Elvan Dany Sutrisno - detikNews |
"Kalau saya pribadi ingin agar yang menjadi menteri lepas dari partai politik," kata Jokowi usai rapat di Kantor Transisi di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Selatan, Sabtu (9/8/2014).
Jokowi memang sejak awal ingin membangun kabinet yang profesional. Meskipun tak menutup kemungkinan menteri dari parpol namun Jokowi ingin memastikan semua menterinya fokus bekerja di kementerian masing-masing.
Saat dikonfirmasi detikcom, sejumlah elite parpol koalisi yakni PKB, Hanura, dan NasDem belum bersedia memberikan pernyataan gamblang. Sejumlah Ketua Umum parpol koalisi seperti Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto memang mengisyaratkan tak masuk kabinet Jokowi. Namun ada Ketum PKB Muhaimin yang sudah disodorkan dalam calon menteri kabinet Jokowi bersama dua calon dari PKB lainnya.
"Paling PKB hanya dapat 3 kursi menteri. PKB sudah siapkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, Waketum Rusdi Kirana dan Sekjen Imam Nahrawi," kata Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, Andi M Ramli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (5/8/2014).
Lalu apakah para elite parpol koalisi akan menerima 'tantangan' atau syarat dari Jokowi? Calon menteri sendiri akan dibahas Jokowi di 'kamar' yang tak diungkapkan. Pada akhirnya Jokowi sendiri yang akan memutuskan siapa menteri yang bakal dipercaya memperkuat kabinet lima tahun mendatang. Jokowi tak menutup peluang anggota Tim Transisi masuk kabinet.
"Semuanya mungkin tapi sekali lagi jangan ada yang memastikan resmi dari transisi. Ini kamar yang berbeda," kata Jokowi sebelumnya.
0 komentar: