa ITB yang rela meninggalkan zona nyamannya untuk memperlihatkan rasa pedullinya terhadap Indonesia. Kampus yang selama ini terlihat tenang-tenang saja dalam menghadapi isu-isu nasional yang bergejolak, ternyata masih peduli terhadap negara dan masyarakatnya.



Mahasiswa-mahasiswa ini, semoga juga tidak hanya terlarut dalam euforia aksi dan sekedar semangat yang segera meluap setelah aksi selesai. Melainkan satu hal untuk menjaga idealisme mereka yang akan terus menerus dilakukan untuk kebaikan bangsa ini. Jangan lelap, mahasiswa. Jangan biarkan semangat bergerak yang sudah tertanam dalam hati semakin lama semakin padam. Karena saaat mahasiswa lelap, siapa lagi yang akan berada di sisi rakyat.

Lelap terus, dan kau pun dipuji sebagai bangsa terlembut didunia.Darahmu dihisap dan dagingmu dilahap sehingga hanya kulit tersisa. - H.O.S Tjokroaminoto

PELAKU SEJARAH , 20 OKTOBER 2014

Unknown   at  21.45  No comments

Siang itu sangat terik, tapi puluhan ribu orang rela membiarkan diri meraka terpapar panasnya matahari di jalanan ibukota Jakarta. Orang-orang disana berkumpul untuk satu alasan, merayakan pelantikan presiden terpilih republik Indonesia, Joko Widodo. Ribuan dagangan bahkan dijajakan gratis untuk masyarakat demi menyambut naiknya Joko Widodo menjadi Presiden ketujuh Indonesia. Sementara dalam hati mulai bertanya "Kenapa puluhan ribu orang ini rela berdesakan dan berpanas-panasan hanya demi melihat Presidennya beberapa detik saja?" Ah, mungkin Presiden kita kali ini begitu dicintai masyarakatnya sampai demikian. Semoga saja jawabannya memang seperti itu, dan bukan alasan lain seperti adanya pemberian 'sedikit' uang untuk pengerahan massa yang lazim terjadi saat masa-masa kampanye.

Semua larut dalam euforia, seakan presiden yang baru terpilih ini adalah juru selamat yang akan menghapuskan semua masalah mereka. Atau mungkin mereka larut dalam euforia, karena hari itu urusan perut dan kebutuhan mereka akan hiburan bisa tercukupi dengan makanan gratis dan konser rakyat yang tersedia. Semua seakan terlelap, bahwa di belahan lain Indonesia sangat banyak yang sirik dengan apa yang mereka lakukan di Jakarta dan justru merasa bahwa yang dilakukan itu hanya penghamburan belaka.

Tapi ternyata panasnya Ibu Kota dan limpahan makanan serta hiburan yang tersedia tidak membuat mahasiswa lupa.

Siang itu juga, rasanya ada lebih dari seribu mahasiswa rela turun ke jalan. Mengkritisi dilantiknya presiden Indonesia yang menurut mereka perayaannya hanya membuat masyarakat larut dalam euforia. Karena di belahan Indonesia lainnya, masih banyak masyarakat yang terancam kelaparan, kekurangan bahan bakar minyak, kesulitan untuk bersekolah dan lain sebagainya. Mereka lela berpanas-panasan, berteriak teriak hanya untuk menyadarkan masyarakat bahwa seharunya pelantikan Jokowi tidak hanya dijadikan momentum unutuk ber-euforia. Melainkan merefleksi diri, atas masalah-masalah berat yang akan dihadapi dan harus diselesaikan untuk pemerintahan Jokowi-JK.

Siang itu, ternyata masih banyak mahasiswa yang tidak apatis dan mau memikirkan nasib bangsa. Tak terkecuali massa dari kampus Ganesha. Ditengah pekan UTS dan praktikum yang tak pernah berhenti tercatat ada 79 orang mahasiswa ITB yang rela meninggalkan zona nyamannya untuk memperlihatkan rasa pedullinya terhadap Indonesia. Kampus yang selama ini terlihat tenang-tenang saja dalam menghadapi isu-isu nasional yang bergejolak, ternyata masih peduli terhadap negara dan masyarakatnya.



Mahasiswa-mahasiswa ini, semoga juga tidak hanya terlarut dalam euforia aksi dan sekedar semangat yang segera meluap setelah aksi selesai. Melainkan satu hal untuk menjaga idealisme mereka yang akan terus menerus dilakukan untuk kebaikan bangsa ini. Jangan lelap, mahasiswa. Jangan biarkan semangat bergerak yang sudah tertanam dalam hati semakin lama semakin padam. Karena saaat mahasiswa lelap, siapa lagi yang akan berada di sisi rakyat.

Lelap terus, dan kau pun dipuji sebagai bangsa terlembut didunia.Darahmu dihisap dan dagingmu dilahap sehingga hanya kulit tersisa. - H.O.S Tjokroaminoto
Continue Reading→

0 komentar:

Sabtu, 11 Oktober 2014

Jokowi bertemu Dubes Amerika Latin dan Amerika Serikat.
Jokowi bertemu Dubes Amerika Latin dan Amerika Serikat

Beberapa pekan terakhir, kondisi pasar dalam negeri mengalami gangguan terimbas sentimen negatif panasnya suhu politik nasional. Persaingan perebutan kursi pimpinan DPR dan MPR, direspon negatif pelaku pasar dan investor.

Muncul kekhawatiran, program presiden terpilih Joko Widodo untuk lima tahun ke depan bakal dijegal oleh parlemen yang dikuasai kubu oposisi pemerintahan. Kepala ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan tidak menampik gejolak di pasar akibat gonjang ganjing perpolitikan nasional.

Namun yang lebih penting saat ini, pasar menanti sikap dan sentuhan kepemimpinan Jokowi. Dia menyebut, saat ini pasar tengah menunggu 3 hal dari kelanjutan drama politik yang telah terjadi di tanah air, dengan Jokowi sebagai pemain kunci. Salah satu yang bakal dinanti pasar adalah momentum pelantikan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2014.

"Ada tiga hal yang dilihat pasar, pertama seberapa mulus pelantikan Jokowi," ujar Fauzi usai diskusi bertajuk 'Prediksi Ekonomi di tengah Polarisasi Politik Nasional' di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/10).

Kedua, pasar serta investor bakal melihat seberapa akomodatif kabinet Jokowi terhadap politisi Koalisi Merah Putih. "Karena investor dan pelaku pasar pragmatis," tuturnya.

Ketiga, berkaitan langsung dengan perekonomian nasional. Apalagi kalau bukan strategi Jokowi membenahi pengelolaan anggaran subsidi yang selama ini dinilai menjadi beban negara. Jokowi sempat menyatakan bakal menaikkan harga BBM bersubsidi. Implementasi pernyataan itu yang ditunggu pelaku ekonomi.

"Investor menunggu keberanian Jokowi untuk menaikkan harga BBM bersubsidi," tegasnya.

Tiga hal dari Jokowi yang ditunggu pelaku pasar dan investor

Unknown   at  07.40  No comments

Jokowi bertemu Dubes Amerika Latin dan Amerika Serikat.
Jokowi bertemu Dubes Amerika Latin dan Amerika Serikat

Beberapa pekan terakhir, kondisi pasar dalam negeri mengalami gangguan terimbas sentimen negatif panasnya suhu politik nasional. Persaingan perebutan kursi pimpinan DPR dan MPR, direspon negatif pelaku pasar dan investor.

Muncul kekhawatiran, program presiden terpilih Joko Widodo untuk lima tahun ke depan bakal dijegal oleh parlemen yang dikuasai kubu oposisi pemerintahan. Kepala ekonom Standard Chartered Fauzi Ichsan tidak menampik gejolak di pasar akibat gonjang ganjing perpolitikan nasional.

Namun yang lebih penting saat ini, pasar menanti sikap dan sentuhan kepemimpinan Jokowi. Dia menyebut, saat ini pasar tengah menunggu 3 hal dari kelanjutan drama politik yang telah terjadi di tanah air, dengan Jokowi sebagai pemain kunci. Salah satu yang bakal dinanti pasar adalah momentum pelantikan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2014.

"Ada tiga hal yang dilihat pasar, pertama seberapa mulus pelantikan Jokowi," ujar Fauzi usai diskusi bertajuk 'Prediksi Ekonomi di tengah Polarisasi Politik Nasional' di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/10).

Kedua, pasar serta investor bakal melihat seberapa akomodatif kabinet Jokowi terhadap politisi Koalisi Merah Putih. "Karena investor dan pelaku pasar pragmatis," tuturnya.

Ketiga, berkaitan langsung dengan perekonomian nasional. Apalagi kalau bukan strategi Jokowi membenahi pengelolaan anggaran subsidi yang selama ini dinilai menjadi beban negara. Jokowi sempat menyatakan bakal menaikkan harga BBM bersubsidi. Implementasi pernyataan itu yang ditunggu pelaku ekonomi.

"Investor menunggu keberanian Jokowi untuk menaikkan harga BBM bersubsidi," tegasnya.
Continue Reading→

0 komentar:

Kamis, 09 Oktober 2014

TRIBUNNEWS.COM/SRIHANDRIATMO MALAU
Kejelasan status hukum presiden terpilih Joko Widodo harus diperjelas sebelum pelantikan resmi pada 20 Oktober mendatang. Jika belum jelas statusnya pelantikan bisa ditunda.
Untuk diketahui nama presiden terpilih Joko Widodo santer disebut-sebut terkait kasus korupsi bus Trans Jakarta yang menjadikan Kadishub DKI Jakarta Udar Pristono menjadi tersangka. Kini kasusnya masih diselidiki oleh Kejaksaan Agung.
Selain itu nama Joko Widodo juga disebut-sebut terkait persoalan hukum penyaluran dana bantuan pendidikan masyarakat Solo, Jawa Tengah.
"Saya ini memikirkan sesuatu yang lebih besar untuk kepentingan bangsa. Presiden terpilih versi KPU ini kan masih terkait dengan beberapa kasus hukum. Nah ini harusnya diklarifikasi dulu dong. Indonesia ini kan bukan miliknya sekelompok orang," ujar Ketua Dewan Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri  usai bertemu Pimpinan DPR RI di Gedung DPR RI, jakarta, Kamis (9/10/2014).
Apabila seorang presiden memiliki masalah hukum kata Rachmawati hal tersebut justru akan membuat malu bangsa dan negara Indonesia.
"Kalau dalam dirinya sendiri saja kasus hukum masih belum jelas, kan kalau ada terlibat kasus korupsi itu kan memalukan harkat, martabat bangsa ini," ujarnya.
Tidak hanya Jokowi, adik kandung Megawati Soekarnoputri ini juga menyebut kasus-kasus hukum yang membelit Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK), ada persoalan hukum yang masih harus diselesaikan, yakni saat pembagian zakat pada Idul Fitri lalu di rumah JK di Makassar yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Karena hal itu Rachmawati meminta pimpinan DPR RI memanggil ketua dan anggota Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) serta Kapolri terkait pengusutan kasus-kasus dugaan korupsi yang melibatkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (JK).
"Kami meminta menunda pengambilan sumpah dan janji pasangan presiden dan wakil presiden yang ditetapkan KPU sebelum pengusutan kasus-kasus dugaan korupsi yang disangkakan terhadap presiden terpilih dituntut dituntaskan secara hukum," kata Rachmawati.
"Kami juga meminta kepada ketua dan seluruh anggota DPR memanggil ketua KPU dan jajarannya untuk mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pilpres 2014. Dan memanggil ketua dan anggota hakim konstitusi untuk menjelaskan perihal Keputusannya tentang perkara perselisihan hasil pilpres 2014," tambah Rachmawati.

Rachmawati Minta Pelantikan Presiden Ditunda karena Jokowi-JK Punya Masalah Hukum

Unknown   at  07.06  No comments

TRIBUNNEWS.COM/SRIHANDRIATMO MALAU
Kejelasan status hukum presiden terpilih Joko Widodo harus diperjelas sebelum pelantikan resmi pada 20 Oktober mendatang. Jika belum jelas statusnya pelantikan bisa ditunda.
Untuk diketahui nama presiden terpilih Joko Widodo santer disebut-sebut terkait kasus korupsi bus Trans Jakarta yang menjadikan Kadishub DKI Jakarta Udar Pristono menjadi tersangka. Kini kasusnya masih diselidiki oleh Kejaksaan Agung.
Selain itu nama Joko Widodo juga disebut-sebut terkait persoalan hukum penyaluran dana bantuan pendidikan masyarakat Solo, Jawa Tengah.
"Saya ini memikirkan sesuatu yang lebih besar untuk kepentingan bangsa. Presiden terpilih versi KPU ini kan masih terkait dengan beberapa kasus hukum. Nah ini harusnya diklarifikasi dulu dong. Indonesia ini kan bukan miliknya sekelompok orang," ujar Ketua Dewan Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri  usai bertemu Pimpinan DPR RI di Gedung DPR RI, jakarta, Kamis (9/10/2014).
Apabila seorang presiden memiliki masalah hukum kata Rachmawati hal tersebut justru akan membuat malu bangsa dan negara Indonesia.
"Kalau dalam dirinya sendiri saja kasus hukum masih belum jelas, kan kalau ada terlibat kasus korupsi itu kan memalukan harkat, martabat bangsa ini," ujarnya.
Tidak hanya Jokowi, adik kandung Megawati Soekarnoputri ini juga menyebut kasus-kasus hukum yang membelit Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK), ada persoalan hukum yang masih harus diselesaikan, yakni saat pembagian zakat pada Idul Fitri lalu di rumah JK di Makassar yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Karena hal itu Rachmawati meminta pimpinan DPR RI memanggil ketua dan anggota Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) serta Kapolri terkait pengusutan kasus-kasus dugaan korupsi yang melibatkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (JK).
"Kami meminta menunda pengambilan sumpah dan janji pasangan presiden dan wakil presiden yang ditetapkan KPU sebelum pengusutan kasus-kasus dugaan korupsi yang disangkakan terhadap presiden terpilih dituntut dituntaskan secara hukum," kata Rachmawati.
"Kami juga meminta kepada ketua dan seluruh anggota DPR memanggil ketua KPU dan jajarannya untuk mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pilpres 2014. Dan memanggil ketua dan anggota hakim konstitusi untuk menjelaskan perihal Keputusannya tentang perkara perselisihan hasil pilpres 2014," tambah Rachmawati.
Continue Reading→

0 komentar:

Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. TEMPO/Cunding Levi
Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, mengatakan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, anak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menerima US$ 450 ribu dari PT Duta Graha Indah, perusahaan milik Nazar.

Sebelumnya, PT Duta Graha Indah berhasil memenangi tender proyek pembangunan Wisma Atlet, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. "Uang dari proyek Wisma Atlet itu diserahkan ke Mas Ibas di Kempinski sebanyak US$ 450 ribu," kata Nazar di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2014. 

Selain dugaan duit suap dari proyek Wisma Atlet, Nazar juga menyebut Ibas menerima duit dari Grup Permai, perusahaannya, sebesar US$ 200 ribu. "Diserahkan ke Mas Ibas di ruangannya di Dewan Perwakilan Rakyat," ujar Nazar. 

Soal duit US$ 200 ribu itu pernah dia katakan di muka persidangan, ketika Nazar menjadi saksi dalam perkara dugaan korupsi dalam proyek Hambalang dengan terdakwa bekas kolega Nazar di Demokrat, Anas Urbaningrum, yang juga eks Ketua Umum Demokrat. 

Soal tudingan Nazar mengenai dugaan menerima suap kasus Wisma Atlet, Ibas belum dapat dimintai konfirmasi. Pengacara keluarga Presiden Yudhoyono, Palmer Situmorang, tak membalas panggilan telepon dan pesan pendek yang dikirimkan Tempo.

Nazar diperiksa selama hampir 11 jam. Dia mengaku ditanya banyak hal ihwal aliran duit Wisma Atlet. Nazar bercerita, awalnya perusahaan miliknya gagal mendapatkan proyek Hambalang. "Makanya kemudian dapatnya proyek Wisma Atlet yang nilainya hampir Rp 20 miliar," katanya.

Nazaruddin: Ibas Terima Duit Korupsi Wisma Atlet

Unknown   at  03.35  No comments

Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. TEMPO/Cunding Levi
Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, mengatakan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, anak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menerima US$ 450 ribu dari PT Duta Graha Indah, perusahaan milik Nazar.

Sebelumnya, PT Duta Graha Indah berhasil memenangi tender proyek pembangunan Wisma Atlet, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan. "Uang dari proyek Wisma Atlet itu diserahkan ke Mas Ibas di Kempinski sebanyak US$ 450 ribu," kata Nazar di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2014. 

Selain dugaan duit suap dari proyek Wisma Atlet, Nazar juga menyebut Ibas menerima duit dari Grup Permai, perusahaannya, sebesar US$ 200 ribu. "Diserahkan ke Mas Ibas di ruangannya di Dewan Perwakilan Rakyat," ujar Nazar. 

Soal duit US$ 200 ribu itu pernah dia katakan di muka persidangan, ketika Nazar menjadi saksi dalam perkara dugaan korupsi dalam proyek Hambalang dengan terdakwa bekas kolega Nazar di Demokrat, Anas Urbaningrum, yang juga eks Ketua Umum Demokrat. 

Soal tudingan Nazar mengenai dugaan menerima suap kasus Wisma Atlet, Ibas belum dapat dimintai konfirmasi. Pengacara keluarga Presiden Yudhoyono, Palmer Situmorang, tak membalas panggilan telepon dan pesan pendek yang dikirimkan Tempo.

Nazar diperiksa selama hampir 11 jam. Dia mengaku ditanya banyak hal ihwal aliran duit Wisma Atlet. Nazar bercerita, awalnya perusahaan miliknya gagal mendapatkan proyek Hambalang. "Makanya kemudian dapatnya proyek Wisma Atlet yang nilainya hampir Rp 20 miliar," katanya.
Continue Reading→

0 komentar:

Sri Mulyani--MI/Susanto
Jakarta: Nama Sri Mulyani Indrawati santer disebut-sebut bakal menempati salah satu kursi di kabinet Jokowi-JK. Direktur Pelaksana Bank Dunia ini dikabarkan akan menempati posisi sebagai Menko Perekonomian.  
 
"Ia saya mendengar soal Sri Mulyani yang akan menjadi menteri, namun masih simpang siur," kata Ketua umum Partai Sri Damianus Taufan, saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Kamis (9/10/2010).

Dia menambahkan, Sri Mulyani pantas untuk menduduki kursi Menko Perekonomian. Namun kita belum mengetahui, apakah Sri Mulyani akan bersedia untuk kembali ke Tanah Air?. "Dari sisi profesionalitas Sri Mulyani pantas dari posisi itu. Hanya kita enggak tahu siapkah Sri Mulyani untuk memilih kembali bekerja di Indonesia. Dari sisi itu saya belum mendengar apakah akan ke Indonesia," imbuhnya.

Kehadiran sosok Sri Mulyani di kabinet Jokowi-JK, diprediksi akan memberi dampak positif untuk perekonomian Indonesia. "Saya melihat ke depan ekonomi tidak akan mudah, akan berat. Saya kira Jokowi perlu sosok fresh. Apakah Sri Mulyani akan bersedia menjabat sebagai menteri, sejauh ini saya belum tahu. Sebab Problem politik saat ini enggak gampang. Parlemen akan sangat aktif mengontrol pemerintahan," tukasnya. 

Sri Mulyani Bakal Jadi Menteri di Kabinet Jokowi-JK?

Unknown   at  03.34  No comments

Sri Mulyani--MI/Susanto
Jakarta: Nama Sri Mulyani Indrawati santer disebut-sebut bakal menempati salah satu kursi di kabinet Jokowi-JK. Direktur Pelaksana Bank Dunia ini dikabarkan akan menempati posisi sebagai Menko Perekonomian.  
 
"Ia saya mendengar soal Sri Mulyani yang akan menjadi menteri, namun masih simpang siur," kata Ketua umum Partai Sri Damianus Taufan, saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Kamis (9/10/2010).

Dia menambahkan, Sri Mulyani pantas untuk menduduki kursi Menko Perekonomian. Namun kita belum mengetahui, apakah Sri Mulyani akan bersedia untuk kembali ke Tanah Air?. "Dari sisi profesionalitas Sri Mulyani pantas dari posisi itu. Hanya kita enggak tahu siapkah Sri Mulyani untuk memilih kembali bekerja di Indonesia. Dari sisi itu saya belum mendengar apakah akan ke Indonesia," imbuhnya.

Kehadiran sosok Sri Mulyani di kabinet Jokowi-JK, diprediksi akan memberi dampak positif untuk perekonomian Indonesia. "Saya melihat ke depan ekonomi tidak akan mudah, akan berat. Saya kira Jokowi perlu sosok fresh. Apakah Sri Mulyani akan bersedia menjabat sebagai menteri, sejauh ini saya belum tahu. Sebab Problem politik saat ini enggak gampang. Parlemen akan sangat aktif mengontrol pemerintahan," tukasnya. 
Continue Reading→

0 komentar:

Foto Presiden SBY. © Instagram.com/aniyudhoyono
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan pilihan politik untuk menerbitkan dua peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) mengenai pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) adalah serius. Dia juga menegaskan, tidak ada agenda tersembunyi.

"Politik yang saya jalankan selama 10 tahun memimpin negeri ini, politik yang terang, politik yang tidak ada agenda yang tersembunyi," kata Yudhoyono dalam program 'Isu Terkini' diunggah di Youtube seperti dikutip dalam laman Sekretariat Kabinet, Jumat (4/10).

Presiden mengaku mendapatkan hujatan, cacian, dan kemarahan yang luar biasa saat Rapat Paripurna DPR, Jumat (26/9) dini hari, memutuskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada yang memilih opsi pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota dilakukan melalui DPRD.

"Saya, bahkan istri, keluarga, dan teman-teman saya sedih waktu itu karena hujatan atau cacian-cacian itu kasar sekali, melebihi tata krama dan kepatutan dalam hubungan di antara sesama manusia. Begitu luar biasa," kata SBY.

Presiden mengatakan, dia menangkap adanya harapan atau ekspektasi masyarakat yang tinggi kepadanya selaku presiden untuk tidak sama sekali membiarkan sistem pilkada berubah dari langsung menjadi dipilih oleh DPRD.

"Barangkali rakyat berpikir presiden itu bisa berbuat apa saja, bisa mencegah apa yang tidak diinginkan meskipun itu wilayah DPR RI, ataupun Demokrat bisa melakukan sesuatu untuk memastikan semuanya mengikuti opsi yang saya tawarkan itu, dan banyak hal," terang SBY.

SBY menilai kemarahan yang luar biasa itu juga salah alamat, terlebih karena tidak pernah sejak awal, baik pribadi maupun selaku presiden, dan Partai Demokrat yang dipimpinnya menginginkan pilkada itu berubah menjadi pilkada yang dipilih oleh DPRD.

"Tidak pernah, tetapi seolah-olah kami yang menginginkan seperti itu. Kan salah alamat," ujarnya.

SBY juga meyakini rakyat juga tahu sampai detik-detik terakhir, baik di Panja DPR-RI maupun di forum lobi, pihaknya ingin betul agar yang dipilih itu adalah opsi pilkada langsung dengan perubahan-perubahan ataupun perbaikan-perbaikan yang mendasar. Bukan seperti pilkada langsung tanpa perbaikan yang banyak sekali masalahnya. Jelas juga bukan pilkada yang dipilih oleh DPRD. Akan tetapi, kata SBY, opsi ini kandas dan ditolak di mana-mana.

"Jadi, saya pikir oke saya mengerti mereka marah. Saya juga marah kok mengapa tidak diterima sama sekali opsi ini. Opsi yang baik kok menurut saya, pengalaman saya memimpin negeri ini selama 10 tahun, tetapi itu juga kandas," kata SBY.

SBY: Saya dan istri sedih, hujatan atau cacian itu kasar sekali

Unknown   at  01.48  No comments

Foto Presiden SBY. © Instagram.com/aniyudhoyono
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan pilihan politik untuk menerbitkan dua peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) mengenai pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) adalah serius. Dia juga menegaskan, tidak ada agenda tersembunyi.

"Politik yang saya jalankan selama 10 tahun memimpin negeri ini, politik yang terang, politik yang tidak ada agenda yang tersembunyi," kata Yudhoyono dalam program 'Isu Terkini' diunggah di Youtube seperti dikutip dalam laman Sekretariat Kabinet, Jumat (4/10).

Presiden mengaku mendapatkan hujatan, cacian, dan kemarahan yang luar biasa saat Rapat Paripurna DPR, Jumat (26/9) dini hari, memutuskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada yang memilih opsi pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota dilakukan melalui DPRD.

"Saya, bahkan istri, keluarga, dan teman-teman saya sedih waktu itu karena hujatan atau cacian-cacian itu kasar sekali, melebihi tata krama dan kepatutan dalam hubungan di antara sesama manusia. Begitu luar biasa," kata SBY.

Presiden mengatakan, dia menangkap adanya harapan atau ekspektasi masyarakat yang tinggi kepadanya selaku presiden untuk tidak sama sekali membiarkan sistem pilkada berubah dari langsung menjadi dipilih oleh DPRD.

"Barangkali rakyat berpikir presiden itu bisa berbuat apa saja, bisa mencegah apa yang tidak diinginkan meskipun itu wilayah DPR RI, ataupun Demokrat bisa melakukan sesuatu untuk memastikan semuanya mengikuti opsi yang saya tawarkan itu, dan banyak hal," terang SBY.

SBY menilai kemarahan yang luar biasa itu juga salah alamat, terlebih karena tidak pernah sejak awal, baik pribadi maupun selaku presiden, dan Partai Demokrat yang dipimpinnya menginginkan pilkada itu berubah menjadi pilkada yang dipilih oleh DPRD.

"Tidak pernah, tetapi seolah-olah kami yang menginginkan seperti itu. Kan salah alamat," ujarnya.

SBY juga meyakini rakyat juga tahu sampai detik-detik terakhir, baik di Panja DPR-RI maupun di forum lobi, pihaknya ingin betul agar yang dipilih itu adalah opsi pilkada langsung dengan perubahan-perubahan ataupun perbaikan-perbaikan yang mendasar. Bukan seperti pilkada langsung tanpa perbaikan yang banyak sekali masalahnya. Jelas juga bukan pilkada yang dipilih oleh DPRD. Akan tetapi, kata SBY, opsi ini kandas dan ditolak di mana-mana.

"Jadi, saya pikir oke saya mengerti mereka marah. Saya juga marah kok mengapa tidak diterima sama sekali opsi ini. Opsi yang baik kok menurut saya, pengalaman saya memimpin negeri ini selama 10 tahun, tetapi itu juga kandas," kata SBY.
Continue Reading→

0 komentar:

Selasa, 07 Oktober 2014

Alay mungkin sudah tidak asing lagi di telinga anda semua anak layangan, alah lebay, anak Layu, atau anak keLayapan dan banyak juga yang mengganggap anak alay itu norak, dan ngga bermutu dan alay adalah karakteristik untuk anak yang sok keren baik secara fasion ataupun karyanya, karena rata-rata anak kampung yang sering main layangan sehingga mempunyai kulit sawo matang dan rambut merah , ada beberapa versi alay menurut saya , dan entah benar atau tidak tapi ini menurut pendapat saya pribadi saja , langsung saja kita simak :

Inilah Pengertian Alay Yang Sebernarnya

Versi A

1. alay / alay – alaymasteng ( mas” tengik )Contoh dalam kalimat :gila tu band . isinya alay alay smuaa !

2. alay / alay – alaysingkatan dari anak layangan. Kalau kamu liat dipinggir jalan ada orang berkulit hitam matahari , berambut agak kemerah-merahan , dan mengenakan baju agak sok gaul tapi murahan,mungkin dia alay…Contoh dalam kalimat :eh,katanya sman 8 anaknya alay-alay ya?!

3. alay / alay – alayanak-anak murahan yang suka menjelek-jelekan sekolah org lain, atau ngajak tawuranklo lo liat juga ktawan..Contoh dalam kalimat :A: “katanya itha alay gituh..”

4. alay / alay – alayAduh Letoy – agak maksa ya?Contoh dalam kalimat :Alay nih say malem ini

5. alay / alay – alaycewek-cewek yang gayanya murahan, kayak pine gitu deh (dandanan, cara pakaian)Contoh dalam kalimat :“Alay-alay bgt sih tu cewek”“Itu cewek gayanya selera bule bgt sih”“Yaelah, alay…”

6. alay / alay – alaytingkatan paling rendah dari strata remaja!!! lebih norak dari anak kampung. Biasanya keliatan di sma-sma jelek n rendahan + di stm-stm gituu…Contoh dalam kalimat :yang ngerasa alay-alay ngakuuuuuu hayooooo!!!!!

7. alay / alay – alaybiasanya anak-anak SMA kampungan tukang tawuran yang suka manggil temen satu gerombolannya “lay!!! sini lay!!!” (tentunya dengan suara yg agak dicempreng2in) bisa dikategorikan sebagai ALAYContoh dalam kalimat :“lay… bokin” lu mana lay..?!” — yg gaya ngomongnya begini bisa disebut ALAY—

8. alay / alay – alayorang yang dari lahir udah ditakdirkan menjadi orang yang kampungan, norak, dan bikin eneg..Contoh dalam kalimat :anak-anak sekolah itu alay-alay banged yh..

9. alay / alay – alayAnak Kampungan Yang Pake Jeans Ketat ama sepatu ConverseContoh dalam kalimat :Woi, si Rey tuh alay banget yah? liat aja bajunya

Versi B 1. Suka banget pake tulisan atau teks yang GedE keCiL-gEdEkeciL2. Sok bergaya Emo atau Harajuku tapi pas ditanya asalmulanya, gak tau sama sekali3. Kalo sms atau ngirim komentar memakai bahasa aneh seperti, “aQuWh, maNi3eZz..”4. Pokoknya gaya rambut si cowok persis kayak Kangen band (buset dah…)5. Terlihat memakai postman bag berjenis kulit tapi ga jelas merk dan beli di distro yang mana…6. Kurus kerempeng, suka memegang rambut dan bermuka bokat7. Beraninya kalo bikin ulah pasti barengan dan gak berani kalo sendirian8. Sok kaya, sok imut, sok cantik, sok keren, sok gaul, sok techno padahal waktu ditanya kode HTML aja gak bisa9. Untuk lagu barat, mereka tidak tahu lagu barat yang sedang nge-tren dan mereka(orang alay) hanya tahu lagu barat dari jaman eighty dan ninety doank (parah gak sih?)Yang paling parah memang anak-anak alay suka melebih-lebihkan serta kangen-band adalah pemicu gaya anak alay jaman sekarang…sifat-sifat alay itu sangatlah norak dan ga elit banget.

Versi C

Identik banget sama anak2 khususnya cowok yang tampangnya ga karuan.(ga enak juga kalo bilang item..buluk…pakean full pressed body ala anak2 punk. dan mukanya yang amburadul) itu buat yang cowok,kalo yang cwek namanya Umay..(ga bisa kebayang mukanya kaya apa)…Alay2 di jakarta suangat identik banget sama Jongkok ala Burung kakak tua,yang semua anggota badan nempel.mulai dari dengkul nempel ke dada,tumit nempel ke pantat…ngeliatnya bikin mules.

Versi D

Anak Layangan…Ciri2:

- Rambut Polem (Poni Lempar)- Celana mode Hipster- Kolor Boxer kemana-mana- Pipa Celana <10cm- Kaos distro pinggir jalan- Fashion color gak jauh2 dari warna hitam- Belt kulit imitasi ber-buckle dan spike- Jaket hoodie

nah bagai mana menurut anda ..?? apakah setuju dengan pendapat saya diatas ??? dan setelah anda membaca Inilah Pengertian Alay Yang Sebernarnya

Inilah Pengertian Alay Yang Sebernarnya

Unknown   at  07.21  No comments

Alay mungkin sudah tidak asing lagi di telinga anda semua anak layangan, alah lebay, anak Layu, atau anak keLayapan dan banyak juga yang mengganggap anak alay itu norak, dan ngga bermutu dan alay adalah karakteristik untuk anak yang sok keren baik secara fasion ataupun karyanya, karena rata-rata anak kampung yang sering main layangan sehingga mempunyai kulit sawo matang dan rambut merah , ada beberapa versi alay menurut saya , dan entah benar atau tidak tapi ini menurut pendapat saya pribadi saja , langsung saja kita simak :

Inilah Pengertian Alay Yang Sebernarnya

Versi A

1. alay / alay – alaymasteng ( mas” tengik )Contoh dalam kalimat :gila tu band . isinya alay alay smuaa !

2. alay / alay – alaysingkatan dari anak layangan. Kalau kamu liat dipinggir jalan ada orang berkulit hitam matahari , berambut agak kemerah-merahan , dan mengenakan baju agak sok gaul tapi murahan,mungkin dia alay…Contoh dalam kalimat :eh,katanya sman 8 anaknya alay-alay ya?!

3. alay / alay – alayanak-anak murahan yang suka menjelek-jelekan sekolah org lain, atau ngajak tawuranklo lo liat juga ktawan..Contoh dalam kalimat :A: “katanya itha alay gituh..”

4. alay / alay – alayAduh Letoy – agak maksa ya?Contoh dalam kalimat :Alay nih say malem ini

5. alay / alay – alaycewek-cewek yang gayanya murahan, kayak pine gitu deh (dandanan, cara pakaian)Contoh dalam kalimat :“Alay-alay bgt sih tu cewek”“Itu cewek gayanya selera bule bgt sih”“Yaelah, alay…”

6. alay / alay – alaytingkatan paling rendah dari strata remaja!!! lebih norak dari anak kampung. Biasanya keliatan di sma-sma jelek n rendahan + di stm-stm gituu…Contoh dalam kalimat :yang ngerasa alay-alay ngakuuuuuu hayooooo!!!!!

7. alay / alay – alaybiasanya anak-anak SMA kampungan tukang tawuran yang suka manggil temen satu gerombolannya “lay!!! sini lay!!!” (tentunya dengan suara yg agak dicempreng2in) bisa dikategorikan sebagai ALAYContoh dalam kalimat :“lay… bokin” lu mana lay..?!” — yg gaya ngomongnya begini bisa disebut ALAY—

8. alay / alay – alayorang yang dari lahir udah ditakdirkan menjadi orang yang kampungan, norak, dan bikin eneg..Contoh dalam kalimat :anak-anak sekolah itu alay-alay banged yh..

9. alay / alay – alayAnak Kampungan Yang Pake Jeans Ketat ama sepatu ConverseContoh dalam kalimat :Woi, si Rey tuh alay banget yah? liat aja bajunya

Versi B 1. Suka banget pake tulisan atau teks yang GedE keCiL-gEdEkeciL2. Sok bergaya Emo atau Harajuku tapi pas ditanya asalmulanya, gak tau sama sekali3. Kalo sms atau ngirim komentar memakai bahasa aneh seperti, “aQuWh, maNi3eZz..”4. Pokoknya gaya rambut si cowok persis kayak Kangen band (buset dah…)5. Terlihat memakai postman bag berjenis kulit tapi ga jelas merk dan beli di distro yang mana…6. Kurus kerempeng, suka memegang rambut dan bermuka bokat7. Beraninya kalo bikin ulah pasti barengan dan gak berani kalo sendirian8. Sok kaya, sok imut, sok cantik, sok keren, sok gaul, sok techno padahal waktu ditanya kode HTML aja gak bisa9. Untuk lagu barat, mereka tidak tahu lagu barat yang sedang nge-tren dan mereka(orang alay) hanya tahu lagu barat dari jaman eighty dan ninety doank (parah gak sih?)Yang paling parah memang anak-anak alay suka melebih-lebihkan serta kangen-band adalah pemicu gaya anak alay jaman sekarang…sifat-sifat alay itu sangatlah norak dan ga elit banget.

Versi C

Identik banget sama anak2 khususnya cowok yang tampangnya ga karuan.(ga enak juga kalo bilang item..buluk…pakean full pressed body ala anak2 punk. dan mukanya yang amburadul) itu buat yang cowok,kalo yang cwek namanya Umay..(ga bisa kebayang mukanya kaya apa)…Alay2 di jakarta suangat identik banget sama Jongkok ala Burung kakak tua,yang semua anggota badan nempel.mulai dari dengkul nempel ke dada,tumit nempel ke pantat…ngeliatnya bikin mules.

Versi D

Anak Layangan…Ciri2:

- Rambut Polem (Poni Lempar)- Celana mode Hipster- Kolor Boxer kemana-mana- Pipa Celana <10cm- Kaos distro pinggir jalan- Fashion color gak jauh2 dari warna hitam- Belt kulit imitasi ber-buckle dan spike- Jaket hoodie

nah bagai mana menurut anda ..?? apakah setuju dengan pendapat saya diatas ??? dan setelah anda membaca Inilah Pengertian Alay Yang Sebernarnya

Continue Reading→

0 komentar:

Senin, 06 Oktober 2014

Warisan yg baik. Semoga dengan ini 2030 tak akan jd petaka buat kita.
Foto Susilo Bambang Yudhoyono.
Foto Susilo Bambang Yudhoyono.
Foto Susilo Bambang Yudhoyono.
Susilo Bambang Yudhoyono menambahkan 3 foto baru.
Tingkatkan Akses Pendidikan, Presiden SBY resmikan 12 Perguruan Tinggi Negeri Baru Di Seluruh Indonesia
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, rangkaian HUT ke-69 TNI dilengkapi dengan diresmikannya 12 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) baru di seluruh Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan 12 PTN baru ini di Gedung Nala, Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Mako Amartim), Surabaya, Senin (6/10).
12 Perguruan Tinggi Negeri yang baru diresmikan itu ialah:
1. Universitas Timor
2. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
3. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
4. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
5. Institut Teknologi Sumatera
6. Institut Teknologi Kalimantan
7. Institut Seni dan Budaya Indonesia Tanah Papua
8. Institut Seni dan Budaya Indonesia Aceh
9. Institut Seni dan Budaya Indonesia Bandung
10. Universitas Singaperbangsa
11. Politeknik Negeri Cilacap
12. Poltieknik Negeri Indramayu
Peresmian 12 perguruan tinggi negeri ini adalah bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan (MP3EI) untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan tinggi, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan sendiri.

Presiden SBY resmikan 12 Perguruan Tinggi Negeri Baru Di Seluruh Indonesia

Unknown   at  23.49  No comments

Warisan yg baik. Semoga dengan ini 2030 tak akan jd petaka buat kita.
Foto Susilo Bambang Yudhoyono.
Foto Susilo Bambang Yudhoyono.
Foto Susilo Bambang Yudhoyono.
Susilo Bambang Yudhoyono menambahkan 3 foto baru.
Tingkatkan Akses Pendidikan, Presiden SBY resmikan 12 Perguruan Tinggi Negeri Baru Di Seluruh Indonesia
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, rangkaian HUT ke-69 TNI dilengkapi dengan diresmikannya 12 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) baru di seluruh Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan 12 PTN baru ini di Gedung Nala, Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Mako Amartim), Surabaya, Senin (6/10).
12 Perguruan Tinggi Negeri yang baru diresmikan itu ialah:
1. Universitas Timor
2. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
3. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
4. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
5. Institut Teknologi Sumatera
6. Institut Teknologi Kalimantan
7. Institut Seni dan Budaya Indonesia Tanah Papua
8. Institut Seni dan Budaya Indonesia Aceh
9. Institut Seni dan Budaya Indonesia Bandung
10. Universitas Singaperbangsa
11. Politeknik Negeri Cilacap
12. Poltieknik Negeri Indramayu
Peresmian 12 perguruan tinggi negeri ini adalah bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan (MP3EI) untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan tinggi, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan sendiri.
Continue Reading→

0 komentar:

Kamis, 02 Oktober 2014

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri pelantikan MPR-DPR-DPD 
periode 2014-2019 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera menyerahkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perppu) ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Perppu tersebut dimaksudkan untuk menggugurkan UU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Untuk itu, SBY dan sejumlah menteri serta Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik berkumpul untuk membahas Perppu itu.

"Pemerintah dalam waktu dekat menerbitkan Perppu tentang pilkada," kata SBY kepada Husni yang baru saja datang di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2014.

Bahkan, SBY sudah menandatangani dua Perppu itu malam ini. "Dan akan segera saya sampaikan ke DPR," ujar dia.

Husni datang bersama komisioner KPU Juri Ardianto sekitar pukul 19.30 WIB. Sementara saat ini rapat pembahasan Perppu pilkada ini masih berlangsung.

Sebelumnya, SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat menggelar rapat tertutup dengan sejumlah petinggi partainya dan menteri Kabinet Indonesia Bersatu II di JCC Senayan, Rabu malam, 1 Oktober 2014.

Usai rapat, SBY berharap Perppu ini dapat menjadi solusi dan mengakomodasi keinginan rakyat akan demokrasi di Indonesia di masa depan. "Karena perppu ini justru ingin mengembalikan pilkada langsung, dengan perbaikan-perbaikan," kata dia.

Setelah diserahkan ke DPR, SBY pun berharap dapat direspons dengan baik dan bisa disepakati oleh semua pihak.

"Saya harap dewan dapat merespons dengan baik, malam ini masih ramai memilih pemimpin yang baru, kalau politiknya bisa dilihat sendiri," ujarnya.

Gugurkan UU Pilkada, SBY Resmi Teken Dua Perppu

Unknown   at  09.41  No comments

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri pelantikan MPR-DPR-DPD 
periode 2014-2019 di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera menyerahkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perppu) ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Perppu tersebut dimaksudkan untuk menggugurkan UU Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Untuk itu, SBY dan sejumlah menteri serta Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik berkumpul untuk membahas Perppu itu.

"Pemerintah dalam waktu dekat menerbitkan Perppu tentang pilkada," kata SBY kepada Husni yang baru saja datang di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2014.

Bahkan, SBY sudah menandatangani dua Perppu itu malam ini. "Dan akan segera saya sampaikan ke DPR," ujar dia.

Husni datang bersama komisioner KPU Juri Ardianto sekitar pukul 19.30 WIB. Sementara saat ini rapat pembahasan Perppu pilkada ini masih berlangsung.

Sebelumnya, SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat menggelar rapat tertutup dengan sejumlah petinggi partainya dan menteri Kabinet Indonesia Bersatu II di JCC Senayan, Rabu malam, 1 Oktober 2014.

Usai rapat, SBY berharap Perppu ini dapat menjadi solusi dan mengakomodasi keinginan rakyat akan demokrasi di Indonesia di masa depan. "Karena perppu ini justru ingin mengembalikan pilkada langsung, dengan perbaikan-perbaikan," kata dia.

Setelah diserahkan ke DPR, SBY pun berharap dapat direspons dengan baik dan bisa disepakati oleh semua pihak.

"Saya harap dewan dapat merespons dengan baik, malam ini masih ramai memilih pemimpin yang baru, kalau politiknya bisa dilihat sendiri," ujarnya.

Continue Reading→

0 komentar:

Rabu, 01 Oktober 2014

sby mega. ©2012 Merdeka.com
Merdeka.com - PDIP dan barisan parpol pendukung Jokowi-JKharus menelan pil pahit. Mereka kembali dikalahkan oleh parpol barisan pendukung Prabowo-Hatta di parlemen.Setelah melalui sidang yang alot, paket pimpinan DPR periode 2014-2019 akhirnya terpilih. Mereka antara lain; Ketua DPR Setya Novanto (Golkar), dan empat wakil ketua yakni Agus Hermanto(Demokrat), Fadli Zon (Gerindra), Fahri Hamzah (PKS) dan Taufik Kurniawan (PAN).
Sementara, PDIP, PKB, NasDem dan Hanura memilih walk out. Hal ini menjadi kekalahan yang kesekian kali kubu Jokowi di parlemen.
Sebenarnya, sejumlah upaya telah dilakukan oleh PDIP dan barisannya untuk meraih kursi pimpinan DPR. Salah satunya adalah mendekati Partai Demokrat dan PPP.
Komunikasi dilakukan langsung dengan Ketua Umum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Berdasarkan sumber merdeka.com, SBY mau bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi-JK asalkan Ketua Umum PDIP Megawati menghubunginya.
PDIP pun mengaku telah mengirimkan sejumlah utusannya untuk bertemu SBY, namun gagal. Berikut cerita di balik gagalnya Megawati melobi SBY.

1.SBY minta ditelepon Mega
Merdeka.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) diam-diam bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Selasa (30/9) malam. Pertemuan dilakukan tertutup untuk membahas arah koalisi di parlemen khususnya soal paket pimpinan DPR.
Jokowi mengajak agar SBY bergabung dengan koalisinya yakni PDIP, PKB, Hanura dan NasDem. Namun, pertemuan itu belum menghasilkan keputusan apa-apa.
Menurut sumber itu, pertemuan tak menghasilkan apa-apa karena SBY punya syarat. Apa syarat SBY itu?
"Hanya satu syaratnya, SBY minta ibu Mega telepon. Itu saja," kata seorang sumber yang juga politikus di kubu Jokowi-JK ini melalui sambungan telepon, Rabu (1/10).

2.SBY: Sudah lama saya ingin bertemu Mega, sejak 10 tahun lalu
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan keinginannya bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Namun hubungan keduanya yang renggang membuat pertemuan sulit terealisasi.
"Ada yang bertanya pada saya apa betul ada pertemuan Ibu Megawati dengan saya? Sudah sejak lama saya sebenarnya ingin bertemu beliau (Mega), sudah sejak 10 tahun lalu atau beberapa bulan terakhir ini atau setelah kemarin kemelut politik yang relatif keras," kata SBY di JCC, Rabu (1/10) malam.
"Kalau seperti Ibu Megawati dan saya, mungkin dengan yang lain-lain juga bisa duduk bersama memikirkan persoalan bangsa ini tentu sangat baik," tambahnya.

3.Jokowi sebut bisa saja Mega hubungi SBY
Merdeka.com - Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) membantah bahwa ada syarat khusus dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika PDIP mau Demokrat bergabung. Syarat itu berbunyi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri harus menghubungi SBY.
"Nggak ada," ujar Jokowi sambil menggelengkan kepala di rumah dinas gubernur DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/10).
Walaupun begitu, Jokowi mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan adanya komunikasi antara Megawati dan SBY. Namun, sampai saat ini komunikasi kedua pemimpin ini belum terlaksana.
"Ada, peluang itu ada. Kenapa tidak? Ini kan masih proses," ungkapnya.

4.Pramono sebut Mega mau ketemu SBY, tapi gagal
Merdeka.com - Politikus senior PDIP Pramono Anung mengungkapkan komunikasi antara Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjalan meski tidak secara langsung. Namun dari pihak Mega menginginkan agar pertemuan tidak hanya empat mata.
"Untuk membangun bangsa tidak bias sendiri-sendiri. Tidak benar ibu tidak mau bertemu. Ibu itu minta bersama-sama dulu dan bertemu," kata Pramono di Gedung DPR, Kamis (2/10).
"Tadi Pak Jokowi, JK, Mbak Puan dan Surya Paloh sudah bertemu Pak SBY. Saya juga sudah berhubungan dengan Pak Djoko Suyanto. Tidak benar bahwa Ibu Megawati tidak bersedia bertemu dengan Pak SBY."
Menurutnya, sudah ada inisiatif dari pihak PDIP untuk bisa bertemu, namun sejalan dengan itu pertemuan selalu gagal. "Kita sudah minta waktu untuk bertemu, tetapi seakan-akan ada blok yang membuat pertemuan itu gagal terwujud," ungkapnya.
"Kalau misalnya Mbak Puan, Pak JK dan Pak Surya Paloh serta Pak Jokowi bisa bertemu, ibu akan bicara dengan Pak SBY lebih dulu melalui Mbak Puan," tandasnya.

5.Puan: Saya diutus Mega bertemu SBY, cuma Tuhan berkehendak lain
Merdeka.com - PDIP dan parpol pendukung Jokowi-JK kembali mengalami kekalahan di parlemen dari Koalisi Merah Putih. Pasalnya, mereka gagal mengajukan paket pimpinan DPR.
PDIP sendiri mengakui telah berusaha melobi Partai Demokrat melalui Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan mengirimkan perwakilan. Namun, nampaknya SBY tidak berkenan menerima delegasi Partai Banteng.
"Hari ini dari siang Pak Jokowi, Pak Jusuf Kalla, Pak Surya Paloh ingin ketemu Pak SBY. Cuma Tuhan berkehendak lain, saya diutus Ibu Mega untuk bertemu Pak SBY," kata Puan Maharani sesaat setelah melakukan aksi walk out dari sidang paripurna DPR, Kamis (2/10).
Puan pun menyatakan usahanya tak berhenti di situ. Dia sendiri mencoba langsung menghubungi SBY tapi hal itu gagal.
"Saya mencoba hubungi lewat Pak Jokowi, Pak Jusuf Kalla dan lingkungannya tapi belum bisa. Padahal Puan Maharani ini ingin bertemu Pak SBY," tutup Puan.

Cerita di balik Megawati gagal melobi SBY

Unknown   at  21.47  No comments

sby mega. ©2012 Merdeka.com
Merdeka.com - PDIP dan barisan parpol pendukung Jokowi-JKharus menelan pil pahit. Mereka kembali dikalahkan oleh parpol barisan pendukung Prabowo-Hatta di parlemen.Setelah melalui sidang yang alot, paket pimpinan DPR periode 2014-2019 akhirnya terpilih. Mereka antara lain; Ketua DPR Setya Novanto (Golkar), dan empat wakil ketua yakni Agus Hermanto(Demokrat), Fadli Zon (Gerindra), Fahri Hamzah (PKS) dan Taufik Kurniawan (PAN).
Sementara, PDIP, PKB, NasDem dan Hanura memilih walk out. Hal ini menjadi kekalahan yang kesekian kali kubu Jokowi di parlemen.
Sebenarnya, sejumlah upaya telah dilakukan oleh PDIP dan barisannya untuk meraih kursi pimpinan DPR. Salah satunya adalah mendekati Partai Demokrat dan PPP.
Komunikasi dilakukan langsung dengan Ketua Umum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Berdasarkan sumber merdeka.com, SBY mau bergabung dengan koalisi pendukung Jokowi-JK asalkan Ketua Umum PDIP Megawati menghubunginya.
PDIP pun mengaku telah mengirimkan sejumlah utusannya untuk bertemu SBY, namun gagal. Berikut cerita di balik gagalnya Megawati melobi SBY.

1.SBY minta ditelepon Mega
Merdeka.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) diam-diam bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Selasa (30/9) malam. Pertemuan dilakukan tertutup untuk membahas arah koalisi di parlemen khususnya soal paket pimpinan DPR.
Jokowi mengajak agar SBY bergabung dengan koalisinya yakni PDIP, PKB, Hanura dan NasDem. Namun, pertemuan itu belum menghasilkan keputusan apa-apa.
Menurut sumber itu, pertemuan tak menghasilkan apa-apa karena SBY punya syarat. Apa syarat SBY itu?
"Hanya satu syaratnya, SBY minta ibu Mega telepon. Itu saja," kata seorang sumber yang juga politikus di kubu Jokowi-JK ini melalui sambungan telepon, Rabu (1/10).

2.SBY: Sudah lama saya ingin bertemu Mega, sejak 10 tahun lalu
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan keinginannya bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Namun hubungan keduanya yang renggang membuat pertemuan sulit terealisasi.
"Ada yang bertanya pada saya apa betul ada pertemuan Ibu Megawati dengan saya? Sudah sejak lama saya sebenarnya ingin bertemu beliau (Mega), sudah sejak 10 tahun lalu atau beberapa bulan terakhir ini atau setelah kemarin kemelut politik yang relatif keras," kata SBY di JCC, Rabu (1/10) malam.
"Kalau seperti Ibu Megawati dan saya, mungkin dengan yang lain-lain juga bisa duduk bersama memikirkan persoalan bangsa ini tentu sangat baik," tambahnya.

3.Jokowi sebut bisa saja Mega hubungi SBY
Merdeka.com - Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo (Jokowi) membantah bahwa ada syarat khusus dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika PDIP mau Demokrat bergabung. Syarat itu berbunyi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri harus menghubungi SBY.
"Nggak ada," ujar Jokowi sambil menggelengkan kepala di rumah dinas gubernur DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/10).
Walaupun begitu, Jokowi mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan adanya komunikasi antara Megawati dan SBY. Namun, sampai saat ini komunikasi kedua pemimpin ini belum terlaksana.
"Ada, peluang itu ada. Kenapa tidak? Ini kan masih proses," ungkapnya.

4.Pramono sebut Mega mau ketemu SBY, tapi gagal
Merdeka.com - Politikus senior PDIP Pramono Anung mengungkapkan komunikasi antara Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berjalan meski tidak secara langsung. Namun dari pihak Mega menginginkan agar pertemuan tidak hanya empat mata.
"Untuk membangun bangsa tidak bias sendiri-sendiri. Tidak benar ibu tidak mau bertemu. Ibu itu minta bersama-sama dulu dan bertemu," kata Pramono di Gedung DPR, Kamis (2/10).
"Tadi Pak Jokowi, JK, Mbak Puan dan Surya Paloh sudah bertemu Pak SBY. Saya juga sudah berhubungan dengan Pak Djoko Suyanto. Tidak benar bahwa Ibu Megawati tidak bersedia bertemu dengan Pak SBY."
Menurutnya, sudah ada inisiatif dari pihak PDIP untuk bisa bertemu, namun sejalan dengan itu pertemuan selalu gagal. "Kita sudah minta waktu untuk bertemu, tetapi seakan-akan ada blok yang membuat pertemuan itu gagal terwujud," ungkapnya.
"Kalau misalnya Mbak Puan, Pak JK dan Pak Surya Paloh serta Pak Jokowi bisa bertemu, ibu akan bicara dengan Pak SBY lebih dulu melalui Mbak Puan," tandasnya.

5.Puan: Saya diutus Mega bertemu SBY, cuma Tuhan berkehendak lain
Merdeka.com - PDIP dan parpol pendukung Jokowi-JK kembali mengalami kekalahan di parlemen dari Koalisi Merah Putih. Pasalnya, mereka gagal mengajukan paket pimpinan DPR.
PDIP sendiri mengakui telah berusaha melobi Partai Demokrat melalui Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan mengirimkan perwakilan. Namun, nampaknya SBY tidak berkenan menerima delegasi Partai Banteng.
"Hari ini dari siang Pak Jokowi, Pak Jusuf Kalla, Pak Surya Paloh ingin ketemu Pak SBY. Cuma Tuhan berkehendak lain, saya diutus Ibu Mega untuk bertemu Pak SBY," kata Puan Maharani sesaat setelah melakukan aksi walk out dari sidang paripurna DPR, Kamis (2/10).
Puan pun menyatakan usahanya tak berhenti di situ. Dia sendiri mencoba langsung menghubungi SBY tapi hal itu gagal.
"Saya mencoba hubungi lewat Pak Jokowi, Pak Jusuf Kalla dan lingkungannya tapi belum bisa. Padahal Puan Maharani ini ingin bertemu Pak SBY," tutup Puan.
Continue Reading→

0 komentar:

Discussion

Gadgets

Diberdayakan oleh Blogger.

Advertise Here

DAERAH

DAERAH

POLITIK

POLITIK

PERISTIWA

PERISTIWA

KESEHATAN

Health

About Us

PHOTOGRAPHY

PHOTOGRAPHY

SPORTS

SPORTS

Text Widget

© 2013 JABAR NEWS. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.