Doa sebelum pembubaran KKR Natal oleh Bpk. Stephen Tong |
Hari ni setelah membuka akun Facebook saya kembali merenung melihat beberapa komentar yang ada di beberapa postingan saya. Saya sangat kagum buat kaum Nasrani khususnya, banyak kejadian yang terjadi di akhir pekan ini. Seperti pengeboman di Medan sampai ke Samarinda yang mengorbankan anak kecil begitu juga dengan pembubaran KKR Natal.
Melihat respon yang selalu mengutamakan KASIH bukan permusuhan, serta banyaknya sesama umat Nasrani mengajak agak tidak terprovokasi dan tetap menjaga kebhinekaan dan terus menyuarakan semangat pemersatu karna KITA INDONESIA. Begitu juga dengan postingan saya sebelumnya menanggapi Aksi Penolakan KKR Natal di situs Wordpress saya https://jhonmejerpurba.wordpress.com/2016/12/06/penolakan-elemen-ormas-islam-jabar-memininta-kegiatan-kkr-natal-di-sabuga-dipindahkan/
Brberapa komentar yang terdapat di postingan saya antara lain mengatakan :
Kaban Tuah Fernando Purba Masyarakat sudah mulai kecanduan agama,, sudah menyembah agama, bukan Tuhan!
Resmi Saragih Yski Susah bang kalo ngomong sama iq jongkok hahha yg ga perlu d permasalahan aja jadi masalah..
Riko Suhendra Turnip Tetaplah bersyukur buat kejadian ini. Jgan pernah menghakimi. Jgan pernah mengutuk. Karna kita kristen yang slalu di ajarkan kasih
Sosok pendeta yang juga saya kenal dengan baik Pdt. Erik Barus berkomentar : Jangan arogan. Yesus sendiri mengatakan ketika dia mau disalibkan. Ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Tuhan ada rencana lain, ujar Jenson Saragih menambahkan.
Ira Purba Sidagambir Bukan kah untuk jadi pemenang yang sesungguhnya itu memang harus menghadapi banyak tantangan dan rintangan? Jadi mungkin inilah tantangan dan rintangan yg kita harus lewati untuk menjadi pemenang sejati. Ambil nilai positifnya aja
Ony Letare Dumasty Saragih Damai sejahtera tuk kita semua..ummat ciptaan Tuhan,Yesus beserta murid2Nya juga menerima cercaan,dihina dan di fitnah,ampuni semua hamba2 mu Tuhan.,,Amin
Luis Delapara Purba berkomentar hanya memakai hastag #bandungintoleran
Saya menjawab dengan lantang : Semoga tidak!
Mengingat kota Bandung di Tahun 2015 mendapatkan penganugrahan sebagai Percontohan Kota Ramah Hak Asasi Manusia (HAM) di dunia oleh PBB dan salah satu yayasan internasional yang bergerak dalam hak asasi manusia.
Meskipun sedikit kecewa melihat postingan lewat akun Instagram, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mencoba menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi soal itu, dan menulis: "Kegiatan dilanjut saja. Hak beragama Anda dilindungi negara."
Namun tidak semanis perkataan beliau, acara KKR itu akhirnya dibubarkan sebelum waktunya. Lagi-lagi beliau berkomentar di media mengatakan : Ridwan meminta maaf. "Saya minta maaf, secara fisik saya tidak bisa di semua lokasi peristiwa."
Diakhiri dengan komentar guru saya di SMAN 1 Raya Nelli Mariati Saragih Sumbayak menuliskan biarlah Tuhan yang bekerja atas semua kejadian ini...Tuhan pasti adil se adil2nya... Terimakasih Bu dan saya langsung mengaminkanya.
Menutup tulisan ini selaku ketua cabang Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun di Kota Bandung menghimbau Mari Berdoa untuk Toleransi Indonesia.
Berikut kronologi kejadian yang dimuat dalam salah satu situs :
http://www.beritasatu.com/nasional/403272-kronologi-pembubaran-kebaktian-kkr-natal-pdt-stephen-tong-di-bandung.html
Detail Penulis : Jhon Mejer Purba
Undergraduate Student of Institut Teknologi Bandung
Senator HIMAFI ITB di Kongres KM ITB 2015/2016
Ketua Cabang di HIMAPSI (Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun) Bandung
BADAN PENGURUS CABANG M.B 2015-2016 di GMKI Cabang Bandung
0 komentar: