Demo Mafia Migas. ©2013 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman |
Direktur Utama PT Newmont Nusa Tenggara (NTT), Martiono menilai orang yang menghembuskan isu mafia migas di Indonesia, selama hanya berani ngomong tapi pernah langsung menunjuk orangnya.
Menurutnya, keberadaan mafia migas di Indonesia seperti kentut. Baunya tercium namun keberadaannya tidak pernah terdeteksi. "Mafia migas sampai sekarang tidak ada yang nunjuk hidungnya langsung, tapi baunya ada," kata Martiono dalam diskusi di FX, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9).
Kondisi seperti ini diakui menyulitkan negara untuk dibersihkan dari keberadaan mafia. Selain itu, pemerintah juga seolah tutup mata dan tidak ada tindakan lebih lanjut untuk mengusut keberadaan mafia. "Yang aneh lagi mafia migas kok subur, dan pemerintah neng endi (di mana)," katanya.
Anggota Komisi Energi DPR, Bobby Adhityo Rizaldi mempertanyakan siapa sebenarnya mafia migas itu. "Kalau mafia migas di Indonesia siapa pelakunya, apakah pelaku industri. Ini apa yang salah, apa sistem salah atau pelaku yang hebat."
Dia menegaskan, yang aneh di Indonesia adalah pencurian minyak di Musi, Banyuasin. Padahal, pencurian tersebut, bisa ditelusuri ada atau tidak peran mafia. "Ini mafia atau bukan? Kita mau bilang ini pencurian atau tidak karena BUMN dan BPK sebut tidak ada kerugian," ungkapnya.
0 komentar: