Minggu ini berbeda, selain UTS yang memang selalu jadi topik utama, minggu ini berkesempatan mengkoordinir dua mobilisasi massa, Wisuda Oktober MTI 2014 dan Aksi di Jakarta 20-10-2014. dan tulisan ini hanya pandangan subjektif dari apa yang terlihat dan terekam oleh penulis
20 Oktober 2014, Pukul 00.00
Saya baru bergabung dengan massa aksi di selasar teh salman. Saat itu massa sedang melakukan sharing dengan Irul (HMS ‘11), sebelumnya massa berkumpul di darah Campus Center untuk briefing dan beberapa persiapan lainnya,
Pukul 00.50, Berangkat!
Pukul 04.30, Tiba di Mesjid Ukhwah Islamiyah UI
Setelah dilakukan pengabsenan, diketahui jumlah massa KM ITB yang turun aksi pada hari ini ada 79 massa. Digabung dengan massa yang sebelumnya sudah ada di Jakarta untuk melakuan konsolidasi awal (dipimpin oleh Presiden (saya kurang suka dengan sebutan K3M) KM ITB, Jeffry Giranza
Pukul 05.50, Konsolidasi
Menuju Pusgiwa (Pusat Kegiatan Mahasiswa) UI untuk bertemu Korlap Aksi dar UI. Disini dilakukan penyatuan teknis lapangan awal dari ITB dan UI.
Teklap aksi yang disepakati bersama tidak detail,hanya memberikan gambaran umum apa yang dilakukan dilapangan dan beberapa penyepakatan
Pukul 06.50, Briefing Massa Aksi KM ITB
Briefing dipimpin langsung oleh Jeffry dan Upi (Menteri Sospol Kabinet KM ITB), penyamaan suhu tentang aksi,penjelasan teknis lapangan dan pembagian peran selama melakukan aksi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi perangkat aksi adalah, border (barikade),pembawa flyer,pembawa spanduk, pembawa bendera KM ITB, tentunya korlap dan danlap aksi
Pukul 07.50, Mobilisasi dan bergabung dengan massa aksi UI di depan Psikologi
Dilakukan aksi pembuka di area, berupa upaca bendera dan orasi singkat dari perwakilan ITB dan UI untuk memanaskan massa dan sudah ada media yang meliput.
Pukul 10.00, Tiba di HI
Catatan penting : dalam perencanaan aksi harus ada orang yang benar-benar menguasai medan, minimal orang yang tinggal di Jakarta sebagai penujuk jalan.
Termasuk logistik, sebelum berangkat beberapa kali mempertanyakan kesiapan logistik seperti ToA, spanduk, bambu untuk bendera KM ITB. ya, semuanya dimulai dari pematangan perencanaan termasuk logistik
Pukul 10.15, Berkumpul di depan HI
Massa sudah membentangkan spanduk, dan barisan sudah mulai dibentuk. Aksi dari UI dan ITB dibuka dengan orasi awal
Disini mulai gelisah sendiri,terlihat diseberang. berkumpul masyarakat, tukang beca, pedagang. Kami disini berteriak dan mereka tetap dengan aktivitasnya,
Pukul 10.25
Terjadi sesuatu yang menarik,ada media (asing) yang mengambil background massa aksi saat mewawanacra seseorang. jangan sampai ada pendomplengan media saat massa aksi, tegas pada media yang tidak jelas saat meliput. Kita membawa banyak massa dan saat diklaim bisa menjadi distorsi konten aksi.
Pukul 10.25, Bergabung Massa BEM SI
Kesepakatan awal, aksi hanya akan dilakukan oleh UI dan ITB saja, tetapi mendadak massa aksi dari berbagai elemen Universitas datang dan bergabung ke barisan yang sudah dibuat oleh UI dan ITB. Alhasil, semua korlap aksi dari masing-masing universitas bergabung untuk menyatukan teklap.
lagi,pembahasan teklap hanya memberikan gambaran umum
Massa aksi yang berkumpul bisa dibilang sangat banyak, estimasi masuk hingga 1000 massa
Pukul 10.30-11.50, Long March
Setelah melakukan penyepakatan dengan perwakilan BEM SI masalah teknis aksi dan barisan. Aksi dimulai denganlongmarch dari HI menuju monas.Selama perjalanan tidak henti-hentinya lagu perjuangan mahasiswa dinyanyikan, orasi diteriakkan
Catatan: massa aksi dengan jumlah yang massif mudah terprovokasi,apalagi saat border rusak. Tetap ingat masalah pengatasnamaan!
Prolog : Redefinisi Pergerakan Kemahasiswaan
mengapa prolog?
Banyak hal yang terlihat, realitas masyarakat, realitas kemahasiswaan dan realitas bangsa ini. Aksi kemarin (bagi penulis) adalah awal kegelisahan yang semakin menjadi tentang pergerakan. apakah aksi-aksi yang sekarang dinamai “aksi kreatif” itu memang sesatu yang beda? atau hanya kemasannya yang beda dengan isi yang sama? kita turun ke jalan lalu orasi lalu menyanyikan lagu kemahasiswaan dengan tambahan adanya properti baru, itukah “aksi kreatif’?
Apakah aksi kemarin berhasil?
Bagi saya mungkin berhasil, karena tujuan saya terpenuhi. Melihat,memahami dan merasakan realita pergerakan kekinian.
Apakah berdampak?
Apakah?
Apakah?
ya, mungkin perlu ada redefinisi karena dulu dan sekarang itu berbeda. Dan berbeda bukan berarti tejebak oleh suatu hal yang terlihat baru tetapi citarasanya, sama.
Bandung , 22 Oktober 2014
Muchammad Arya Zamal
13412100
Wakadiv Kajian Strategis MTI
Kementrian Sosial Politik Kabinet KM ITB
0 komentar: